Usia 56 Tahun, Model Chuando Tan bak Pemuda 20 Tahunan

Liputan6.com, Jakarta - Model Chuando Tan kerap menjadi perbincangan hangat di jagat maya karena penampilannya yang awet muda. Banyak pasang mata yang terkesan mengingat usia pria asal Singapura itu sudah menginjak 56 tahun.

Bermula ketika Chuando mencuri atensi enam tahun lalu dengan penampilannya yang awet muda. Dikutip dari CNA, Senin (13/2/2023), model sekaligus direktur artistik ini masih ingat dengan jelas rasanya terbangun dengan kejutan pada Juli 2017, setelah sebuah situs online China menampilkan profil Instagram-nya, yang akhirnya menyebabkan banjir perhatian dari mana-mana.

"Banyak pesan dari orang asing di seluruh dunia. Bahkan stasiun TV dan situs berita terkemuka, mereka semua ingin tahu bagaimana saya melakukannya," kata Chuando Tan.

Ia menggambarkan dirinya sebagai seorang "true blue introvert" yang mengaku awalnya kewalahan dengan reaksi publik hingga dirinya "tinggal di rumah selama dua minggu". Chuando yang kini memasuki kepala lima perlahan menerima kepopulerannya.

Tak sedikit pertanyaan yang ia dapatkan bagaimana dirinya mempertahankan penampilannya yang awet muda. "Saya merasakan tekanannya. Karena, jauh di lubuk hatiku saya tahu saya tidak semuda itu. Saya menua," katanya kepada CNA Lifestyle.

Chuando menambahkan, "Jadi saya tidak akan memberikan kesan palsu bahwa saya selamanya muda. Mungkin mereka semua menginginkan jalan pintas, rahasia bagaimana menjaga tampilan muda mereka bukan?"

Model ini juga menyadari bagaimana dirinya telah menjadi inspirasi bagi orang-orang dan meremehkan anggapan bahwa popularitasnya hanya karena ketampanannya. "Saya pikir saya tidak terlalu tampan sampai-sampai menjadi viral, sejujurnya," katanya.

"Saya ingin berpikir bahwa orang-orang mengikuti saya karena saya berusia 56 tahun, mungkin itu memberi mereka harapan untuk mempelajari satu atau dua hal tentang menjalani gaya hidup sehat," tambah Chuando.

Sementara, Chuando setuju bahwa genetika berperan, dirinya berbagi bahwa perjalanan kesehatan dan kebugarannya dimulai sejak usia muda. "Itu terjadi secara alami, organik. Saya berusia awal 20-an ketika saya memulai perjalanan kebugaran saya, mengangkat beban dan mengikuti jenis diet tertentu. Ini adalah gaya hidup yang saya ingat sampai hari ini," katanya.

Ia menjelaskan jauh di lubuk hatinya, Chuando tahu dirinya sudah berusia 56 tahun. "Saya menua seperti orang lain," terangnya.

"Saya bisa menjadi orang yang terlihat seperti versi sehat dari seseorang seusia saya, bukan?" katanya sembari menambahkan itu semua tentang "apa yang dilakukan, apa yang Anda makan dan apa yang Anda pikirkan".

Chuando menyebut, "Aktivitas yang Anda lakukan di siang hari harus sama dengan kalori yang Anda bakar di hari itu, sesederhana itu." 

"Jumlah makanan yang Anda konsumsi sepanjang hari sama dengan kalori yang Anda masukkan ke dalam tubuh Anda," lanjut Chuando.

Chuando mengatakan sarapan khasnya terdiri dari protein shake, atau oatmeal dengan telur, madu, dan alpukat. Sedangkan, makan siang dan makan malam biasanya berupa ayam atau ikan kukus atau panggang dalam kaldu dengan nasi.

Ia menghindari organ dan makanan olahan, tetapi menambahkan bahwa dia tidak segan untuk makan "gorengan seperti tempura" atau makanan penutup seperti es krim. Aspek penting lainnya dalam gaya hidupnya adalah mempertahankan pola pikir positif.

"Anda tahu, setiap kali kami mendengar orang mengatakan bahwa Anda terlihat sangat baik hari ini, Anda akan terlihat bahagia. Bukankah bagus kalau kita bisa menjiwai diri sendiri dengan pola pikir seperti itu, berpikiran positif, sehat, muda? Saya berpikir melalui periode waktu tertentu, perasaan itu pada akhirnya akan menjadi Anda," katanya. Namun, seperti orang lain, ia berpikir tentang menjadi tua. 

"Saya akan berbohong jika saya mengatakan bahwa tidak pernah terlintas dalam pikiran saya bahwa saya ingin belajar bagaimana tidak menua. Tapi ini sesuatu yang tidak bisa (dihindari) karena penuaan tidak bisa dihindari," ujarnya.

Sementara, Chuando kini melanjutkan bisnisnya saat ini (studio fotografi ChuanDo & Frey dengan Frey Ow, dan Manajemen AVE). Ia juga mengejar hal lain, yakni debut aktingnya di film Precious Is The Night, ada juga proyek buku yang akan datang.

"Ini tentang "perjalanan dan perspektif saya menuju kehidupan", kata lulusan Nanyang Academy of Fine Arts tersebut.

Untuk melihat ke depan, dia hanya ingin melanjutkan apa yang telah dia lakukan. "Pada saat saya mencapai usia 60, tentu saja saya masih akan melakukan apa pun yang saya sukai, tetapi saya ingin menjaga diri saya, kesehatan mental, dan semua itu," katanya.

"Saya ingin sekali mengunjungi dunia, dan kemudian mungkin untuk terus menginspirasi orang, dengan rutinitas saya, dengan latihan saya, itu akan menjadi mimpi yang menjadi kenyataan," terangnya.