Kolaborasi untuk Maksimalkan Target Penurunan Stunting 14 Persen pada 2024

Edukasi kepada para bidan mengenai stunting berperan penting karena bidan menjadi provider yang paling kompak dan paling dekat dengan masyarakat pedesaan.

oleh Liputan6.com diperbarui 24 Mei 2023, 17:30 WIB
Diterbitkan 21 Mei 2023, 10:48 WIB
Kolaborasi untuk Maksimalkan Target Penurunan Stunting 14 Persen pada 2024
Kolaborasi untuk Maksimalkan Target Penurunan Stunting 14 Persen pada 2024.  foto: istimewa

Liputan6.com, Jakarta - Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022 menunjukkan prevalensi stunting nasional mengalami penurunan menjadi 21,6 persen atau turun 2,8 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Dexa Group bekerjasama dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri), dan Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Wonosobo mengedukasi para bidan terkait upaya pencegahan stunting di 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) agar target penurunan stunting menjadi 14 persen pada 2024 dan 17,8 persen pada 2023 bisa tercapai.

Kolaborasi ini tercermin dari acara Edukasi Bidan dan Intervensi Stunting di Pendopo Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, pada Minggu, 21 Mei 2023. Hadir dalam acara tersebut Kepala BKKBN RI Bapak Dr.(H.C.) dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG(K), Asisten Kapolri Bidang Operasi Irjen. Pol. Agung Setya Imam Effendi, SH., S.IK., M.Si., Bupati Wonosobo Bapak Drs. Muhammad Albar, M.M., Pimpinan Dexa Medica Bapak V. Hery Sutanto, dan Ketua Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Jawa Tengah Ibu Sumarsih, S. ST., M.H.

“Wonosobo bisa menjadi best practice untuk penurunan stunting karena penurunannya jauh di atas nasional. Nasional hanya bisa menurunkan 2,8%, sementara Wonosobo turun 5,4%. Ini luar biasa,” terangnya.

Menurut Hasto, edukasi kepada para bidan memiliki peran yang penting karena bidan menjadi provider yang paling kompak dan paling dekat dengan masyarakat pedesaan. Bidan harus bisa mengawal sejak dari calon pengantin, karenanya jumlah tim pendamping mencapai 2.000 orang lebih, sementara bidan mencapai sepertiga atau sekitar 670 bidan.

“Itulah saya pesan ke bidan supaya mereka yang edukasi ke lingkungannya, termasuk soal nikahnya, hamilnya, kontrol pada saat 1.000 HPK. Wonosobo optimis untuk capai 14%, karena lihat trennya 5% jadi 2024 diharapkan tercapai. Kalau di 2023 target nasional di 17,8-17,9%,” jelas Hasto.

 

Kolaborasi Pentahelix

Kolaborasi untuk Maksimalkan Target Penurunan Stunting 14 Persen pada 2024
Kolaborasi untuk Maksimalkan Target Penurunan Stunting 14 Persen pada 2024. foto: istimewa

Sementara Bupati Wonosobo Muhammad Albar mengatakan, penurunan angka stunting di Kabupaten Wonosobo didukung optimalisasi kolaborasi pentahelix, mulai dari perangkat daerah, dunia akademik, korporasi, serta lembaga nonorganisasi pemerintah.

“Kami juga mencanangkan dan melaksanakan beragam program di antaranya Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT) untuk memberikan makanan bergizi bagi balita stunting dan ibu hamil kekurangan energi kronik yang merupakan kerjasama lintas sektor dan swasta. Semuanya menyasar berbagai lapisan dalam masyarakat,” tuturnya.

Asisten Kapolri Bidang Operasi Irjen. Pol. Agung Setya Imam Effendi menambahkan, bahwa pihaknya telah melakukan MoU antara Polri dengan BKKBN untuk mendukung penuh program penurunan stunting dengan berbagai macam kegiatan yang obyektifnya perluasan pelayanan untuk mencegah stunting, termasuk di dalamnya penyaluran bantuan.

Ketua IBI Jawa Tengah Sumiarsih menjelaskan peran bidan dalam memberikan pelayanan kesehatan pada wanita sepanjang daur kehidupan melalui upaya promotif dan preventif untuk menurunkan stunting.

Meningkatkan Kualitas dan Kuantitas ASI

Kolaborasi untuk Maksimalkan Target Penurunan Stunting 14 Persen pada 2024
Kolaborasi untuk Maksimalkan Target Penurunan Stunting 14 Persen pada 2024. foto: istimewa

Pimpinan Dexa Medica V. Hery Sutanto mengatakan Dexa Group berkontribusi mengatasi stunting bersama BKKBN, Polri, dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) dengan mengedukasi para bidan di Kabupaten Wonosobo dan sekitarnya.

Sebagai perusahaan di sektor kesehatan, Dexa Group juga beperan menciptakan inovasi produk farmasi yang mendukung upaya intervensi stunting, salah satunya melalui produk HerbaAsimor. Produk ini dikembangkan dari kekayaan alam Indonesia yang berperan membantu meningkatkan kualitas dan kuantitas ASI.

“HerbaAsimor dari ekstrak daun katuk, daun torbangun, dan fraksi aktif ikan gabus membantu meningkatkan kualitas dan kuantitas ASI. Berdasarkan hasil riset terhadap konsumen yang dilakukan oleh PT Dexa Medica, sebanyak 8 dari 10 ibu menyusui merasakan manfaat HerbaAsimor,” terang Hery.

“Inovasi lainnya yakni di bidang teknologi, lewat aplikasi Teman Bumil dengan sekitar 3,7 juta pengguna di Indonesia sejak 2017. Aplikasi ini memfasilitasi para bidan agar mudah memberikan edukasi seputar pencegahan stunting kepada ibu hamil melalui kolaborasi para bidan,” pungkasnya.

 

Infografis Stunting, Ancaman Hilangnya Satu Generasi
Infografis Stunting, Ancaman Hilangnya Satu Generasi. (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya