Liputan6.com, Jakarta - Kekurangan kolagen dalam tubuh dapat berpengaruh pada beberapa kondisi kulit. Kolagen merupakan salah satu jenis protein dan di dalam protein yang dikonsumsi akan memecahnya menjadi partikel yang lebih kecil bernama asam amino.
Dokter spesialis gizi klinik dr. Yohan Samudra, Sp.GK mengungkapkan kolagen secara spesifik terkait erat dengan kondisi kulit. Kekurangan kolagen bisa menyebabkan penuaan kulit yang salah satunya ditandai dengan kulit keriput.
"Kolagen ibarat semen pada batu bata, kalau semennya bolong-bolong, tidak padat lama-lama turun kulitnya jadi keriput, kendor, tidak kenyal, kekencangan dan ketegangannya berkurang sehingga juga terlihat kusam," kata dr. Yohan dalam konferensi pers Nutriville di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (18/8/2022).
Advertisement
Baca Juga
dr. Yohan menerangkan bahwa kulit yang sehat tidak hanya cerah, tetapi juga ditunjukkan lewat bentuk yang kencang, elastisitas yang bagus, dan bisa tahan dari paparan-paparan polusi. Paparan polusi itu meliputi asap kendaraan bermotor, merokok, konsumsi alkohol, begadang, hingga stres.
"Itu semua ada paparan radikal bebas yang akan menyebabkan kulitnya menjadi keriput itu yang akan menurunkan kolagen dan satu lagi paparan sinar matahari," terangnya.
Paparan sinar matahari yang dibutuhkan adalah sinar UVB yang sehat. Namun bila terlalu banyak terpapar UVA, kolagen bisa menurun karena UVA banyaknya di atas jam 10 pagi.
"Kalau sering siang-siang mungkin naik motor, atau kerjanya di lapangan, sampai sore banyak paparan UVA, maka kolagen bisa turun bahkan timbul freckles, flek-flek dan bisa meningkatkan risiko kanker kulit," kata dr. Yohan.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Kolagen x Vitamin C
Menurut dr. Yohan, permasalahan penurunan kadar kolagen antara laki-laki dan perempuan memiliki karakteristik yang berbeda. Faktor penurunan kolagen pada laki-laki biadanya karena merokok, begadang, minum alkohol, dan banyak terpapar sinar UVA.
"Wanita seringnya masalah hormonal umur 25 tahun ke atas secara alami kolagen turun 1--1,5 persen per tahun secara natural akan turun. Puncaknya saat remaja karena kaitannya dengan hormon estrogen pada wanita. Nah, saat wanita menopause artinya hormon estrogen langsung menurun drastis, maka kolagennya ikut turun kulit maka kelihatan keriput, kusam," jelasnya.
Yohan menyebut saat seseorang minum kolagen atau makan sajian yang tinggi protein, sebaiknya diimbangi dengan vitamin C. Itu karena vitamin C dapat membantu penyerapan kolagen yang ada di usus.
"Jadi, carilah buah-buahan dan sayur-sayuran yang tinggi vitamin C sehingga dapat menyerap penyerapan kolagen lebih optimal di usus, kemudian vitamin C sendiri akan menurunkan radikal bebas. Yang tinggi vitamin C di buah kiwi, berries seperti stroberi, blueberry dan juga citrus fruit kayak jeruk, pomelo," ungkapnya.
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
Minuman Kolagen Berefek Baik pada Kulit?
"Kalau kita ngomongin masalah bukti, pasti kembali ke jurnal-jurnal ilmiah, apakah benar minuman kolagen atau suplementasi kolagen dapat secara langsung memberikan efek baik pada kulit kita? Ternyata memang banyak. Penelitian tentang kolagen sudah banyak sekali," kata dr. Yohan.
Ia menjelaskan bahwa penelitian ada beberapa level, yang terdiri atas level yang tidak dapat dipercaya dan sangat bisa dipercaya. "Makan suplementasi collagen drink ini masuk kepada penelitian yang sangat bisa dipercaya," lanjutnya.
Ia merujuk penelitian yang diterbitkan pada 2021. Riset itu melibatkan 1.125 perempuan sebagai responden. Mereka yang diberikan minuman kolagen menunjukkan peningkatan elastisitas kulit, penurunan keriput, dan juga meningkatkan kekencangan kulit. Karena itu, ia menyimpulkan bahwa konsumsi minuman kolagen meningkatkan kesehatan kulit para perempuan tersebut.
"Diminumnya sekitar 2,5 gram sampai 10 gram ada beberapa ujinya diminum selama 90 hari kira-kira setiap hari dan tidak ada efek samping yang tampak pada seluruh subjek penelitian jadi cukup aman," tutupnya.
Minuman Kolagen
Produk-produk yang mengandung kolagen kini telah hadir dalam ragam kemasan, salah satunya ditawarkan Nutriville. Chief Marketing Officer PT Asia Health Energi Beverages Ricky Suhendar menyebut sebelum merilis produk ini, pihaknya meriset 32 perempuan Indonesia dengan usia 30-an tahun.
"Ada dua pola perubahan perilaku di wanita Indonesia, pertama, pola pikir tadinya suka sosialisasi atau nongkrong, kini lebih ke keluarga dan adanya kesadaran kesehatan untuk dirinya sendiri," kata Ricky.
Perubahan fisik menjadi poin kedua dari temuan studi ini karena sedikit perempuan yang concern pada berat badan yang mudah naik. Mereka juga mulai merasakan perubahan penampilan, mulai dari munculnya strechmark, kerutan di wajah, kulit tidak kencang saat berusia 30 tahun ke atas.
Ricky menjelaskan, melihat perubahan perilaku itu ditanggapi perempuan dengan merawatnya dari dalam dan luar. Mereka mengonsumsi vitamin, memakai makeup, olahraga, hingga ke klinik kecantikan agar penampilan kulit luar lebih baik.
"Asia Health Energi Beverages merasa memahami akan concern dari perempuan Indonesia. Akhirnya berkesimpulan launch produk Nutriville, collagen drink dengan satu kaleng mengandung 500 mg kolagen dan vitamin C," tambahnya.
Pihaknya mengusung tagline "look good, feel good" yang berarti momentum merasa baik tentang diri sendiri adalah pada saat seseorang sadar merawat dirinya dari dalam dan luar. "Saat mereka aware mengenai perawatan merasa nyaman dan percaya diri, seseorang akan merasa lebih baik," katanya.
Advertisement