Liputan6.com, Jakarta - Jawa Barat memiliki sederet desa wisata dengan beragam potensi alam dan budaya yang kaya. Salah satunya adalah Desa Wisata Cisaat yang terletak di Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang.
Dikutip dari Jejaring Desa Wisata (Jadesta) Kemenparekraf, Senin, 30 Mei 2022, desa wisata ini berada di ketinggian 700 mdpl dengan luas wilayah 699,57 hektare. Desa Wisata Cisaat yang terdiri dari empat dusun ini memiliki batas wilayah administratif, yakni sebelah utara Desa Curugrendeng, sebelah timur Desa Palasari, sebelah selatan Desa Ciater, dan sebelah Barat Desa Cicadas.
Advertisement
Baca Juga
Wilayah selatan Kabupaten Subang adalah salah satu zona pariwisata, sehingga Desa Cisaat berada di area objek wisata yang sudah berjalan bahkan terkenal. Salah satu destinasi yang populer adalah pemandian air panas Sari Ater, Castelo, dan lainnya.
Desa wisata ini mengembangkan wisata edukasi dan budaya yang berbasis kearifan lokal. Dengan tujuan utama mendapatkan pengalaman belajar secara langsung terkait dengan aktivitas yang dikunjungi, atraksi dikemas dengan menggabungkan unsur kegiatan wisata dengan muatan pendidikan di dalamnya.
Desa Wisata Cisaat memiliki tiga jenis wisata, yakni wisata alam, wisata buatan, dan wisata budaya. Di desa ini terdapat objek agrowisata berupa kebun nanas yang menawarkan sensasi petik buah sendiri.
Ada pula Wisata Kebun Teh, jelajah alam yang mengajak pengunjung untuk menikmati keindahan alam pedesaan yang masih sejuk dan asri, wisata bercocok tanam padi, dan masih banyak lagi potensi wisata alam lainnya. Sedangkan, wisata buatan di Desa Cisaat yang tersedia adalah kolam renang mata air Cimutan.
Â
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Wisata Alam, Buatan, hingga Budaya
Terdapat juga spot swafoto Cilampeneng Cor, yakni jalan raya yang dibuat dengan menggunakan bahan coran. Sepanjang jalan itu dilukis mural yang menciptakan keindahan bagi pencinta foto dengan latar belakang keindahan hamparan kebun teh.
Berlanjut dengan lapangan sepak bola yang pernah dipakai oleh pesepak bola dunia asal Prancis, Zinedine Zidane, pada Juli 2007. Karena itu, lapang sepak bola tersebut diabadikan dengan nama Lapangan Sepak Bola Zinedine Zidane.
Kampung Zidane merupakan proyek percontohan program industri susu dari perusahaan makanan dan minuman asal Prancis Danone untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas susu segar. Cisaat dipilih karena peternakan desa ini menjadi satu unggulan di Kabupaten Subang sebagai salah satu sentral penghasil susu murni.
Desa Cisaat juga memiliki keanekaragaman budaya yang masih dipertahankan sampai saat ini, baik religi, kesenian tradisional dan kuliner yang memiliki keunikan tersendiri. Desa ini punya situs peninggalan sejarah yang sampai saat ini masih dilestarikan keberadaannya.
Kegiatan-kegiatan budayanya masih dilaksanakan secara rutin. Tradisi Hajat Pabarit, misalnya, digelar tiga bulan sekali di balai kampung. Sementara, acara Tahunan Maulid Nabi dengan pelaksanaan ziarah Bersama ke situs makam keramat Desa Cisaat, dan ruwatan bumi.
Advertisement
Kesenian Tradisional
Desa Wisata Cisaat juga memiliki kesenian tradisional, seperti Kesenian Gemyung, yakni seni tradisional yang menggunakan genjring sebagai alat utama. Gembyung saat pagelaran selalu menampilkan alunan musik yang sangat tradisional dan musik yang dilantunkan mengandung unsur yang sangat sacral. Lagu atau lirik seni gemyung tercipta dari sholawatan yang liriknya berbahasa Sunda kuno.
Kesenian selanjutnya adalah Singa depok atau biasa juga disebut oleh masyarakat Sunda sebagai sisingaan, yakni patung boneka yang menyerupai singa simbol dari dua negara Belanda dan Inggris. Kesenian sisingaan (singa depok) adalah seni tradisional khas Kabupaten Subang, dan Desa Cisaat salah satu daerah yang masih melestarikan seni tradisional sisingaan.
Desa Cisaat juga punya sanggar seni tari Jaipong dengan instruktur berpengalaman. Desa ini juga telah melahirkan talenta-talenta yang berprestasi, baik tingkat nasional maupun internasional yang membawa kesenian tradisional khas Desa Wisata Cisaat.
Kuliner Tradisional
Desa Wisata Cisaat juga punya kuliner tradisional, seperti Papais Cisaat. Papais ini semacam camilan yang terbuat dari tepung beras dan gula aren, kemudian dibungkus daun bangban dan rasanya manis.
Camilan ini ini sudah turun-temurun dari nenek moyang Desa Cisaat. Keunikan dari kuliner papais Cisaat berbeda dengan di wilayah lain karena tidak diperjual belikan secara komersil. Papais Cisaat dibuat secara pesanan atau pada acara-acara tertentu yang dilaksanakan di Desa Cisaat.
Bagi wisatawan yang ingin belajar membuat Papais Cisaat bisa ikut kursus masak singkat berbiaya mulai dari Rp250 ribu. Selama wisata edukasi ini, wisatawan akan dijelaskan sejarah Papais, kemudian dilanjutkan dengan praktek pembuatan dan pengenalan bahan-bahan yang diperlukan. Setelah jadi, wisatawan bisa membawa pulang Papais sebagai oleh-oleh.
Ada pula Abon Jantung Pisang Cisaat adalah kuliner khas di Kampung Cilimus, Desa Cisaat. Di tangan kreatif warga, jantung pisang yang biasanya tidak dilirik, bisa memiliki nilai jual yang tinggi. Jantung pisang diolah menjadi abon pisang yang nikmat.
Advertisement