Buka Puasa di Guresu Dining, Restoran Sushi Berkonsep Omakase yang Kini Sudah Halal

Sesekali buka puasa dengan menu ala Jepang jadi pengalaman berbeda, salah satunya Anda bisa menyambangi restoran sushi berkonsep omakase yang kini sudah memiliki sertifikat halal MUI.

oleh Dyah Ayu Pamela diperbarui 01 Apr 2023, 16:44 WIB
Diterbitkan 01 Apr 2023, 16:35 WIB
Menu ebi tempura di Guresu Dining, restoran Jepang berkonsep omakase
Menu ebi tempura di Guresu Dining, restoran Jepang berkonsep omakase. (Dok: Liputan6.com/dyah)

Liputan6.com, Jakarta Punya rencana buka puasa di mana kali ini? Setelah seminggu lebih Ramadhan berjalan pertanyaan tersebut kerap muncul, lantaran momen ini jadi ajang berwisata kuliner saat buka puasa dengan mencoba jenis sajian baru.

Kali ini Anda bisa buka puasa dengan menu ala Jepang untuk pengalaman berbeda, salah satunya dengan menyambangi restoran sushi berkonsep omakase yang kini sudah memiliki sertifikat halal MUI. Guresu Dining yang berlokasi di Kemang Timur No.39 B, Bangka, Jakarta Selatan cocok untuk penggemar makanan Jepang.

Konsep omakase membuat pelanggan bisa memesan makanan sesuai rekomendasi chef atau koki sushi. Hal ini jadi pengalaman baru untuk Anda yang bingung menyantap sushi tetapi tidak tahu bahan bakunya atau tidak familiar dengan menunya.

Suasana restoran juga membuat pengunjung serasa berada di Jepang, terbilang minimalis dengan meja panjang dan interior ruangan didominasi elemen kayu yang semuanya menghadap langsung ke area dapur terbuka. Sambil makan, pengunjung juga bisa berinteraksi langsung melihat sang koki meracik menunya, mengiris ikan salmon yang masih segar dan menyajikannya langsung di depan Anda. 

Liputan6.com pun menjajal satu set menu terbaru yang hadir khusus untuk menu di bulan Ramadhan dalam tajuk "Holy Month Omakase Special Set". Begitu adzan Magrib, chef Guresu Dining langsung menyuguhkan menu pembuka berupa takjil yang terbilang unik dalam menu oshikuro. Menu ini seperti halnya es buah dengan perpaduan buah leci dan mangga yang segar, namun kejutannya ada tekstur unik dari kuahnya yang terbuat dari bahan kacang-kacangan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Makanan Pembuka dan Menu Utama

Menu Oshukuro dan Salmon Salad di Guresu Dining
Menu Oshukuro dan Salmon Salad di Guresu Dining. (Dok: Liputan6.com/dyah)

Tak lama kemudian, menu pembuka lainnya dihidangkan di meja yaitu salmon salad yang tak kalah segarnya. Dalam potongan kecil salmon tersebut dipadukan dengan alpukat serta dibumbui kecap asin dan wasabi. 

Lanjut ke menu berikutnya, ebi tempura renyah yang berisi tempura udang dan terong itu disajikan bersama potongan ragam jenis ikan mentah seperti tuna, salmon, serta tobiko. Di bawah potongan ikan tadi, terdapat nasi untuk tamu kombinasikan sendiri saat menyantapnya.

Menu selanjutnya hadir tuna carpacio yang disajikan setengah matang, menyisakan bagian tengah tetap lembut saat mendarat di mulut. Paduannya dengan tobiko, dan daun bawang menambah rasa jadi intens.  

Masih berlanjut, di tahap ini setengah perut rasanya sudah terisi penuh. Tapi masih ada menu lainnya yang disajikan yaitu nigiri sushi yang terdiri dari meguro, salmon, salmon belly, shima aji taco, hotate gunkan, toro aburi, dan ikura hand roll.

Hampir tak ada yang gagal rasa semua nigiri sushinya, memanjakan perut orang yang berbuka puasa. Belum berakhir perjalanan kuliner kali itu, hadir kani tamago soup yang seketika menghangatkan perut.

Rasanya tak rugi, berbuka kali ini dengan menu Jepang apalagi harganya terbilang masih terjangkau untuk sederet menu yang terbilang banyak dan mengenyangkan. Menu spesial yang khusus hanya ada saat Ramadhan ini dibanderol dengan harga mulai dari Rp299.000 per set, hingga Rp389.000, tergantung apakah saat hari biasa atau akhir pekan.  

 


Awal Mula Restoran Guresu

Guresu Dining, restoran Jepang berkonsep omakase kini sudah memiliki sertifikat halal
Guresu Dining, restoran Jepang berkonsep omakase kini sudah memiliki sertifikat halal. (Dok: Liputan6.com/dyah)

Guresu merupakan jenama yang dikembangkan pasangan Ankatama Ruyatna dan Esha Mahendra, restoran ini mulanya ada di Bintaro di tengah pandemi COVID-19. Diangkat dari nama "Grace" yang bermakna berkah, awalnya mereka ingin membagikan kebahagiaan dengan makanan, apalagi saat itu masyarakat yang terkurung di rumah hanya bisa saling berbagi perhatian dengan berkirim makanan.

Khusus di Guresu Dining yang ada di Kemang Timur, pasangan ini memilih konsep di mana pengunjung mendapatkan pengalaman makan yang seru dengan sajian lezat, cantik dan harga lebih terjangkau. Sementara Guresu yang berada di Gandaria lebih banyak menyajikan menu kasual yang relatif cepat dibuat dan mudah untuk dibawa pulang, seperti sushi roll.

Guredu di Gandaria berada di bangunan pujasera, gerai pertamanya membawa suasana lebih santai. Adapun di gerai yang berada di Kemang, pengunjung akan disambut dengan konsep restoran khas Jepang yang tak terlalu besar, namun tetap hangat. Didominasi nuansa kayu, restoran bisa menampung hingga belasan orang yang berjejer sambil melihat para chef beraksi di dapur.


Perjalanan Sertifikat Halal MUI

Tuna Carpacio di Guresu Dining
Tuna Carpacio, salah satu menu di Guresu Dining. (Dok: Liputan6.com/dyah)

Bercerita mengenai perjalanannya mendapatkan sertifikat halal MUI, Chef Operating Guresu, Esha Mahendra, mengungkapkan prosesnya sudah dimulai tahun 2022 lalu. Awalnya keinginan untuk mendaftarkan Guresu menjadi halal, karena banyak pengunjung yang bertanya ketika makan apakah sushi di restoran tersebut sudah halal dan apakah memakai mirin. 

"Dorongan dari kita, ingin cari uang dengan cara yang berkah. Meskipun ibaratnya bayi masih merangkak, baru dua tahun kita urus sertifikasi halalnya," jelas Esha saat ditemui Liputan6.com, Jumat 31 Maret 2023.

Kemudian Esha pun mengurusnya, ia mendaftarkan semua bahan yang dipakai dalam membuat semua menu di Guresu seperti jenis minyak ikan, minyak wijen, minyak truffle, hingga prosedur dalam menjalankan restoran. Menurut Esha pengurusan sertifikat halal yang dirasakannya dari kompleksitas ada di bahan dan resep yang status halalnya harus jelas. 

"Lembaga halal di sana harus diakui di sini, MUI mengakui nggak dan harus ada dokumennya. Karena banyak barang-barang yang menempelkan logo sertifikat halal tapi setelah dicek tidak ada dokumennya," ungkap Esha.

Esha juga sempat mengikuti pelatihan penyelia halal untuk mendapatkan sertifikasi halal tersebut. Kini setelah mendapatkan sertifikasi halal, Esha pun merasa lebih tenang karena bisa memberikan kenyamanan kepada pengunjungnya saat datang dan menikmati makanannya. 

 

infografis journal
infografis Ini Daftar Kalori Makanan Berbuka Puasa. (Liputan6.com/Tri Yasni).
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya