Liputan6.com, Jakarta - Sebuah restoran di Singapura mengenakan biaya tambahan sebesar 10 dolar Singapura (sekitar Rp106 ribu) jika seorang anak pengunjung dianggap berisik dan mengganggu pelanggan lain. Kebijakan yang diterapkan Angie's Oyster Bar & Grill ini, meski bukan hal baru, sempat membuat heran para ibu di Negeri Singa.
Melansir Mothership, Sabtu, 24 September 2022, tangkapan layar dari pesan teks oleh restoran pada pembuat reservasi yang menjelaskan penetapan biaya tambahan 10 dolar Singapura itu dikirimkan ke publikasi tersebut. Itu "menyoroti kondisi yang dianggap tidak ramah anak yang dikenakan pada mereka yang makan di luar bersama keluarga."
Advertisement
Baca Juga
Pesan oleh restoran dikirim ke calon pelanggan, yang membuat reservasi dan meminta kursi bayi. Pembuat reservasi diberitahu bahwa hanya tempat untuk kereta dorong bayi yang akan disediakan, sementara kursi bayi tidak tersedia, karena restoran bukanlah tempat yang ramah anak.
Pihak restoran lebih lanjut mengatakan bahwa anak-anak masih dipersilakan untuk makan di tempat, hanya saja biaya tambahan 10 dolar Singapura akan dikenakan jika mereka "berteriak" atau "tidak terkendali." Juga, jika mereka "mengganggu tamu lain."
Berdasarkan ulasan yang diunggah di Google dan Facebook, restoran ini telah menerima pujian yang tinggi untuk makanan dan suasananya. Satu-satunya keluhan tentang biaya tambahan anak berisik dan kebijakan tidak ramah anak oleh restoran disebutkan dalam ulasan TripAdvisor pada Agustus 2022.
Keluhan
Menanggapi ulasan TripAdvisor, Angie's Oyster Bar & Grill menjelaskan bahwa stafnya telah menerima lebih banyak keluhan tentang anak-anak "berlari tanpa pengawasan atau mengganggu meja lain selama periode layanan."
Restoran mengatakan insiden seperti itu "berbahaya" karena pelayan sering bergerak dengan makanan panas dan peralatan makan yang tajam. Juga, itu dianggap "tidak menghormati pengunjung lain yang mungkin ingin makan dalam suasana yang tenang dan nyaman."
Restoran kemudian akan dibiarkan dalam posisi "canggung" karena harus menengahi antara kelompok pengunjung yang berbeda, terutama ketika perilaku mengganggu tetap ada.
Menanggapi pertanyaan Mothership, Angie's Oyster Bar & Grill memberi pernyataan lengkap. Restoran berkata, "Kami bangga dalam menyediakan lingkungan yang menyenangkan untuk semua tamu makan kami di Angie's."
"Kami terus mencari cara meningkatkan pengalaman pelanggan kami dan meminta umpan balik dari tamu tentang pengalaman bersantap mereka: makanan kami, standar layanan, dan suasana keseluruhan kami," kata mereka melanjutkan.
Advertisement
Tanggapan Restoran
Terkait keluhan anak-anak yang berlarian tanpa pengawasan atau mengganggu meja lain, pihak restoran menyebut, "Dalam hal ini, tim kami berbicara dengan orangtua atau pengasuh dan situasinya hampir selalu segera ditangani. Namun, terkadang kita mengalami situasi di mana tidak ada yang dilakukan dan masalah tersebut diabaikan sama sekali."
"Ini membuat frustrasi dan memalukan karena menempatkan restoran dalam posisi canggung ketika menjelaskan pada tamu lain mengapa tidak ada yang dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut. Karena pengalaman-pengalaman ini, kami merasa tidak punya pilihan selain memberlakukan 'hukuman' untuk mengatasi situasi yang tidak menguntungkan tersebut," imbuhnya.
"Kami meminta tidak lebih dari rasa saling menghormati dari semua tamu kami, tapi sayangnya kami menemukan beberapa pengunjung yang mungkin merasa lebih berhak daripada yang lain," tutur pihak restoran. "Sungguh menyakitkan bagi kami untuk menerapkan kebijakan tersebut, tapi kami tidak pernah bermaksud mengurangi pengalaman tamu kami."
Restoran itu juga berkata, "Kami meminta pengertian orangtua dan pengasuh yang baik untuk merawat anak-anak mereka karena kami bertujuan memberi pengalaman bersantap yang menyenangkan dan berkesan bagi sebanyak mungkin pelanggan."
Bukan Hal Baru
Selain itu, Angie's Oyster Grill and Bar mengatakan bahwa mereka akan "terus berusaha memberi pengalaman bersantap yang lebih baik pada semua tamu, bahkan jika itu berarti memperkenalkan kebijakan 'kreatif.'"
Seperti telah disinggung, restoran di Singapura yang secara tegas menyatakan bahwa mereka membatasi akses untuk anak-anak dan kereta bayi bukanlah hal baru. Pembatasan telah jadi aturan yang ditetapkan tempat-tempat tersebut.
Sebelumnya, PS.Cafe di Ann Siang Hill tidak mengizinkan anak-anak masuk, dengan alasan ruangnya yang kecil dan kuno dengan banyak anak tangga. Ce La Vi, yang terletak di lantai 57 Marina Bay Sands, juga tidak dapat mengakomodasi kereta bayi.
Sementara minggu lalu, tingginya jumlah pembatalan reservasi restoran di Singapura juga telah jadi berita utama, lapor CNA. Karena itu, sejumlah restoran meminta deposit dari setiap pelanggan yang melakukan reservasi.
Kebijakan yang juga disebut biaya reservasi itu bertujuan mencegah pembatalan di menit-menit terakhir. Salah satunya Tan Woan Shin yang menerapkan biaya penyimpanan kartu kredit sebesar 25 dolar Singapura (sekitar Rp268 ribu) untuk mengurangi jumlah ketidakhadiran.
Advertisement