Pelaku Wisata Labuan Bajo Mogok Massal, Wisatawan Diangkut Bus Damri ke Penginapan

Pemkab Manggarai Barat menyiapkan bus Damri, kendaraan kecil, dan dua kapal perbantuan untuk mengatasi aksi mogok massal pelaku wisata Labuan Bajo menyusul kenaikan harga kontribusi ke Pulau Komodo dan Pulau Padar Rp3,75 juta.

oleh Dinny Mutiah diperbarui 02 Agu 2022, 14:29 WIB
Diterbitkan 02 Agu 2022, 14:29 WIB
Pelaku Wisata Labuan Bajo Mogok Massal, Wisatawan Diangkut Bus Damri ke Penginapan
Situasi wisatawan menunggu dijemput di Bandara Komodo, Labuan Bajo. (dok. BPOLBF)

Liputan6.com, Jakarta - Sebagian besar pelaku wisata di Labuan Bajo mogok massal. Mereka tak melayani wisatawan yang sudah datang, memprotes kenaikan harga tarif masuk baru untuk kunjungan ke Pulau Komodo dan Pulau Padar yang mulai diberlakukan pada 1 Agustus 2022.

Aksi mogok massal yang akan berlangsung selama sebulan, mulai dari 1 Agustus 2022, itu berimbas pada wisatawan yang sudah datang. Mereka terkatung-katung lantaran tidak tersedianya sarana transportasi untuk mengangkut mereka ke penginapan atau destinasi yang dituju.

Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat akhirnya menyediakan transportasi alternatif untuk memfasilitasi wisatawan yang sudah tiba di bandara. Dinas Perhubungan bersama Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) menyiapkan dua unit bus Damri dan empat kendaraan kecil di kawasan bandara.

"Kami fasilitasi transportasi bagi wisatawan di bandara, terutama bagi wisatawan yang kesulitan mendapatkan kendaraan untuk selanjutnya bisa diantarkan ke hotel dan lokasi tujuan lainnya di dalam kota Labuan Bajo," kata Bupati Manggarai Barat Edistasius Endi, dalam keterangan tertulis kepada Liputan6.com, Selasa (2/8/2022).

Selain itu, General Manager (GM) PT. ASDP Labuan Bajo, Marsadik menjelaskan, sesuai hasil koordinasi bersama seluruh jajaran otoritas Manggarai Barat, pihak ASDP menyiapkan dua unit kapal perbantuan. Kapasitasnya masing-masing terdiri dari 80 orang untuk kapal kecil, dan 300 orang untuk kapal besar.

"Kedua kapal perbantuan ini kami siapkan sebagai bagian dari aksi tanggap darurat untuk menjamin kenyamanan wisatawan yang selama Agustus ini sudah menjadwalkan perjalanannya ke Labuan Bajo dengan rute perjalanan ke tiga pulau," jelas Marsadik.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Diklaim Aman

Pelaku Wisata Labuan Bajo Mogok Massal, Wisatawan Diangkut Bus Damri ke Penginapan
Situasi wisatawan menunggu dijemput di Bandara Komodo, Labuan Bajo. (dok. BPOLBF)

Kapal itu hanya sebagai perbantuan selama aksi mogok massal berlangsung dan ada permintaan dari wisatawan. Marsadik menambahkan bahwa kapal itu akan beroperasi minimal 50 orang untuk kapal kecil dan 150 orang untuk kapal besar.

Direktur Utama BPOLBF Shana Fatina meminta wisatawan tetap tenang dan tidak khawatir untuk berkunjung ke Labuan Bajo. Ia memastikan respons cepat dari Pemkab Manggarai Barat dan Pemprov NTT yang berkoordinasi seluruh pemangku kepentingan untuk mengawal keamanan wisatawan yang datang ke Labuan Bajo selama aksi mogok para pelaku pariwisata dan sekaligus memfasilitasi sarana transportasi saat beraktivitas di Kota Labuan Bajo menjadi jaminan keamanan pasti bagi wisatawan yang berkunjung.

"Untuk teman-teman yang sudah menjadwalkan kunjungan ke Labuan Bajo jangan khawatir, Labuan Bajo aman untuk dikunjungi. Seluruh pihak dari otoritas setempat di Labuan Bajo maupun masyarakat menjamin keamanan dan kenyamanan teman-teman semua berwisata di Labuan Bajo," kata Shana.

Sebelumnya, pada 30 Juli 2022, Bupati Manggarai Barat menyebutkan tiga poin penting atas rencana aksi mogok para pelaku pariwisata di Manggarai Barat. Pertama, penyampaian aspirasi seluruh Warga Negara Indonesia merupakan hal yang dijamin oleh Undang-Undang, namun harus sesuai ketentuan Peraturan Perundang-Undangan.

Kedua, Manggarai Barat sebagai tempat yang Ramah, Aman dan Nyaman untuk dikunjungi dan menjamin keamanan seluruh wisatawan yang menginap di hotel maupun yang berlayar ke objek wisata termasuk menjamin keamanan di lokasi objek wisata. Terakhir, menindak tegas pelanggaran hukum, baik rencana anarkis hingga tindakan boikot kepentingan umum, apalagi jika melakukan tindakan hukum yang nyata.

