Liputan6.com, Jakarta Belum lama ini, Pangeran Harry mengaku pernah beberapa kali memakai narkoba, termasuk kokain saat masih remaja. Tapi pertanyaan selanjutnya, bagaimana bisa dia diizinkan meninggalkan pangkalan helikopter Apache-nya saat ada penguji narkoba hingga tak ikut tes saat itu.
Mengutip The Sun, Minggu, 8 Januari 2022, tempat itu diamankan oleh penjaga bersenjata pada Mei 2011 saat tim tiba tanpa pemberitahuan. Tetapi, Harry diberikan izin khusus untuk keluar dari RAF Wattisham, Suffolk.
Advertisement
Baca Juga
Timnya mengatakan dia harus pergi ke London untuk "urusan istana yang mendesak" meskipun baru saja kembali dari sana. Saat dia pergi dengan Audi A3-nya, rekan-rekan senior dan juniornya diperintahkan memberikan sampel urin untuk tes narkoba.
Harry dianggap satu-satunya yang tidak diuji. Tidak ada dugaan bahwa Harry (38) menggunakan obat apa pun saat berada di angkatan bersenjata hingga dianggap tidak sengaja menghindari tes tersebut.
Namun dalam otobiografinya yang mengejutkan, Spare, dia mengaku mabuk minuman bersoda dan ganja sebelum dia bergabung dengan Angkatan Darat pada 2005 dan tersandung jamur ajaib pada 2015. Dia juga mengatakan mabuk ganja setelah kencan pertamanya dengan Meghan Markle.
Harry bersama Skuadron 656, Korps Udara Resimen 4 Angkatan Darat saat itu. Mantan Sersan Skuadron Mayor Mark "Oz" Wilson, yang bertanggung jawab atas disiplin skuadron, berkata, "Saya tidak percaya Harry diizinkan pergi."
Sersan Mayor Wilson (50) yang telah meninggalkan pasukan menambahkan, "Dia baru saja kembali dari masa cuti, dari pergi merayakan pernikahan Pangeran William." "Jika Anda melewatkan tes karena biasanya Anda tidak berada di perkemahan, Anda harus melakukan tes secepatnya di lokasi berikutnya yang akan Anda tuju," sebutnya lagi.
Â
Dihujat karena Aurobiografi
Sumber utama Angkatan Darat mengonfirmasi kepergian mendadak Harry "akan terlihat sangat aneh bagi rekan-rekannya". Tetapi, mereka membela Harry dengan mengatakan, "Anda tidak dapat mengharapkan tentara dan sersan mayor untuk menyadari tekanan pada urutan ketiga takhta."
Sumber kerajaan mengatakan mantan sekretaris SAS Harry, Jamie Lowther-Pinkerton, yang menelepon komandan kamp untuk meminta izin Harry pergi. Harry lulus pelatihan Apache dan dikerahkan ke Afghanistan pada tahun berikutnya di mana dia mengaku membunuh 25 militan Taliban.
Mantan rekan-rekannya memujinya sebagai orang yang rendah hati dan seorang perwira berbakat yang disukai oleh pasukannya. Lowther-Pinkerton, yang sekarang menjadi orang dekat Pangeran William tidak menanggapi permintaan komentar.
Mengutip dari kanal Global Liputan6.com, Pangeran Harry menghadapi gelombang hujatan dan kritik atas diluncurkannya memoar berjudul "Spare". Ia dikritik media termasuk komentator, veteran tentara dan bahkan Taliban, adapun Istana Buckingham tetap diam mengenai isi buku yang telah bocor tersebut.
Beberapa hari sebelum publikasi resmi pada Selasa mendatang, atas isi dari buku tersebut mendominasi berita utama. Pengungkapan, juga terkait dugaan serangan fisik terhadapnya oleh pewaris takhta Kerajaan Inggris Pangeran William sampai bagaimana Harry kehilangan keperjakaan dan membunuh 25 orang di Afghanistan.
Â
Advertisement
Isinya Sangat Pribadi
Penulis A.N. Wilson menyebutnya buku itu cuma berhasil membuat publik bersimpati terhadap keluarga kerajaan, "bukan dengan dia" -- yang merujuk pada Harry, melansir dari NST.com.my, Sabtu 7 Januari 2023.
Buku itu merupakan serangan terbaru dari Harry dan istrinya yang berkebangsaan Amerika, Meghan Markle, kepada Kerajaan Inggris, usai mereka memutuskan untuk berhenti menjalankan tugas kerajaan dan pindah ke California pada 2020. Pasangan yang masih mempertahankan gelar Duke dan Duchess of Sussex itu sejak itu mencari uang dengan memanfaatkan latar belakang kerajaan mereka, termasuk membuat beberapa kontrak untuk pembuatan buku sampai tampil di program.
Di autobiografinya, Pangeran Harry tak ragu mengungkap hal yang dinilai sangat pribadi. Secara blak-blakan, Duke of Sussex itu menjelaskan kapan dan bagaimana ia kehilangan keperjakaan. Harry menuliskan bahwa momen hilang keperjakaan tersebut terjadi di lapangan di belakang sebuah pub. Ketika itu, dia berhubungan seks dengan wanita yang berusia lebih tua.Â
Di Usia 17 Tahun
Lebih jauh, Pangeran Harry menuliskan setelah berhubungan seks, wanita itu menampar pantatnya dan menyuruhnya pergi. Peristiwa itu terjadi pada 2001 saat dia masih menempuh pendidikan di Eton College, artinya baru berusia 16 atau 17 tahun.
"Salah satu dari banyak kesalahan saya adalah membiarkan itu (hubungan seks) terjadi di lapangan, tepat di belakang sebuah pub yang sangat sibuk. Tidak diragukan lagi seseorang melihat kami," beber Pangeran Harry.
Sebelum autobiografi itu dirilis, aktris dan model Liz Hurley sempat membantah desas-desus yang menyebutkan bahwa dialah wanita yang berhubungan seks dengan Pangeran Harry. "Bukan saya. Saya tidak bersalah," sebutnya seperti dilansir news.com.au.
Pengakuan lainnya yang tidak kalah kontroversial adalah bahwa dia menggunakan kokain pada usia 17 tahun untuk membuat dirinya merasa berbeda. "Itu tidak terlalu menyenangkan dan tidak membuat saya merasa bahagia seperti yang mungkin terjadi pada orang lain, tetapi itu membuat saya merasa berbeda merupakan tujuan utama saya," sebut ayah dari Archie Harrison Mountbatten-Windsor dan Lilibet Diana Mountbatten-Windsor itu.
Advertisement