Nirina Zubir Mengaku Gampang Bosan, Sudah 10 Kali Pindah Rumah Selama Menikah

Liputan6.com, Jakarta - Nirina Zubir, yang merupakan anak seorang diplomat, sering berpindah-pindah tempat tinggal mengikuti orangtuanya sejak kecil. Ia menyebut bahwa kebiasaan ini pun berlanjut setelah menikah dengan Ernest Cokelat.

Selama 13 tahun menikah, Nirina sudah 10 kali pindah rumah. "Waktu itu enggak ngerti, waktu awal (menikah)," kata Nirina dalam video yang diunggah ke kanal YouTube RoTivi, 8 Agustus 2023.

"Ih males banget gue mah pindah-pindah," respons Ronal Surapradja, komedian yang berbincang dengan Nirina. "Ih suara hati suami saya," jawab Nirina.

Nirina pun bercerita bahwa sebagai anak diplomat, ia dulunya pindah rumah tiga tahun sekali. "Kayak ngeliat ruangan gini-gini aja tuh rungsing, ih udah hafal gitu," cerita wanita berusia 43 tahun itu.

Karena sudah terbiasa berpindah-pindah tempat tinggal, Nirina jadi tidak takut berada di lingkungan baru. "Kelebihan yang aku rasain sebagai anak diplomat itu beradaptasinya cepet," ungkap ibu dua anak ini.

Nirina juga mengungkap bahwa ketika karakternya paling terbentuk saat tinggal di Hong Kong dan China. "Ritme hidupnya itu cepet banget. Enggak bisa yang kalo jalan kayak kita nih suka ngegresek-ngegrekin sendal jepit," celotehnya.

Dengan berpindah-pindah negara, wanita kelahiran Madagaskar itu pun akhirnya bisa menguasai berbagai macam bahasa. Nirina mempelajari bahasa dan kebiasaan setempat, termasuk bahasa Mandarin.

Selain kerap pindah tempat tinggal, Nirina bercerita suatu waktu rumahnya pernah kebakaran. Saat itu, anaknya baru berusia satu tahun. Sang aktris sebenarnya membiasakan tidur cepat, tapi si buah hati menolak tidur seperti biasa di sekitar pukul 7 atau 8 malam. 

Anak Nirina Zubir meminta izin untuk menunggu ayahnya yang saat itu akan pulang dari luar kota setelah berhari-hari manggung. Ketika tiba di rumah, Ernes dan Nirina merasakan ada suara keras seperti barang terjatuh. 

Mereka pun berkesimpulan bahwa ada maling masuk rumah, namun ternyata salah. Setelah dicek, di depan tangga ternyata ada bayangan berwarna oranye. Keduanya pun menyadari bahwa rumah mereka kebakaran di ruang baju, sehingga akhirnya naik ke atas untuk memadamkan api.

Karena apinya kecil, ia merasa bisa memadamkannya dengan segera. Nirina memutar otak memakai lap basah, namun ternyata listrik di rumahnya mati karena lupa untuk token. 

Akhirnya api membesar. Ia pun segera menyelamatkan surat-surat penting dan merelakan rumahnya terbakar dan menunggu pemadam kebakaran datang. "Gue mengganggap (rumah kebakaran) sebagai komedi," ungkap Nirina yang justru menertawakan momen itu. 

Pindah-pindah rumah ini tidak hanya dilakukan setelah menikah. Sebelumnya, karena tugas sang ayah sebagai diplomat, Nirina Zubir pernah tinggal di Hong Kong selama tujuh tahun. Dari pengalaman itu dan banyak kunjungan setelahnya, Nirina pun berbagi tips liburan ke Hong Kong.

Secara khusus, pemain film Get Married ini menyoroti bagaimana Hong Kong sekarang sudah lebih ramah untuk wisatawan Muslim. Ketika menghadiri buka puasa bersama Hong Kong Tourism Board (HKTB) di bilangan Jakarta Selatan,  12 April 2023, ia berkata, "Beruntunglah turis Muslim yang sekarang mau ke Hong Kong, karena ini adalah momen paling pas. Sekarang sudah ada musala dan restoran-restoran bersertifikasi halal." 

Soal kiat mencari kuliner halal di Hong Kong, Nirina menambahkan bahwa sebenarnya ada restoran tidak bersertifikasi halal, "tapi itu (menjual makanan) halal," sebutnya. "Misalnya restoran-restoran xinjiang. Mereka kan Muslim, jadi mungkin tidak merasa perlu mencantumkan (logo) halal," kata Nirina.

Ia menyambung, bisa juga mencari restoran yang pemiliknya orang Turki, walau tempat itu tidak bersertifikat halal. "Jadi, browsing saja, banyak banget," aktris itu berkata lagi.

Selain wisata kuliner, Hong Kong juga merupakan surga belanja. Terkait tips wisata belanja, Nirina berbagi, "Kalau (belanja) di Hong Kong itu make sure apa yang kamu mau. Hong Kong itu luas, maksudnya ... price range-nya juga beda-beda, (barang) asli dan palsu juga banyak, jadi makanya make sure you really know what you want, dengan segala detailnya."

Akan tetapi, Nirina menegaskan, "Bukan berarti aku bilang setiap tempat (jual barang) palsu, enggak. Makanya kita juga harus tahu barangnya. Kadang toko kecil juga bisa (jual barang) autentik, cuma kita harus tahu barang."

"Kalau harganya terlalu miring, kita harus curiga," imbuhnya. "Karena sebenarnya permintaan (barang palsu) banyak banget, dan ada orang yang mau terlihat mampu memiliki itu, tapi kembali lagi, buat (barang) yang originalnya sudah pasti mereka habisnya cepat banget."

"Jadi, misalnya kita pengin sesuatu yang belum keluar di mana-mana, Hong Kong jadi satu destinasi yang paling cepat kita dapetin (barang tersebut)," paparnya.