Liputan6.com, Jakarta - Merayakan ulang tahun anak di panti asuhan kerap menjadi pilihan banyak orangtua dengan niat yang mulia. Selain berniat ingin menghibur, banyak orangtua juga mau mengajarkan anak tentang cara berbagi dan peduli terhadap sesama.
Namun, baru-baru ini keputusan seorang ibu untuk tidak lagi merayakan ulang tahun anak di sebuah panti asuhan viral di TikTok. Dalam unggahan akun @gitamechtilde, ibu tersebut mengatakan pernah punya pengalaman sedih saat merayakan ulang tahun anak pertamanya.
Baca Juga
Bukannya terlihat terhibur dan bahagia, anak-anak di panti asuhan itu justru merasakan sebaliknya. Hal ini lantas membuatnya berpikir kembali dan mengingatkan banyak orang agar tidak merayakan ulang tahun anak di panti asuhan.
Advertisement
"Jangan merayakan ulang tahun anak di panti asuhan. Itu justru akan membuat anak-anak yatim piatu hatinya sedih. Jadi waktu Giselle anakku yang pertama ulang tahun ke-2 aku rayain ulang tahunnya di panti asuhan," terangnya dalam video, yang diunggah pada Selasa, 18 Juli 2023.
"Waktu itu aku dengan polosnya mikir mau menghibur anak-anak yatim piatu di sana sekaligus ajarin Gisele kegiatan sosial sejak dini. Tapi ternyata aku salah. Pas di sana aku lihat mata anak-anak yatim piatu sama sekali nggak kliatan terhibur apalagi bahagia," sambungnya.
Karena itu, saat merayakan ulang tahun anak keduanya, ia memilih cara berbeda. Ia hanya sebatas membagikan kudapan kecil dan tidak lagi merayakan pertambahan usia anaknya bersama anak-anak panti asuhan.
Ulang Tahun di Rumah
Ia bahkan juga berpikir untuk tidak merayakan ulang tahun di sekolah, karena justru akan merepotkan para ibu dari teman-teman anaknya untuk menyiapkan kado ulang tahun. Ia lebih memilih untuk merayakan ulang tahun di rumah bersama keluarga terdekat.
Ia mengakui, keinginan untuk merayakan ulang tahun bersama anak panti asuhan sebagai niat mulia. Tapi ketika fokus hanya pada anak yang sedang berulang tahun, kita mungkin lupa bahwa anak yang diajak merayakannya tidak merasakan bahagia.
"Akhirnya aku sadar kalo aku udah salah besar nggak mikirin perasaan mereka dan semenjak itu aku nggak pernah mau lagi ulang tahunin anak di panti asuhan," tutupnya.
Keputusan tersebut mendapatkan berbagai tanggapan dari banyai warganet. Meski ada yang menilai pendapatnya agak subjektif, ternyata cukup banyak warganet yang sependapat dengannya.
"Jangankan di panti asuhan, aku lagi ngekos dan lihat ibu kost makan bareng anak-anaknya aja kadang sedih," komentar seorang warganet.
"Mereka yang ga punya ortu kadang iri melihat keluarga yang lengkap apalagi bisa merayakan ultah dengan ortu. Pasti terbesit dalam hati "andaikan aku adalah dia"," tulis warganet lainnya.
Advertisement
Perhatian Kak Seto pada Panti Asuhan
"Betul, smart mom. Penuh empati. Semoga kelak anak mami menjadi anak yg baik hati juga seperti ibunya," kata warganet lainnya. Sampai berita ini ditulis, video tentang panti asuhan itu viral dan sudah dilihat lebih dari 2,2 juta kali dan disukai lebih dari 183 ribu kali.
Psikolog dan tokoh pemerhati anak, Seto Mulyadi yang akrab disapa Kak Seto juga termasuk sangat concern pada anak-anak penghuni panti asuhan. Ia menegaskan anak-anak panti asuhan harus dilindungi dari kekerasan dan lebih didengar suaranya agar pertumbuhannya sehat.
Hal tersebut disampaikan Kak Seto dalam Pembukaan Musyawarah Nasional Perdana Forum Nasional Lembaga Kesjahteraan Sosial Anak dan Panti Sosial Asuhan Anak (Fornas LKSA PSAA) di Bandung, Jawa Barat. Selasa, 24 Juli 2018, mengutip kanal Regional Liputan6.com. Mengingat masih ada praktik-praktik kekerasan di dalam panti, Kak Seto mengajak kepada para pengelola panti agar memberikan pengasuhan yang penuh cinta kepada anak-anak.
Pengalaman di Panti Asuhan
Berdasarkan pengalaman hidup Kak Seto yang pernah berpindah-pindah panti ketika masih muda, ia berkesimpulan bahwa anak-anak panti yang mendapatkan pengasuhan yang penuh kasih sayang, kepedulian, dan kesempatan untuk berkembang akan menjadi putra-putra terbaik di bidangnya masing-masing.
"Ada panti-panti yang melakukan penelantaran dan kekerasan terhadap anak," ungkap Kak Seto Alasannya, anak-anak layaknya bunga-bunga yang hidup di taman. Jika tamannya subur dan dipelihara dengan baik, mereka dapat tumbuh dan berkembang dengan bunga-bunga yang berwarna-warni.
Sebaliknya, jika tamannya gersang dan tidak mendapat perhatian, bunga akan mudah layu. Karena itu, Kak Seto berpandangan bahwa mereka yang tinggal di panti asuhan berpotensi sama  sebagaimana anak-anak di luar panti.
Dalam kesempatan yang sama, di hadapan para pengurus panti dari 31 provinsi ini keprihatinan tentang keberadaan anak-anak panti sebelumnya sudah disampaikan Ketua Umum LKSA PSAA, Yanto Mulya Pibiwanto. Menurutnya, anak-anak panti, yang di dalamnya ada banyak anak yatim, kurang mendapatkan perhatian dari pemerintah. Namun, Yanto melihat kuatnya dedikasi orang-orang yang bekerja di panti sehingga memperlakukan anak-anak dengan penuh kasih sayang.
Â
Advertisement