Liputan6.com, Jakarta Rumah adalah segalanya. Rumah bukan saja sebuah bangunan yang memiliki dinding dan atap yang seperti selama ini kita kenal, lebih dari itu. Makna akan rumah yang luas itu menjadi inspirasi Silmi Umar dalam membuat usaha Maes.id.
Usaha di bidang kuliner tersebut resmi dibuka pada Bulan Juli 2010. Pada awal buka, Silmi hanya memiliki rencana buka di pagi hari saja, mulai jam 05.30 sampai 10.00 pagi. Ia terinspirasi dari rumah peninggalan orangtua yang kerap dilewati orang untuk berkegiatan, karena posisinya ada di pinggir jalan besar.
"Jadi kepikiran kenapa nggak jualan makanan yang biasa dibutuhin atau dicari orang untuk memulai hari," katanya.
Advertisement
Usaha yang dijalankan oleh keluarga ini, terdiri dari adik dan kakak Silmi. Berasal dari sini, ia mencetuskan nama Maes.id yang diambil dari nama ibu Silmi, Maemunah. Nama tersebut memiliki filosofi merekatkan kebersamaan keluarga.
Bolu Jadi Andalan
Maes.id menghadirkan beragam menu yang bisa membuat lidah bergoyang. Bolu Marmer Original, Bolu Strussel Keju, Bolu Jadul Ombekuk, dan Bolu Strussel 3 Rasa bisa kamu nikmati kelembutannya.
Menu yang jadi andalan di Maes.id adalah bolu-bolu klasik rumahan dengan basic buttercake-nya, seperti bolu marmer, strussel keju, dan ombekuk (fruit cake). Dengan hanya Rp70.000, kalian bisa nikmati ragam bolu Maes.id yang jadi andalan.
Â
Menu yang disajikan Maes.id ready stock, jadi buat kalian yang ingin merasakan bolu dari Maes.id tidak harus menunggu pre order dulu.
"Untuk menu yang kami buat sebenarnya ready stock jadi tidak harus PO karena walau belum banyak kami usahakan setiap hari produksi untuk mengisi display di toko offline kami," jelas Silmi.
untuk kalian yang tinggal di luar Kota Bandung, tenang saja! Bolu yang disajikan Maes.id tahan dua sampai tiga minggu di suhu udara dingin. Bahkan, penikmatnya sudah ada di daerah lain juga.
"Bolu kami sudah dikirim sampai Jawa Timur, Jawa Tengah, Jakarta, dan sudah ada yang bawa ke Sumatera dan Balikpapan juga. Tahan 7 hari suhu ruang yang dingin," tegas Silmi.
Advertisement
Pandemi Jadi Tantangan
Untuk saat ini terutama selama dan pasca pandemi tantangan yang dihadapi dan jadi kekurangan terbesar Maes.id terkait marketing.
"Yang jadi tantangan utama adalah marekting. Ditambah, saya juga belum bisa mengoptimalkan media online sebagai media untuk berpromosi, maka dari itu ketika saya ketemu manis sedap itu jadi kaya nemu solusi yang saya idam-idamkan gitu," ujar Silmi.
"Karena terus terang, terlebih sekarang saingan saya bukan hanya toko offline yang terlihat nyata tapi yang lebih terasa ketika bersaing dengan orang-orang rumahan yang pada jago jualan online, di situ yang saya cukup keteteran dan jauh tertinggal," tambahnya.
Walaupun tantangan yang dihadapi sangat besar, tapi mereka mampu melewatinya. Untuk itu, Silmi dengan Maes.id-nya berharap, produk yang disajikan menjadi semakin dikenal. Dan mereka ingin terus mengembangkan dan menjaga kualitas produk Maes.id.
"Harapannya produk kami bisa semakin dikenal oleh kalangan yang lebih luas, bukan hanya di daerahnya saja tapi juga bisa jadi salah satu pilihan terbaik dari kota Bandung untuk dijadikan oleh-oleh bagi siapapun, termasuk bagi para wisatawan. Dan rencana yang kami buat mungkin belum banyak, kami hanya akan terus mengembangkan dan menjaga kualitas produk agar selalu bisa memberikan yang terbaik bagi para pelanggan dan calon konsumen baru kami," tutup Silmi.
Nah, buat kamu yang ingin mecicipi varian menu dari Maes.id, dapat langsung ikutan prapesan alias pre order via manisdansedap.com. Untuk kamu ketahui, manisdansedap.com adalah platform yang hadir untuk mendukung pemilik UMKM, khususnya yang menawarkan pre order kuliner di seluruh Nusantara.
Platform ini merupakan bagian dari KLY (KapanLagi Youniverse) sebagai Digital Media Network yang juga menaungi Liputan6.com, Merdeka.com, KapanLagi.com, Dream.co.id, Brilio.id, Fimela.com, Bola.com, Bola.net, dan Otosia.com, platform ini memudahkan penikmat kuliner untuk menemukan dan memesan beragam produk dari seller PO.Yuk PO Sekarang di ManisdanSedap!
(*)