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tanggapan Menparekraf

Melihat Interaksi Komodo dengan Manusia di Pulau Rinca
Guide taman nasional berinteraksi dengan seekor komodo di Pulau Rinca, Taman Nasional Komodo, NTT, Minggu (14/10). Pulau Rinca yang merupakan zona inti Taman Nasional Komodo. (Merdeka.com/Arie Basuki)

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengimbau, semua pelaku pariwisata ekonomi kreatif di Labuan Bajo untuk menahan diri dan tetap mengutamakan dialog secara transparan dan dengan kepala dingin. Hal ini terkait rencana mogok yang akan dilakukan sepanjang Agustus ini.

"Kami mengimbau untuk mengutamakan dialog dengan hati yang sejuk pikiran yang tenang mari kita duduk bersama-sama cari solusi, kita membuka ruang itu," ucap Sandiaga dalam Weekly Press Briefing yang digelar secara hybrid, Senin, 1 Agustus 2022.

Sandi memastikan, tidak akan ada efek negatif terutama dari sisi pemberitaan mengenai rencana aksi mogok itu. "Beberapa rekan kami yang sedang ada di Labuan Bajo memberikan rekaman-rekaman video tentang rencana mogok maupun demo," ungkap Sandi.

Ia menyarankan untuk melakukan kegiatan lain seperti aksi bersih-bersih sampah daripada demo. "Saya usulkan para pelaku usaha parekraf, daripada mogok lebih baik mereka mau melakukan program bersih-bersih sampah juga mungkin bisa membuat kegiatan-kegiatan yang lebih positif," ucapnya.

Dispensasi

Pemberlakuan Biaya Konservasi ke Pulau Komodo, Padar, dan Kawasan Perairan Sekitarnya Rp3,75 Juta
Aplikasi Inisa yang dipakai untuk mereservasi kunjungan ke Pulau Komodo, Pulau Padar, dan kawasan perairan sekitarnya. (dok. Liputan6.com/Dinny Mutiah)

Per 1 Agustus 2022, kebijakan penarikan biaya konservasi yang termasuk dalam harga tiket ke kawasan Pulau Komodo, Padar, dan perairan sekitarnya senilai Rp3,75 juta resmi berlaku. Para pengunjung diwajibkan mereservasi kunjungannya melalui sistem wildlife komodo dalam aplikasi INISA.

Koordinator Pelaksana Program Penguatan Fungsi di TN Komodo Carolina Noge menyebut pendataan itu dilakukan dalam kaitan manajemen kunjungan. Dengan dasar data reservasi, diketahui siapa, berapa, dan ke mana pengunjung akan berada di dalam kawasan. Hal ini akan memudahkan pengelolaan, termasuk penjagaan dan patroli.

"Manajemen kunjungan ini menjadi salah satu program yang dilaksanakan di awal periode kerja sama untuk menjawab isu dan permasalahan, terutama terkait tata kelola yang saat ini terjadi di Pulau Komodo, Pulau Padar dan Kawasan Perairan Sekitarnya seperti overtourism yang berdampak pada perilaku komodo, pengelolaan sampah, terumbu karang yang rusak, perburuan liar, pemancingan ilegal, penggunaan pukat harimau dan overfishing," ia menjelaskan, dalam jumpa pers pada pekan lalu.

Kontribusi konservasi ini meliputi tiket masuk Pulau Komodo, Pulau Padar, serta wisata bahari sekitarnya, asuransi jiwa dan kecelakaan, airport service seperti baggage claim, transportasi antara Bandara - Hotel - Pelabuhan, pemandu wisata (Naturalis Guide) beserta panduan wisata konservasi (e-book). Pengunjung juga akan mendapatkan suvenir khas Pulau Komodo produksi UMKM lokal.

Biaya konservasi belum termasuk tiket pesawat, hotel dan konsumsi, transportasi selain rute Bandara - Hotel - Pelabuhan, kapal wisata/living on boat, serta alat menyelam dan tips untuk pemandu wisata. Wisatawan yang telah mereservasi diri, akan melakukan scan barcode di Waterfront (Pelabuhan) dan kembali diperiksa di destinasi yang dituju.

Meski begitu, pemerintah daerah memberikan dispensasi khusus bagi pelancong yang sudah memesan paket kunjungan ke Komodo sebelum 1 Agustus 2022. "Ada aspirasi bagaimana kami yang sudah membeli paket. Silakan yang sudah membeli paket berlaku harga normal, selanjutnya berlaku harga baru bagi mereka yang belum membeli paket. Ini bentuk diskresi," kata Kepada Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi NTT, Zet Sony Libing.

Infografis Wacana Tiket Terusan Taman Nasional Komodo Senilai Rp 3,75 Juta. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Wacana Tiket Terusan Taman Nasional Komodo Senilai Rp 3,75 Juta. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya