Pengalaman Baru Naik Gunung Rinjani, Ternyata Bisa Mancing Ikan di Gunung

Bukan hanya mendaki, para pendaki bisa memiliki pengalaman baru dengan memancing di gunung.

oleh Geiska Vatikan diperbarui 15 Des 2022, 09:03 WIB
Diterbitkan 15 Des 2022, 09:03 WIB
Rinjani (0)
Sifat aliran lahar dari suatu letusan gunung berapi tidak bisa ditebak, sehingga mungkin saja ibukota kerajaan Lombok Purba tertimbun lahar. (Sumber trekkingrinjani.com)

Liputan6.com, Jakarta - Gunung Rinjani masih menjadi salah satu destinasi favorit untuk para pendaki gunung. Namun, perjalanan pendaki akan tambah berkesan bila ada aktivitas lain yang menyemarakkan.

Salah satu merek yang menjual perlengakapan gunung, Columbia Sportswear, menggelar program Columbia Mt. Rinjani Experience pada 1—5 Desember 2022. Perjalanan mendaki ini menawarkan pengalaman baru mendaki gunung, yaitu memancing dan membersihkan sampah di sekitar gunung.

Acara ini diikuti 15 peserta yang terdiri dari influencers, media, kreator konten, pelanggan dan tim petualangan, termasuk Canro Simarmata dan Mathilda Dwi Lestari, salah satu srikandi Indonesia pertama yang telah mencapai tujuh puncak dunia. Mathilda menyebutkan pendakian ini merupakan kali keduanya ke Rinjani yang berbeda dari sebelumnya.

"Paling seru yaitu memancing di gunung dipandu oleh ahlinya langsung, karena ini pengalaman yang belum pernah aku lakukan sebelumnya. Setelah itu, kita membersihkan sampah di sekitar danau sebagai salah satu kontribusi kepada alam," ujarnya dari siaran pers yang diterima Liputan6.com, Selasa, 13 Desember 2022.

Sementara itu, kreator digital dan pegiat alam bebas, Canro Simarmata juga baru kali ini memiliki pengalaman memancing di gunung. "Meskipun saya sudah cukup sering ke Rinjani, tapi trip kali ini sangat berbeda, mulai dari pesertanya yang asyik dan seru dan juga memancing di Danau Segara Anak diajarkan langsung oleh Mas Bayu ahlinya di dunia mancing," ujar dia.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Trek Pendakian

Perjalanan Trek jalur Sembalun – Torean dalam Columbia Mt. Rinjani Experience.
Perjalanan Trek jalur Sembalun – Torean dalam Columbia Mt. Rinjani Experience. (dok. Columbia Sportswear/Geiska Vatikan Isdy).

Dalam perjalanan itu, peserta melalui jalur Sembalun – Torean. Perjalanan dimulai dari pos pertama, yaitu Sembalun Kandang Sapi dengan menaiki motor trail melalui hutan dan sabana yang indah dan memerlukan waktu 50 menit untuk sampai di pos kedua.

Perjalanan dilanjutkan dengan pendakian menuju Pelawangan Sembalun melewati jalur tujuh Bukit Penyesalan. Hujan ringan saat itu menemani para pendaki. Setelah sampai di perkemahan Pelawangan Sembalun, seluruh peserta menikmati pemandangan tenggelamnya matahari, makan malam, dan dilanjutkan sesi berbagi pengalaman dari Mathilda dan Canro tentang pendakian gunung.

Setelah beristirahat singkat, seluruh peserta bersiap mendaki ke puncak Rinjani sejak dini hari. Berbeda dengan sebelumnya, perjalanan mereka ke puncak gunung ditemani oleh cuaca yang cukup cerah. Setelah itu, peserta kembali ke perkemahan untuk istirahat dan makan siang.

Mereka lalu melanjutkan perjalanan ke danau Segara Anak untuk memancing ikan air tawar pada ketinggian 2000 mdpl yang dipandu oleh Bayu Noer, seorang pemancing internasional. "Para peserta sangat antusias dalam kegiatan ini karena bagi sebagian besar peserta memancing di gunung merupakan pengalam pertama bagi mereka," kata Bayu.


Sebagai Edukasi

Ilustrasi mendaki gunung
Ilustrasi mendaki gunung. (Photo by Austin Ban on Unsplash)

Mereka lalu membersihkan sampah untuk mendukung kampanye Protect Our Playground. Beberapa orang yang mendaki gunung kerap kali membiarkan sampah yang mereka bawa sehingga membuat sampah tertimbun dan pemandangan yang tidak enak untuk dilihat.

Banyak beredar di media sosial unggahan foto yang menunjukkan kondisi sampah di beberapa gunung di Indonesia. Padahal, gunung seharusnya bebas sampah, dijaga kelestarian alamnya.

"Kita nikmati melalui gerakan ini dengan membersihkan sampah di sekitar area Danau Segara Anak," ujar Alit Udayana, Marketing Communications Manager Columbia Sportswear Indonesia. Ia berharap bahwa gerakan itu dapat mengajak dan memotivasi pegiat alam bebas untuk lebih bertanggung jawab terhadap kebersihan dan kelestarian alam sekitar.

Tidak hanya itu, pihaknya mengedukasi tentang pentingnya perlengkapan yang wajib diperhatikan untuk mendukung pendakian para peserta. Perlengkapan yang dibawa diharapkan menunjang para peserta yang akan menghadapi potensi cuaca yang tidak terduga.  


Peralatan Mendaki yang Wajib Dibawa

Ilustrasi pendaki gunung.
Ilustrasi pendaki gunung. (Dok. Simon/Pixabay/Tri Ayu Lutfiani)

 

Peralatan yang dibawa saat mendaki gunung merupakan salah satu hal penting yang harus diperhatikan. Kondisi alam yang tidak diprediksi bisa berubah dengan cepat. Melansir dari kanal Hot Liputan6.com, berikut adalah peralatan mendaki yang wajib dibawa.

1. Tas Gunung

Ini merupakan salah satu peralatan yang wajib dibawa saat mendaki gunung. Pilihlah tas gunung yang mampu menampung barang-barang yang dibutuhkan nanti, seperti tenda, baju, sleeping bag, matras, dan peralatan makan.

2. Jaket Parasut

Ketika mendaki, Anda dianjurkan menggunakan jaket bahan parasut karena jika menggunakan bahan lainnya bisa basah akibat embun dan membuat badan jadi berat. Jangan lupa juga untuk membawa jas hujan.

3. Sepatu atau Sandal Gunung

Bukan wajib dibawa, tapi peralatan yang ini wajib dipakai saat Anda mendaki. Jalanan untuk mencapai puncak gunung tidak semulus aspal yang biasa dilewati orang tetapi banyak bongkahan batu.

4. Obat-obatan

Tidak kalah penting, obat merupakan barang yang wajib dibawa untuk antisipasi penyakit yang dialami ketika mendaki gunung.

5. Senter dan Korek Api

Saat mendaki juga membutuhkan pencahayaan tambahan, terlebih lagi di gunung minim pencahayaan. Bawalah senter tahan air untuk penerangan tambahan. Anda juga perlu korek untuk memasak di gunung.

 

Infografis 7 Tips Naik Gunung Minim Sampah
Infografis 7 Tips Naik Gunung Minim Sampah. (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya