Speedboat yang Angkut Turis Terbalik di Perairan Bali, Standar Keselamatan Kapal Disorot Media Australia

Speedboat yang terbalik di perairan Nusa Penida itu diketahui mengangkut 28 penumpang, termasuk sejumlah turis asing, hingga disorot media Australia.

oleh Geiska Vatikan diperbarui 04 Jan 2023, 14:02 WIB
Diterbitkan 04 Jan 2023, 14:02 WIB
Speedboat terbalik di Perairan Nusa Penida menuju Pelabuhan Sanur.
Speedboat terbalik di Perairan Nusa Penida menuju Pelabuhan Sanur. (Screenshot:@denpasar.viral/https://www.instagram.com/p/Cm9GMsNIKJH/Geiska Vatikan Isdy).

Liputan6.com, Jakarta - Sebuah video yang viral di media sosial yang memperlihatkan sebuah speedboat terbalik di perairan menuju Pelabuhan Sanur, Bali, pada Selasa, 3 Januari 2023. Dalam unggahan tersebut, speedboat bernama Kebo Iwa Express yang berwarna merah putih itu disebutkan sedang mengangkut 28 penumpang dari Pulau Nusa Penida menuju Pelabuhan Sanur.

Melansir dari NCA pada Rabu (4/1/2023), ombak abu-abu yang kencang mengitari perahu saat para penumpang, termasuk sejumlah turis, mengenakan jaket pelampung untuk melompat ke air. Ombak tersebut menghantam kapal tepat setelah pukul 16.30 WITA.

Kejadian ini sempat diunggah di Facebook dengan keterangan, “Ketika kapal dibatalkan atau ada peringatan cuaca buruk ...... JANGAN mencoba mencari kapal murah untuk menyeberang!!!"

Salah satu penumpang menyebutkan kejadian berawal dari speedboat yang 'tidak bisa melawan arus ombak atau tidak bisa menahan ombak yang sangat besar sehingga air laut bisa masuk ke dalam kapal'. Namun, akun Instagram @denpasar.viral memberi keterangan pada unggahannya bahwa bukan ombak yang menjadi penyebab, tetapi kapal mengalami kebocoran. 

"Setelah berjalan hampir 20 menit, boat mengalami kebocoran di perairan ketewel Gianyar kemudian tenggelam dan untungnya pada saat kejadian ada beberapa boat yang melintas dengan tujuan sanur, dan pada saat itu korban yang terombang-ambing di lautan berhasil di selamatkan oleh ABK beserta wisatawan yang kebetulan naik di boat lain dan sementara korban beserta captain boat dan ABK berhasil di selamatkan."

 

 

Pengalaman Para Turis

Biro Wisata yang Bawa Turis China China ke Sumbar Mengaku Rugi Ratusan Juta
Turis China menggunakan masker saat tiba di Nusa Penida, Bali. (dok. foto SONNY TUMBELAKA/AFP)

Salah seorang turis telah memperingatkan yang tentang risiko menggunakan speedboat. Dia berbagi cerita pada NCA saat mengunjungi spot tersebut. Ia bersama suami mengaku mengalami perjalanan yang paling menakutkan saat menaiki speedboat pada 2019 saat mengunjungi Nusa Lembongan, Bali.

Setelah berada di bandara untuk pulang, dia mendengar siaran berita tentang dua orang yang meninggal di perairan yang sama dengan kapal terbalik. Menurutnya, "perlu standar yang lebih baik lagi." 

Selain itu, salah seorang wisatawan juga menyebutkan pengalaman serupa 12 tahun lalu saat kembali dari Gili Trawangan yang merasakan ombak yang kencang saat itu. "Saya berada di dalam di jendela, ombak sangat buruk sehingga datang dari samping ke atas perahu," tulisnya dalam komentar. 

Warganet lain juga merasakan pengalaman yang sama. "Saya tidak akan pernah naik salah satu perahu itu lagi setelah perjalanan yang mengerikan ke Gili Trawangan, ketika kapten berlutut dan mulai berdoa," tulis orang keempat.

 

Kejadian Serupa

Kapal Tenggelam
Speedboat yang membawa 32 turis asing tenggelam di perairan Karangasem, Bali. (Liputan6.com/Dewi)

Bukan sekali kasus kecelakaan di laut terjadi di Bali. Bahkan, melansir dari kanal Regional Liputan6.com, insiden maut menimpa speedboat yang ditumpangi turis di Pulau Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, Bali, pada 16 September 2019.

Speedboat bernama Nagashima-Go yang mengangkut dua orang turis asing terbalik usai dihantam ombak besar saat berada di Perairan Devil Tear, Lembongan, Nusa Penida. Korban adalah Caval Heir O Brion (48) asal Brasil dan Victor Johannes Allers (48) asal Afrika Selatan. Mereka ditemani kapten kapal bernama Suadak (35).

"Peristiwa ini terjadi pada pukul 10.15 Wita. Mereka awalnya berangkat dari Pantai Jungutbatu pukul 09.00 Wita untuk Tour Island," ujar pelaksana harian Kepala Kantor Basarnas Bali Sri Wardoyo, Senin, 16 September 2019.

Ombak pada saat itu sangat kecang. Kapten kapal tengah memberi penjelasan mengenai destinasi wisata yang dilaluinya saat ombak besar tiba-tiba menghantam speedboat yang mereka tumpangi. Seketika speedboat terbalik dan mereka terseret arus yang cukup deras.

Cuaca Ekstrem

Ilustrasi Hujan
Simak penjelasan terkait TMC yang kerap dilakukan di Indonesia saat cuaca sedang ekstrem. (unsplash.com/Anna Atkins)

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah III Denpasar, Bali, sempat mengingatkan masyarakat agar mewaspadai dampak cuaca ekstrem seperti banjir, angin kencang, pohon tumbang, dan kilat/petir di sebagian besar wilayah Bali pada 25–27 Desember 2022.

Kepala Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Wilayah III Denpasar Cahyo Nugroho mengingatkan nelayan dan masyarakat yang beraktivitas di laut, termasuk para pelaku kegiatan wisata bahari, agar mewaspadai potensi gelombang laut tinggi yang dapat mencapai 2 meter atau lebih di sekitar perairan utara dan selatan Bali pada rentang waktu tersebut.

Tinggi gelombang laut di perairan utara Bali berkisar antara 0,5--2,5 meter, di perairan selatan Bali berkisar antara 1--3 meter, di Selat Bali berkisar antara 0,5--2,5 meter, dan di Selat Lombok berkisar antara 0,5--2,5 meter.

Dari prediksi itu, BMKG Wilayah III Denpasar pun mengeluarkan peringatan dini untuk masyarakat agar senantiasa mewaspadai dampak dari hujan sedang sampai dengan hujan lebat yang dapat disertai petir/kilat dan angin kencang di sebagian besar wilayah Bali. Dampak itu di antaranya pohon tumbang, banjir, genangan air, dan tanah longsor.

Infografis 4 Anomali Cuaca Pemicu Potensi Cuaca Ekstrem di Indonesia. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis 4 Anomali Cuaca Pemicu Potensi Cuaca Ekstrem di Indonesia. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya