Liputan6.com, Jakarta - Meditasi kerap dianjurkan sebagai cara untuk mengelola stres dan meningkatkan fokus. Melansir Forbes, meditasi adalah latihan untuk merelaksasikan pikiran hingga tubuh, di mana perhatian seseorang akan difokuskan pada pernapasan dan kesadaran.Â
Kita sering membayangkan meditasi sebagai aktivitas yang membosankan, yang memaksa kita untuk duduk, memejamkan mata, dan memusatkan perhatian pada napas. Beberapa dari kita juga merasa tidak punya waktu untuk melakukannya.
Advertisement
Baca Juga
Padahal, ada satu jenis meditasi yang sangat cocok bagi Anda yang tidak suka berdiam diri atau tidak sempat melakukan meditasi duduk, yaitu meditasi berjalan. Berjalan kaki di luar ruangan, sudah merupakan kebiasaan bagi kaki kita untuk bergerak secara otomatis, sementara perhatian kita berada di tempat lain.
Beberapa orang mungkin berjalan sambil memainkan ponselnya, atau mendengarkan musik, ada juga yang tenggelam dalam pikirannya masing-masing. Meditasi berjalan dirancang untuk menyelaraskan tubuh dan pikiran saat kita bepergian. Ini merupakan alternatif bagus dari meditasi konvensional untuk melatih pikiran dan kesadaran.Â
Sebuah penelitian yang dilakukan pada 2013 menunjukkan bahwa setelah empat minggu, orang Jerman yang memiliki tekanan psikologis berat mengalami penurunan drastis pada gejala stres. Kualitas hidup mereka juga meningkat setelah mengikuti delapan sesi berjalan dengan sadar, dengan durasi meditasi berjalan selama 10 menit.Â
Tidak ada teknik khusus untuk meditasi berjalan. Kegiatan ini bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja, baik di kota, di taman, bahkan di rumah. Berikut adalah beberapa cara bermeditasi sambil berjalan.Â
8 Tahapan Sederhana
Ada berbagai jenis pendekatan untuk meditasi berjalan, sebagian besar bergantung pada lokasi Anda. Dikutip dari Headspace.com, berikut adalah tahapan melakukan meditasi berjalan yang bisa dilakukan secara fleksibel. Setiap tahapan cukup dilakukan selama sekitar 30-60 detik.
1. Pemeriksaan Tubuh
Saat Anda mulai berjalan, perhatikan bagaimana rasanya tubuh Anda. Apakah terasa berat atau ringan, kaku atau santai? Luangkan beberapa detik untuk menyadari postur tubuh Anda dan cara Anda membawa diri.
2. Amati DiriÂ
Tanpa mencoba mengubah cara Anda berjalan, amati saja gaya berjalan Anda. Arahkan perhatian Anda pada hal itu. Ini terkadang membuat Anda merasa sadar diri secara berlebihan hingga merasa canggung, tetapi perasaan itu biasanya berlalu.
3. Observasi Keadaan Sekitar
Amati baik-baik apa yang terjadi di sekitar Anda, baik mobil yang lewat, orang lain, pajangan jendela, pepohonan, gerakan dan benda diam, atau pemandangan lain yang masuk ke bidang kesadaran Anda. Namun, tidak perlu memikirkan hal ini, Anda hanya perlu merasa sadar akan apa yang dilihat.
4. Mencatat Suara
Perhatikan suara yang masuk ke telinga Anda. Apa yang dapat Anda dengar? Sadari segalanya, baik deru motor, teriakan anak kecil, hingga musik dari rumah tetangga. Sekali lagi, cobalah untuk menyadari suara apa pun, tetapi jangan memikirkannya.
Advertisement
5. Perhatikan Bau
Sekarang alihkan perhatian Anda ke bau apa pun, baik bau yang menyenangkan atau tidak menyenangkan. Perhatikan bagaimana pikiran biasanya ingin membuat cerita dari setiap bau yang Anda cium dan bagaimana hal itu mengingatkan Anda pada suatu tempat, sesuatu, atau seseorang.
6. Sensasi fisik
Selanjutnya, perhatikan sensasi fisik apa pun, mulai dari bagaimana cuacanya terasa di kulit Anda hingga bagaimana rasanya saat telapak kaki Anda menyentuh tanah. Anda masih tidak perlu memikirkan pengamatan ini. Cukup perhatikan, sadari, dan lepaskan.
7. Pergerakan
Setelah satu atau dua menit, renungkan sensasi gerakan dalam tubuh: bagaimana lengan Anda diayunkan di samping Anda atau bagaimana beban badan Anda selalu bergeser dari kanan ke kiri. Amati langkah Anda, kecepatan Anda, dan ritme yang biasa Anda lakukan.
8. Fokus pada ritme Anda
Gunakan ritme itu, bagaimana telapak kaki Anda biasanya menyentuh tanah, sebagai dasar kesadaran Anda. Dengan kesadaran dasar ini, Anda akan mudah memusatkan pikiran lagi saat pikiran mulai mengembara. Ulangi ini sepanjang perjalanan Anda, langkah demi langkah.
Jadikan Sebagai Kebiasaan
Langkah-langkah ini adalah panduan, bukan peraturan, jadi sesuaikan sendiri dengan langkah Anda, ke mana pun Anda pergi atau berapa pun lama waktu yang dibutuhkan. Ketika Anda berjalan di kota, pikiran akan lebih mudah terdistraksi. Namun, pikiran justru cenderung lebih terstimulasi di kota. Perhatikan gaya berjalan Anda: Apakah Anda terburu-buru, Apakah banyak hal yang melintas di pikiran Anda?Â
Sementara itu, ketika berjalan di alam, Anda bisa memerhatikan lebih dekat taman, sungai, hutan, atau gunung, dan lebih mengapresiasi kehidupan. Semakin Anda merasakan tubuh Anda, semakin banyak hal di dunia sekitar Anda yang Anda sadari. Â
Jadikanlah meditasi berjalan ini sebagai kebiasaan yang akan dilakukan setiap harinya. Semakin sering Anda berlatih, bahkan hanya untuk waktu yang singkat saja setiap harinya, semakin besar kemungkinan kebiasaan ini tumbuh pada diri Anda. Seiring waktu, Anda dapat mencoba membawa tingkat kesadaran yang sama ke aktivitas sehari-hari apa pun, merasa hadir dan hidup di setiap detiknya.
Advertisement