Liputan6.com, Jakarta - Sebuah insiden tak mengenakkan menimpa seorang calon penumpang di stasiun kereta di Ottawa, Kanada. Pria muslim yang mengaku bernama Ahmad ditegur seorang petugas keamanan. Ia mengatakan bahwa Ahmed dilarang sholat di dalam area stasiun karena dianggap mengganggu calon penumpang lainnya.
Video penumpang yang ditegur karena sholat itu menjadi viral. Dalam video terdengar bahwa petugas keamanan itu mengucapkan, "Jangan sholat di sini. Kami tak ingin kamu sholat di sini. Kamu mengganggu pelanggan kami yang lain, ok? Sholatlah di luar lain kali."
Mengutip The Guardian, Kamis (30/3/2023), pada CTV News Ottawa, Ahmad mengatakan insiden itu terjadi pada Senin pekan lalu, 20 Maret 2023, namun ia baru membagi kisahnya pada media pada Kamis, 23 Maret 2023. Insiden tersebut memancing kemarahan warganet di media sosial.
Advertisement
Diketahui bahwa petugas keamanan itu adalah pegawai kontrak yang bekerja untuk Via Rail Kanada. Ia mendekati Ahmad setelah pria itu selesai sholat. Ahmad yang mengatakan sholat di ujung gang kosong tak terima dianggap mengganggu penumpang lainnya. Namun, petugas keamanan itu membalas dengan mengancam akan melaporkan Ahmad kepada perusahaannya.
Ia mengatakan, "Insiden itu membuatku merasa malu. Saya hanya merasa jijik. Seperti: ini Kanada? Ini ibu kota negara? Ini Ottawa?"
Otoritas Via Rail menanggapi insiden tersebut dengan memberhentikan karyawan tersebut. Laporan menyebutkan bahwa investigasi telah dilakukan untuk mengusut 'insiden yang disesalkan dan menyedihkan.'
Investigasi juga telah diluncurkan ke dalam "insiden yang disesalkan dan menyedihkan," demikian dilaporkan.
Â
Permintaan Maaf Operator Kereta Atas Insiden Dilarang Sholat
Via Rail dan Desan Muslim Kanada Nasional (NCCM), sebuah kelompok advokasi dan hak sipil, akhirnya mengeluarkan pernyataan bersama yang menyatakan bahwa mereka telah bertemu untuk mendiskusikan 'insiden yang disesalkan dan menyedihkan itu'. Pernyataan itu menyebut bahwa mereka 'terlibat dalam dialog konstruktif menyusul insiden yang melibatkan pria yang sholat di Stasiun Via Rail Ottawa.
"Pembicaraan terfokus pada tujuan bersama, yaitu untuk memastikan bahwa Via Rail menyediakan lingkungan yang inklusif di mana penumpang dan karyawan merasa aman menjalankan kebebasan beragama, termasuk kemampuan untuk beribadah," tambah pernyataan itu.
Via Rail juga meminta maaf tanpa pamrih kepada pria itu dan seluruh komunitas Muslim dan menjanjikan penyelidikan penuh dan 'tindakan yang tepat' berdasarkan temuannya. Mereka juga menegaskan kembali bahwa mereka mengutuk keras Islamofobia dan perilaku diskriminatif apa pun. Via Rail mengatakan bahwa pihaknya juga berupaya meningkatkan kebijakan keberagaman dan inklusif setelah kejadian ini.
Advertisement
Menekankan Pentingnya Pelatihan Inklusifitas pada Petugas
Sementara, Juru Bicara NCCM Fatema Abdalla mengatakan bahwa insiden itu berdampak pada Ahmad. Ia mengatakan pria itu sampai tidak bisa tidur pada malam hari dan kesulitan berkonsentrasi di keesokan harinya.
Ia pun mengingatkan bahwa sholat adalah pilar terbesar dalam islam. "Ini sangat mengganggu melihat bahwa ini adalah cara kami diperlakukan," ucapnya.
Ia pun menyatakan bahwa kejadian tersebut bisa saja terulang kembali akibat individu yang tidak menerima pelatihan inklusi dan keberagaman yang tepat maupun pelatihan anti-rasisme. "Itulah yang kami serukan: agar Via berbuat lebih banyak untuk memastikan hal ini tidak terjadi lagi, tidak hanya terhadap komunitas Muslim, tetapi untuk semua orang yang ingin mempraktikkan agama mereka secara terbuka," ujarnya.
Ia mengaku pembicaraannya dengan Via sehari sebelumnya belum memuaskan sepenuhnya meski pembicaraan berlangsung produktif. "Kami akan mengawasi kelannjutannya dan untuk melihat materi keragaman yang telah menjadi komitmen Via untuk diteruskan kepada kami," ucap Abdalla.
Penumpang Sholat di KRL
Dari dalam negeri, baru-baru ini sebuah video di media sosial menjadi viral setelah merekam seorang wanita pengguna KRL sholat di dalam kereta. Aksi wanita itu pun mendapat sorotan di media sosial.
Video wanita yang sedang sholat itu di unggah oleh akun TikTok @indahehe21, beberapa waktu lalu. Dalam narasi dan tagar yang disematkan, kejadian itu terjadi di KRL Jabodetabek. Penonton bisa melihat jika wanita yang mengenakan mukena warna pink tersebut sholat menghadap pintu KRL.
"Gak iri sama apapun kecuali iri sama orang yang ga bisa ketinggalan sholat sedikitpun, dimanapun," tulis akun tersebut dalam keterangan unggahannya. Video itu pun mengundang beragam reaksi dari warganet.
Ada yang memujinya, ada juga yang mencela. Alasannya, aksi tersebut dinilai hanya ‘caper’ alias cari perhatian. Ada juga yang menyebut, sebaiknya sholat dilaksanakan di tempat yang lebih baik. Beberapa KRL bahkan sudah dilengkapi dengan musala meski berukuran kecil.
"Sesuatu hal yang benar tapi dilakukan pada saat dan tempat yang kurang tepat," komentar seorang warganet. "Padahal setiap stasiun pemberhentian disediain mushola," komentar warganet yang lain.
"Dosa jariyahnya dapat banyak nih yang unggah pertama kali. Bikin banyak prasangka buruk dan komentar negatif. Padahal di redline, hal tersebut, biasa banget ditemukan dan bagi pengguna KRL Bogor jam pertama sudah memahami betul. Gak ada yang keganggu," tulis warganet lainnya.
Advertisement