Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Amerika Serikat (AS) segera mencabut kewajiban menunjukkan hasil negatif tes Covid-19 bagi pelancong yang tiba dari luar negeri. Pejabat setempat mengatakan mereka akan segera melonggarkan kewajiban tersebut lantaran perkembangan yang sangat pesat dari upaya negara itu mengatasi penyebaran virus corona baru.
Sektor industri perjalanan telah lama mendorong pemerintah untuk mengakhiri aturan tes Covid-19. Kewajiban tersebut dinilai menurunkan minat perjalanan, selain menimbulkan kekhawatiran akan terkatung-katung di luar negeri bila hasil tes mereka positif.
Advertisement
Baca Juga
Perubahan kebijakan ini akan mulai berlaku pada Minggu (12/6/2022), waktu setempat. Meski begitu, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit akan mengevaluasi kembali kebijakan tersebut dalam 90 hari.
Badan pemerintah itu mengatakan tidak akan 'ragu untuk bertindak' mengembalikan aturan lama jika pejabat meyakini tindakan itu perlu dilakukan untuk mencegah penyebaran varian baru.Â
"Kami dapat mengambil langkah ini karena kemajuan luar biasa yang telah kami buat dalam perjuangan kami melawan virus. Kami telah membuat vaksin dan perawatan yang menyelamatkan jiwa tersedia secara luas dan alat-alat ini bekerja untuk mencegah penyakit serius dan kematian, dan efektif melawan varian yang beredar di AS dan di seluruh dunia," kata seorang pejabat senior kepada wartawan, dikutip dari laman BBC.
AS sejak Januari 2021 mewajibkan para pelancong yang bepergian via udara menunjukkan hasil negatif Covid-19 yang diambil maksimal tiga hari sebelum keberangkatan. Pelancong juga bisa menunjukkan bukti pulih dari Covid-19.
Presiden AS Joe Biden mengetatkan kebijakan itu menjadi hanya satu hari pada Desember 2021, seiring kemunculan varian Omicron yang mendorong angka kasus positif lebih tinggi. Aturan pengujian itu tidak berlaku untuk penyeberangan darat dengan sebagian besar warga non-AS harus divaksinasi agar bisa bepergian ke negara itu.
Â
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Meningkat tapi Tak Mematikan
Jumlah kasus Covid-19 di AS menurun drastis sejak Januari 2022, meski kurvanya mulai naik lagi dalam beberapa minggu terakhir. Angka kematian tetap lebih rendah dibandingkan awal pandemi karena dampak program vaksinasi.
AS dinilai tertinggal di belakang negara-negara lain dalam mengevaluasi kembali kebijakan pengujian. Inggris menghapus semua persyaratan tes Covid-19 untuk perjalanan pada bulan Maret, seperti yang dilakukan Kanada.
Italia mengakhiri persyaratan pengujiannya bulan ini. Pada Jumat lalu, Kanada juga mengatakan akan menghentikan pengujian Covid secara acak di bandara selama sisa Juni untuk mengurangi waktu tunggu bagi para pelancong.
Kebijakan itu mendatangkan angin segar pada sektor perjalanan di AS yang meningkat seiring pelonggaran situasi pandemi. Presiden Asosiasi Perjalanan AS, Roger Dow menyebut perubahan kebijakan itu akan 'mengakselerasi pemulihan industri travel AS', sementara IATA mengatakan itu sebagai 'kabar baik' karena kebijakan yang 'tidak efektif' itu dicabut.
Salah satu maskapai, Virgin Atlantic juga menyambut baik langkah tersebut. Maskapai mengatakan itu akan 'meningkatkan kepercayaan diri pelanggan bahkan lebih jauh dan mendorong kebangkitan kembali perjalanan transatlantik pada musim panas ini'.
Â
Â
Â
Â
Â
Advertisement
Perlahan-lahan
AS perlahan-lahan melonggarkan pembatasan nasional terkait Covid. November lalu, AS mencabut pembatasan pelancong dari lebih dari 30 negara, termasuk Inggris Raya, setelah larangan perjalanan internasional diberlakukan lebih dari 18 bulan.
Pada April 2022, AS mencabut persyaratannya bahwa penumpang memakai masker di pesawat setelah pengadilan membatalkan mandat CDC. Menurut penelitian Asosiasi Perjalanan AS, meniadakan persyaratan pengujian kemungkinan akan mendatangkan 5,4 juta pengunjung tambahan ke AS tahun ini, meningkatkan pengeluaran perjalanan sebesar 12 persen.
"Hari ini menandai langkah maju besar lainnya untuk pemulihan perjalanan udara masuk dan kembalinya perjalanan internasional ke Amerika Serikat," kata Dow.
Begitu pula dengan Jepang yang semakin percaya diri membuka perbatasannya untuk dilintasi turis asing. Indikasinya terlihat dari peningkatan kuota hingga 20 ribu pendatang dari luar negeri dalam sehari menyusul pelonggaran perbatasan setelah jumlah kasus Covid-19 melandai. Penambahan kuota pendatang luar negeri, termasuk para turis asing, itu dimulai pada Rabu, 1 Juni 2022.Â
Â
Aturan Jepang dan Israel
Negeri Sakura juga membebaskan para pendatang asing dari kewajiban isolasi dan menjalani tes Covid-19 saat kedatangan yang berlaku untuk warga atau mereka yang datang dari 98 negara dan kawasan berisiko infeksi rendah. Beberapa negara yang masuk daftar itu adalah Amerika Serikat, Inggris, China, Korea Selatan, dan Indonesia.
Dikutip dari Kyodo, berdasarkan rencana tersebut, di tahap awal akan dibatasi hanya untuk wisatawan dari 98 negara dan kawasan yang mengikuti tur berpemandu. Jumlah maksimum kedatangan wisatawan asing per hari adalah 20 ribu orang.
Namun, mereka kemungkinan tidak akan terburu-buru membuka kesempatan bagi wisatawan individu. Hal itu dikarenakan kekhawatiran pemerintah atas potensi peningkatan kasus infeksi menjelang pemilihan Dewan Penasihat yang dijadwalkan pada musim panas tahun ini.
Sedangkan, Israel telah mencabut semua aturan masuk terkait Covid-19 mulai Sabtu, 21 Mei 2022. Wisatawan akan dapat mengunjungi negara tersebut tanpa menunjukkan bukti vaksinasi, pemulihan, atau hasil tes negatif.
"Ini adalah berita yang telah kami tunggu-tunggu selama lebih dari dua tahun," kata Sharon Ehrlich Bershadsky, direktur Kantor Pariwisata Pemerintah Israel di London, dikutip dari EuroNews, Jumat, 20 Mei 2022.
Advertisement