Gunung Berapi Lascar di Chile Bergolak, Semburkan Asap dan Abu Setinggi 6.000 M

Sebuah gunung berapi di Andes, utara Chile, Lascar, bergemuruh memicu gempa bumi kecil.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 12 Des 2022, 15:12 WIB
Diterbitkan 12 Des 2022, 15:00 WIB
Gunung Lascar di Chile bergejolak. (AFP)
Gunung Lascar di Chile bergejolak. (AFP)

Liputan6.com, Santiago - Sebuah gunung berapi di Andes, utara Chile bergemuruh pada Sabtu 10 Oktober 2022 pagi waktu setempat, memicu gempa bumi kecil dan mengirimkan kepulan asap dan abu setinggi 6.000 meter (hampir 20.000 kaki) ke langit yang cerah.

National Geology and Mining Service (Layanan Geologi dan Pertambangan Nasional) Chile melaporkan bahwa pada pukul 12.36 (15:36 GMT) Gunung Api Lascar bergemuruh.

"Gunung berapi mengirimkan kolom letusan yang terdiri dari abu vulkanik dan gas panas 6.000 meter di atas kawahnya, kata layanan tersebut seperti dikutip dari AFP," Senin (12/12/2022).

Pihak berwenang Chile menyiagakan kota terdekat, Talabre, 30 kilometer (19 mil) dari gunung berapi, jika evakuasi diperlukan. Tapi sejauh ini tidak ada kerusakan properti yang dilaporkan, dan layanan tersebut mempertahankan level hijau, level siaga terendah.

Gunung Lascar, dengan ketinggian 5.592 meter (18.346 kaki) di atas permukaan laut, berjarak 70 kilometer (44 mil) dari San Pedro de Atacama, pusat wisata populer yang menarik pengunjung untuk trekking, astronomi amatir, dan kunjungan ke Gurun Atacama, tempat yang paling kering di Bumi.

Lascar meletus pada tahun 1993 tetapi juga memiliki aktivitas vulkanik yang lebih rendah pada tahun 2006 dan 2015.

Lebih jauh ke selatan, peringatan level kuning tetap berlaku untuk wilayah di sekitar kompleks vulkanik Nevados de Chillan, 385 kilometer (240 mil) selatan ibu kota Santiago, dan Gunung Berapi Villarica 800 kilometer (500 mil) ke selatan.

Gunung Semeru Erupsi, Singapura Rilis Travel Advisory Imbau Warganya di Indonesia Jauhi Daerah Terdampak Letusan

Gunung Semeru Pasca Erupsi
Gunung Semeru menyemburkan asap tipis terlihat dari desa Curah Kobokan di Lumajang, Jawa Timur, Rabu (8/12/2021). Usai meletus pada Sabtu 4 Desember 2021, Gunung Semeru yang terletak di Lumajang tersebut berstatus level 2 waspada. (ADEK BERRY / AFP)

Sebelumnya, Ministry of Foreign Affairs (MFA) atau Kementerian Luar Negeri Singapura pada Selasa (6/12/2022) menyarankan warga Singapura untuk menunda perjalanan yang tidak penting ke Indonesia, daerah yang terkena dampak letusan gunung berapi, Gunung Semeru meletus dua hari sebelumnya.

"Mengingat aktivitas vulkanik Gunung Semeru ... Warga Singapura di Lumajang dan Malang harus memantau perkembangan ini dengan cermat dan menghindari Gunung Semeru dan sekitarnya," kata MFA dalam travel advisory seperti dikutip dari Channel News Asia.

Letusan Gunung Semeru di Jawa Timur memuntahkan awan abu setinggi 15 km ke langit, mendorong pihak berwenang Indonesia untuk mengevakuasi hampir 2.000 penduduk desa ke 11 tempat penampungan, meskipun sejauh ini tidak ada korban yang dilaporkan.

Badan Penanggulangan Bencana Vulkanologi dan Geologi Indonesia pada Minggu 4 Desember menaikkan status siaga Gunung Semeru menjadi Level 4, yang merupakan level tertinggi.

Badan tersebut juga mengeluarkan peringatan kepada warga untuk tidak mendekati dalam jarak 8 km dari puncak, atau 500 meter dari tepi sungai karena risiko aliran lahar. Selain itu tidak boleh ada aktivitas yang dilakukan "dari wilayah tenggara Gunung Semeru di sepanjang Sungai Besuk Kobokan, hingga 17 km dari kawah, dan 500 meter dari tepi Sungai Besuk Kobokan mana pun".

MFA mengatakan bahwa warga Singapura harus mengambil tindakan pencegahan yang diperlukan untuk keselamatan pribadi warganya. Mereka juga didorong untuk mendaftar secara elektronik ke MFA jika belum melakukannya.

Bagi warga Singapura yang membutuhkan bantuan kekonsuleran, dapat menghubungi Kedutaan Besar Singapura di Jakarta di nomor +62 (21) 2995 0400 atau +62 811 863 348.

Warga Singapura juga dapat menghubungi layanan Kantor Kementeria Luar Negeri Singapura 24 jam melalui +65 6379 8800/8855.

Mauna Loa, Gunung Berapi Aktif Terbesar di Dunia yang Baru Meletus

Gambar udara ini dirilis oleh US Geological Survey (USGS) pada 28 November 2022 atas izin dari National Weather Service, menunjukkan lahar di kaldera puncak Mauna Loa di Hawaii. (Foto: USGS via AFP)
Gambar udara ini dirilis oleh US Geological Survey (USGS) pada 28 November 2022 atas izin dari National Weather Service, menunjukkan lahar di kaldera puncak Mauna Loa di Hawaii. (Foto: USGS via AFP)

Sementara itu, gunung berapi aktif terbesar di dunia yang berada di Hawaii, Mauna Loa mengalami erupsi untuk pertama kalinya dalam kurun waktu 40 tahun. Aliran lahar sebagian besar masih terkandung di dalam puncak gunung, akan tetapi warga telah bersiaga.

Sebelumnya warga di sekitar gunung juga sudah diperingatkan adanya potensi hujan abu. Layanan Geologi Amerika Serikat (USGS) mengatakan situasinya bisa berubah dengan cepat.

Dilansir BBC, Rabu (30/11/2022), status gunung berapi ini juga telah ditingkatkan dari "siaga" menjadi "awas" - level tertinggi.

Belum ada perintah evakuasi, dan penduduk yang tinggal di sekitar gunung kemungkinan tidak terkena dampak pada tahap ini, kata pejabat setempat.

Mauna Loa, berada di dalam kawasan Taman Nasional Gunung Berapi Hawaii yang mencakup separuh Pulau Besar di negara bagian AS tersebut.

Gunung berapi ini memiliki ketinggian 13.679 kaki (4.169 meter) di atas permukaan laut, dan memliki luas lebih dari 2.000 mil persegi (5.179 km persegi). Gunung ini erupsi pukul 23:30 waktu setempat pada Minggu (09:30 GMT Senin) di Moku'āweoweo, kaldera puncak gunung berapi.

Kaldera adalah cekungan besar yang terbentuk tak lama setelah pengosongan ruang dapur magma dalam erupsi eksplosif gunung berapi.

Erupsi ini merupakan rangkaian dari peringatan sebelumnya bahwa letusan mungkin terjadi setelah adanya rentetan gempa bumi, termasuk puluhan lindu yang dilaporkan pada hari Minggu saja.

Selanjutnya di sini...

Gunung Sakurajima di Jepang Meletus, Peringatan Level 5 Warga Diminta Mengungsi

Gunung berapi Sakurajima
Gunung berapi Sakurajima, Jepang (unmissablejapan.com)

Gunung berapi Sakurajima Jepang, yang terletak di Pulau Kyushu, Jepang meletus pada Minggu 24 Juli 2022. Hal itu mendorong evakuasi di wilayah tersebut.

Menurut laporan CNN, Senin (25/7/2022), Badan Meteorologi Jepang (JMA) mengatakan gunung berapi itu meletus hari Minggu sekitar pukul 20.05 waktu setempat (07.05 ET).

Rekaman dari kamera pengintai badan menunjukkan awan asap atau abu naik dari gunung berapi Sakurajima.

JMA mengumumkan peringatan Level 5 -- level tertinggi -- yang meminta orang-orang untuk mengungsi.

JMA menyarankan agar warga berhati-hati di Prefektur Kagoshima dan Kota Kagoshima.

Sejauh ini tidak ada laporan segera mengenai kerusakan atau korban jiwa akibat gunung meletus tersebut.

Regulator nuklir Jepang mengatakan bahwa tidak ada penyimpangan yang terdeteksi di pembangkit listrik tenaga nuklir Sendai di dekatnya, lapor Reuters.

Menurut NASA, Sakurajima adalah salah satu gunung berapi paling aktif di Jepang, yang telah meletus beberapa kali dalam beberapa dekade terakhir. Sebelumnya meletus pada Januari 2022, memuntahkan awan abu kilometer ke udara.

Gunung berapi ini terletak di Prefektur Kagoshima di ujung selatan Jepang.

 

infografis Status Gunung Berapi
infografis Status Gunung Berapi
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya