Sekotak Alat Pembunuh Vampir Laku Dilelang Rp236,5 Juta, Apa Saja Isinya?

Sekotak peralatan untuk membunuh vampir itu pernah dimiliki oleh bangsawan Inggris yang dikenal cerdas dan menguasai provinsi penting di India.

oleh Dinny Mutiah diperbarui 04 Jul 2022, 21:00 WIB
Diterbitkan 04 Jul 2022, 21:00 WIB
Ilustrasi mimpi, vampir
Ilustrasi mimpi, vampir. (Photo by katemangostar on Freepik)

Liputan6.com, Jakarta - Sekotak peralatan pembunuh vampir mencetak rekor dalam proses pelelangan internasional. Benda yang awalnya dimiliki oleh bangsawan Inggris itu berhasil terjual enam kali lipat dari harga taksiran awal, menurut Hansons Auctioneers.

Dikutip dari laman CNN, Senin (4/7/2022), kotak peralatan dari akhir abad 19 itu berhasil terjual pada Kamis, 30 Juni 2022, dengan harga 13.000 pound sterling atau lebih dari Rp236,5 juta. Pemilik pertama adalah Lord William Malcolm Hailey alias Baron Hailey I yang hidup pada 1872 hingga 1969.

Charles Hanson, pemilik rumah lelang tersebut, menerangkan, Hailey dikenal karena kecerdasannya. Ia menempuh pendidikan di Corpus Christi College, Oxford. Dia juga pernah menjabat sebagai Gubernur Punjab pada 1924--1928 dan Gubernur Provinsi Bersatu pada 1928 hingga 1934.

"Namun, di tengah karirnya yang mentereng, dia tertarik pada peralatan pembunuh vampir ini. Itu bisa dimengerti. Benda-benda ini sama-sama membuat penasaran dan menarik," kata Hanson, dikutip dari laman Hansons Auctioneers.

Dalam kotak tersebut terdapat sejumlah peralatan yang dibutuhkan untuk mengusir vampir yang haus darah, termasuk salib, air suci, pasak, palu kayu, manik-manik rosario, Alkitab gotik, tempat lilin kuningan, pistol, dan labu bubuk kuningan. "Tugas membunuh vampir sangat-sangat serius dan catatan sejarah menyebutkan perlunya metode dan alat-alat tertentu," kata Hanson.

"Barang-barang bernilai religius, seperti salib dan alkitab, dikatakan bisa mengusir monster-monster itu, sehingga mereka ada di dalam kotak," imbuh dia.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Siapa Pemenangnya?

Sekotak Alat Pembunuh Vampir Laku Dilelang Rp236,5 Juta, Apa Saja Isinya?
Kotak alat pembunuh vampir yang baru saja dilelang. (dok. https://hansonsauctioneers.co.uk/)

Kotak peralatan itu menarik perhatian para penawar dari berbagai negara, seperti Prancis, Amerika Serikat, dan Kanada. Namun, pemenangnya berasal dari Derbyshire, Inggris Raya, yang namanya tak ingin disebutkan.

"Saya terkejut dan senang dengan hasilnya. Ini adalah barang yang menarik, bagian dari sejarah. Saya menemukannya di Southwell, Nottinghamshire, baru-baru ini. Saya menyukainya karena kebaruan dan nilai sejarahnya," ujar dia.

Yang lebih menarik lagi, ia menemukan bahwa nama Lord Hailey tersemat di sebuah tugu peringatan di Westminster Abbey, London. Plakat tersebut menyatakan bahwa 'Baron Hailey dari Shahpur dan Newport Pagnell' adalah 'penguasa provinsi-provinsi besar di India' dan 'Di Afrika tidak kurang terkenal dengan tenaga kerja yang membentuk kebebasan Afrika'.

Plakat itu juga menggambarkan sosok Hailey 'dihiasi dengan keanggunan kecerdasan' dan 'bijaksana, baik hati, setia dalam semua urusannya, toleran dan manusiawi'. Sementara, kotak peralatan membunuh vampir telah dilelang pada 30 Juni 2022.

 

Makhluk Haus Darah

Sekotak Alat Pembunuh Vampir Laku Dilelang Rp236,5 Juta, Apa Saja Isinya?
Kotak alat pembunuh vampir yang baru saja dilelang. (dok. https://hansonsauctioneers.co.uk/)

Dikutip dari berbagai sumber, vampir didefinisikan sebagai tokoh mitologi dan legenda yang hidup dengan menyisap darah. Istilah vampir baru populer pada awal abad ke-18 setelah masuknya legenda vampir ke Eropa Barat dari daerah Balkan dan Eropa Timur. 

Vampir dalam legenda Balkan dan Eropa Timur digambarkan dalam penampilan yang beragam, mulai dari makhluk mirip manusia sampai mayat hidup. Sementara di Eropa Barat, vampir digambarkan sebagai makhluk yang berpenampilan rapi dan mewah yang didasarkan pada cerita The Vampyre karangan John Polidori pada 1819.

Karya tersebut dianggap sebagai karya tentang vampir yang paling berpengaruh pada awal abad ke-19, dan mengilhami karya-karya sastra selanjutnya, termasuk Dracula. Tetapi, novel karya Bram Stoker itulah yang menjadi dasar bagi cerita vampir pada masa modern. 

Novel Dracula mengambil unsur dari legenda manusia serigala dan setan sejenisnya, dan menggabungkannya dengan konsep keabadiaan serta sistem masyarakat masa Victoria. Kesuksesan buku itu memuncurlkan genre vampir yang masih tetap populer hingga saat ini, melalui buku, film, permainan video, dan lain-lain. 

Vampir Masa Kini

Film The Twilight Saga: Eclipse
Kisah cinta segitiga antara manusia, vampir, dan serigala masih berlangsung dalam The Twilight Saga: Eclipse. (Dok. Vidio)

Vampir klasik umumnya diceritakan keluar dari makamnya pada malam hari untuk menggigit orang-orang dengan taringnya yang panjang dan mengisap darah mereka. Korban yang digigitnya biasanya akan menjadi vampir juga.

Menurut beberapa mitos, vampir tidak tampak di cermin karena mereka tidak memiliki jiwa. Dalam cerita fiksi modern, vampir bisa menjelma menjadi kelelawar, serigala, bahkan gumpalan gas, dan harus menjauhkan diri dari sinar matahari. Tetapi, vampir modern yang paling terkenal, yakni keluarga Cullen, digambarkan jauh lebih kuat karena mereka tetap bisa beraktivitas di siang hari selayaknya manusia normal.

"Kepercayaan pada vampir, makhluk seperti mayat hidup yang dikatakan membutuhkan darah manusia untuk bertahan hidup, kembali ke ratusan tahun dan bertahan di beberapa bagian dunia saat ini. Mereka diabadikan dalam cerita rakyat Eropa," kata Hanson.

"(Kotak peralatan pembunuh vampir) ini mengingatkan kita bahwa mitos tentang vampir memengaruhi orang-orang dari semua kalangan," kata dia.

Infografis: Deretan Mitos COVID-19 dan Faktanya (Liputan6.com / Abdillah)
Infografis: Deretan Mitos COVID-19 dan Faktanya (Liputan6.com / Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya