Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan Kompak Ajak Anak Muda untuk Tidak Acuh Terhadap Politik

IdeaFest 2023 kembali diselenggarakan dengan mengusung tema "Lead the Leap!" dan menghadirkan dua bakal calon presiden, yaitu Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan. Mereka berbagi soal kepemimpinan dan visi inovatif mereka.

oleh Farel Gerald diperbarui 30 Sep 2023, 15:23 WIB
Diterbitkan 30 Sep 2023, 15:15 WIB
Ganjar Pranowo di IdeaFest 2023
IdeaFest 2023 kembali diselenggarakan dengan mengusung tema "Lead the Leap!" dan menghadirkan dua bakal calon presiden, yaitu Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan. (dok. Liputan6.com/Farel Gerald)

Liputan6.com, Jakarta - IdeaFest 2023 kembali diselenggarakan, tahun ini merupakan kali ke-12 festival ide kreatif yang menghadirkan berbagai pembicara dari tiap kalangan. Mengusung tema "Lead the Leap!", acara diselenggarakan selama 3 hari mulai 29 September hingga 1 Oktober 2023.

Pada Sabtu (30/9/2023), IdeaFest menghadirkan tamu spesial, yaitu dua bakal calon presiden (bacapres) Indonesia 2024 yakni Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan, di mana mereka berbagi soal kepemimpinan dan visi inovatif mereka di ruangan Youth Summit dengan sesi yang berbeda. Dalam sesi pertama diskusi, Ganjar Pranowo memberikan pandangannya mengenai berbagai aspek yang berkaitan dengan generasi muda, pendidikan, dan tata kelola pemerintahan.

Ia memulai dengan mengamati bahwa kesadaran politik di kalangan anak muda mulai meningkat. Dengan itu, Ganjar menekankan pentingnya "gaspol", sebuah istilah yang menggambarkan kecepatan dan ketegasan dalam bertindak di kalangan anak muda.

Salah satu fokusnya adalah penyederhanaan sistem pajak, di mana ternyata banyak anak muda masih memandang sosok petugas pajak sebagai sosok yang menakutkan serta sulitnya pelaporan dan mekanismenya. "Kalau kita mau membawa pemerintahan bersih, maka dengan optimalisasi dan digitalisasi. Anak muda jagonya digitalisasi," ungkap Ganjar saat Sesi Bacapres di Youth Summit: IdeaFest 2023, Jakarta Pusat pada Sabtu (30/9/2023).

Ganjar Pranowo juga menekankan nilai Bhineka Tunggal Ika sebagai konsensus dasar masyarakat Indonesia. Ia berharap lebih banyak anak muda yang terlibat dalam politik dan memahaminya sebagai ranah yang rasional.

"Hari ini saya akan melamar teman-teman muda untuk terlibat dalam politik. Keterlibatan anak muda menurut saya adalah learning by doing," tambahnya.

 


Kurikulum Pendidikan Harus Adaptif

Ganjar Pranowo di IdeaFest 2023
Ganjar menekankan bahwa kampus-kampus harus segera memodernisasi kurikulum mereka dan memberikan lingkungan yang kondusif bagi perkembangan siswa. (dok. Liputan6.com/Farel Gerald)

Ganjar juga menyoroti pentingnya optimalisasi dalam layanan PTSP (Pelayanan Terpadu Satu Pintu) serta E-Budgeting untuk meningkatkan efisiensi dan transparansi dalam pemerintahan. Selain itu, ia menyoroti kebutuhan akan transformasi digital dengan agenda "gaspol digital", "ganjar digital", dan perubahan digital secara umum.

Mengenai pendidikan, Ganjar menekankan bahwa kampus-kampus harus segera memodernisasi kurikulum mereka dan memberikan lingkungan yang kondusif bagi perkembangan siswa. Hal ini ia katakan untuk merespons pertanyaan salah satu dari empat panelis anak muda yang bertanya mengenai fenomena lulusan sarjana yang tidak mendapat pekerjaan.

Berbeda dengan siswa dari sekolah vokasi yang malah diterima oleh suatu perusahaan. "Sebenarnya kampus harus memerdekakan para mahasiswanya, memerdekan kurikulumnya, dan lebih ramah pada lingkungan. Maka kalau dia (lulusan sarjana) kaku-kaku aja begitu, percayalah (akan) kalah dengan anak vokasi," ujarnya.

Ia mengkritik mahasiswa yang kurang proaktif dalam mengembangkan keterampilan selama masa kuliah, menyatakan bahwa mereka mungkin akan kalah saing dengan lulusan vokasi yang memiliki keterampilan praktis. Untuk itu, menurutnya, kurikulum harus adaptif dengan kebutuhan industri saat ini.

"Kurikulum dan anak-anak harus adaptif. Artinya, anak-anak butuh magang, butuh pengembangan dengan industri, dan itu menurut saya kekinian banget. Pendidikan tidak hanya memberikan perintah, talentanya juga harus dikembangkan," ucapnya. 


Peran Anak Muda dalam Pembangunan

Anies Baswedan di IdeaFest 2023
Setelah Ganjar Pranowo menyampaikan pandangannya, giliran Anies Baswedan untuk menguraikan visi dan pemikirannya mengenai pentingnya partisipasi aktif dalam kebijakan publik. (dok. Liputan6.com/Farel Gerald)

Menutup sesi diskusinya, Ganjar menyatakan bahwa pemimpin yang berhasil adalah mereka yang mampu mengeksekusi aspirasi masyarakat. Setelah Ganjar Pranowo menyampaikan pandangannya, giliran Anies Baswedan, Bacapres Indonesia 2024, untuk berbicara.

Anies menguraikan visi dan pemikirannya mengenai pentingnya partisipasi aktif dalam kebijakan publik. "Pentingnya satu suara tidak bisa diremehkan. Bayangkan jika 10 juta orang memiliki pemikiran sama namun memilih untuk golput (tidak mencoblos), dampaknya bisa sangat signifikan," katanya di kesempatan yang sama.

Menyinggung soal peran anak muda dalam pembangunan, Anies mengungkapkan rasa optimisnya. "Generasi muda memiliki energi dan perspektif yang segar. Mereka adalah pemacu perubahan," sebutnya.

"Banyak inovasi dan terobosan di Jakarta, misalnya, lahir dari tangan-tangan muda yang kreatif," sambungnya lagi.

Dalam membuat keputusan, Anies memperkenalkan konsep empat kuadran yang mewakili nilai dan konsekuensi dari setiap keputusan. Salah satu prinsip penting dalam pengambilan keputusan adalah akal, yang mencakup ilmu pengetahuan dan peraturan perundangan.

Anies memberi contoh ketika terjadi kecelakaan dan korban memerlukan perawatan medis segera, namun jalan utama menuju rumah sakit macet. "Dalam situasi seperti itu, saya memilih jalan lawan arah yang kosong, karena tujuan utamanya adalah menyelamatkan nyawa," kata Anies menekankan. 


Pendidikan dan Kesehatan Sebagai Investasi

Anies Baswedan di IdeaFest 2023
Menurut Anies, pendidikan dan kesehatan adalah dua hal yang sangat penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia.(dok. Liputan6.com/Farel Gerald)

Anies lalu mengungkapkan optimismenya bahwa dari masih rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia, sebesar 20 persen dari generasi muda memiliki potensi untuk bersaing dengan generasi muda Singapura dan Malaysia. Namun, ia menekankan bahwa untuk mencapai potensi tersebut, pendidikan adalah kunci utama, walaupun pendidikan itu sendiri masih ternilai mahal bagi masyarakat Indonesia.

"Memang biaya pendidikan di Indonesia cukup mahal, tapi jika kita membandingkannya dengan dampak dari kebodohan dan ketidakpedulian, harganya jauh lebih besar," kata Anies.

Menurutnya, pendidikan dan kesehatan adalah dua hal yang sangat penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Oleh karena itu, keduanya seharusnya tidak dilihat sebagai beban biaya, melainkan sebagai investasi untuk masa depan.

Bicara mengenai pendidikan, Anies menyampaikan bahwa banyak negara maju kini menyebut diri mereka sebagai 'A Learning Nation', sebuah bangsa yang terus menerus belajar. "Indonesia harus menuju ke arah yang sama. Dan untuk itu, kita memerlukan pendekatan yang kolaboratif," tambahnya.

Di sisi lain, Anies mengkritik sikap pemerintah yang sering kali bekerja secara sepihak tanpa melibatkan masyarakat. Menurutnya, pendekatan kolaboratif dan berbasis gerakan adalah solusi terbaik. "Misalnya, ketika membangun sebuah kampung, bukannya pemerintah yang datang dan bekerja sendiri, tetapi seluruh warga harus dilibatkan," jelasnya.

Sementara itu, salah satu isu yang menurut Anies perlu mendapatkan perhatian lebih dan harus segera dicanangkan kebijakannya adalah politic party financing (pembiayaan partai politik). "Biaya politik di Indonesia sangat tinggi, dan ini menjadi salah satu hambatan dalam mewujudkan pemerintahan yang bersih dan transparan," ucapnya.

Mengakhiri diskusinya, Anies dengan tegas menekankan pentingnya kebebasan berpendapat di Indonesia. Menurutnya, ada beberapa peraturan yang bersifat ambigu dan perlu direvisi agar masyarakat bisa merasa bebas untuk mengemukakan pendapat tanpa rasa takut. Namun, ia juga menegaskan bahwa kebebasan berpendapat harus tetap bertanggung jawab dan tidak boleh membahayakan orang lain.

infografis hari pendidikan nasional
kurikulum tiap era pemerintahan (liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya