Paus Orca Serang Kapal Pesiar yang Melintas di Maroko, Diduga Bermotif Balas Dendam

Paus orca, juga dikenal sebagai paus pembunuh, dikenal sebagai hewan yang ganas. Baru-baru ini mamalia tersebut kembali menenggelamkan kapal yang sedang berlayar di laut lepas.

oleh Winda Syifa Sahira diperbarui 10 Nov 2023, 15:00 WIB
Diterbitkan 10 Nov 2023, 15:00 WIB
Paus Orca Berburu Singa Laut
Paus pembunuh atau orca mengincar anak singa laut yang berada di tepi pantai Punta Norte, Argentina, Selasa (17/4). Setiap tahunnya pada bulan Maret dan April, paus orcas berburu singa laut muda yang sedang belajar berenang. (AP/Daniel Feldman)

Liputan6.com, Jakarta - Paus orca, juga dikenal sebagai paus pembunuh, dikenal sebagai hewan yang ganas. Baru-baru ini, mamalia tersebut menyerang kapal pesiar yang sedang berlayar di laut lepas.

Dilansir dari New York Post, Selasa, 7 November 2023,  sekelompok paus pembunuh secara brutal menenggelamkan kapal pesiar Polandia di lepas pantai Maroko, menurut sebuah unggah Facebook oleh perusahaan tur Morskie Mile. Insiden tersebut terjadi pada 31 Oktober 2023 setelah sekelompok orca menyerang Kapal Pesiar Grazie Mamma II, saat kapal tersebut melewati Selat Gibraltar, Insider melaporkan.

Mamalia laut yang dapat tumbuh hingga panjang lebih dari 30 kaki dan berat hingga 22.000 pon itu dilaporkan memukul sirip kemudi selama 45 menit, yang menyebabkan kerusakan besar dan kebocoran. Meskipun upaya penyelamatan dilakukan, kapal itu akhirnya tenggelam di dekat pintu masuk pelabuhan Tanger-Med, menurut unggahan tersebut.

Para kru kapal tidak terluka dalam serangan itu, dan saat ini sedang menikmati persinggahan di Spanyol. Sejak serangan terhadap kapal telah didokumentasikan sejak 2020, frekuensi dan keganasan insiden tersebut telah meningkat dengan paus yang menenggelamkan kapal akhir-akhir ini.

Tidak jelas mengapa spesies tersebut yang seharusnya memakan ikan, anjing laut, dan paus lainnya saat ini menargetkan kapal. Namun, para ilmuwan berspekulasi bahwa ini mungkin merupakan serangan balas dendam  yang dipicu oleh insiden ibu pemimpin Orca ditabrak oleh perahu, sangat mirip dengan plot film spin off  "Jaws" tahun 1977, berjudul "Orca."

 

Memiliki Sifat Pendendam

Paus Orca Berburu Singa Laut di Pantai Argentina
Paus pembunuh atau orca mengincar seekor anak singa laut di tepi pantai Punta Norte, Argentina, Selasa (17/4). Setiap tahunnya pada bulan Maret dan April, paus orcas berburu singa laut muda yang sedang belajar berenang. (AP/Daniel Feldman)

Yang paling menakutkan adalah perilaku ini tampaknya diwariskan secara turun-temurun. Seperti manusia, spesies ini memiliki kecenderungan untuk membalas dendam.

Ini bukan kali pertama paus menyerang kapal, insiden serupa juga pernah terjadi di Australia. Dilansir dari kanal Global, Liputan6.com, Selasa, 1 Oktober 2023,  seekor paus menabrak sebuah perahu di Australia dan menewaskan satu orang serta menyebabkan seorang lainnya terluka, kata polisi setempat.

Para pria tersebut sedang melakukan ekspedisi memancing ketika perahu mereka dihantam seekor paus di perairan La Perouse, 14 km dari tenggara Sydney, Australia. Kematian yang disebabkan oleh ikan paus di wilayah tersebut jarang terjadi, dan menteri negara bagian New South Wales menyebutnya sebagai "kecelakaan yang sangat aneh", dikutip dari laman BBC, Minggu, 1 Oktober 2023.

Polisi mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa kemungkinan tabrakan telah menyebabkan perahu miring, sehingga kedua orang tersebut terlempar ke laut.

"Laporan awal menyebutkan bahwa seekor paus mungkin telah menerobos di dekat perahu, atau di atas perahu," kata Inspektur Polisi Perairan Siobhan Munro, seraya menambahkan bahwa dia belum pernah melihat kejadian serupa sebelumnya.

Serangan Paus Menyebabkan Korban Jiwa

Ilustrasi ikan paus
Ilustrasi ikan paus. (Photo created by rawpixel.com on www.freepik.com)

Korban (61) ditemukan tidak sadarkan diri dan meninggal di tempat kejadian, kata petugas. Sementara, pria lain berusia 53 tahun berhasil diselamatkan dari air dan dibawa ke rumah sakit, dan kondisinya stabil.

Garis pantai Australia menjadi rumah bagi 10 spesies paus besar dan 20 spesies paus kecil. Belum jelas spesies mana yang terlibat dalam tabrakan itu.

Tidak jauh dari Australia, kecelakaan yang disebabkan oleh paus juga terjadi di Selandia Baru. Insiden itu menyebabkan korban jiwa. Dilansir dari kanal Global, Liputan6.com, Senin, 12 September 2022, lima orang tewas setelah sebuah perahu pengamat burung terbalik, kemungkinan setelah bertabrakan dengan paus.

Sebelas orang, sebagian besar dari kelompok pengamat burung, berada di atas kapal ketika kapal terbalik pada Sabtu, 10 September 2022, di Goose Bay dekat kota Kaikōura, demikian seperti dikutip dari BBC, Senin (12/9/2022). Polisi enggan berspekulasi tentang penyebab kecelakaan itu, dan hanya mengonfirmasi tabrakan tersebut. 

Namun, Wali Kota Kaikoura Craig Mackle mengatakan kepada wartawan bahwa dia yakin perahu itu menabrak ikan paus yang muncul ke permukaan. Mackle mengatakan kondisi di teluk pada saat itu "sempurna" dan para pejabat berasumsi bahwa paus itu muncul di bawah kapal, menyebabkan kapal terbalik

Serangan Paus Terjadi di Selandia Baru

Ikan Selatan
Paus kanan selatan melompat di Pantai El Doradillo, Patagonia, Argentina (11/10). Paus kanan selatan (Eubalaena australis) adalah paus baleen, satu dari tiga spesies tergolong paus kanan milik genus Eubalaena. (AP Photo/Maxi Jonas)

Jika kapal itu menabrak puing-puing misalnya kayu gelondongan itu akan meninggalkan lubang besar di kapal sepanjang 8,5 meter (28 kaki), tambahnya.

"Ini adalah peristiwa tragis yang mempengaruhi banyak nyawa, tidak terkecuali semua keluarga dan orang yang dicintai," kata Mackie pada konferensi pers.

"Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada semua orang yang terlibat dalam penyelamatan dan pemulihan yang mampu membawa pulang semua orang adalah hasil terbaik dalam keadaan yang mengerikan ini."

Sersan Matt Boyce menolak mengomentari teori tersebut, tetapi mengakui bahwa insiden itu "belum pernah terjadi sebelumnya". Dia mengatakan korban yang selamat dari insiden itu, termasuk kapten kapal, semuanya telah dibawa ke rumah sakit dan kemudian dipulangkan.

Satu orang yang selamat mengalami luka ringan. Penumpang kapal itu adalah bagian dari kelompok pengamat burung yang diyakini telah berkumpul dari seluruh penjuru negeri.

Vanessa Chapman mengungkapkan kepada situs berita lokal Stuff bahwa dia membantu penyelamatan, dan bisa melihat seseorang duduk di atas kapal yang terbalik sambil melambaikan tangan mereka ketika dia tiba. Dia mengatakan tiga helikopter ikut ambil bagian dalam penyelamatan. Hal tersebut dilakukan juga menyesuaikan dari kondisi perairan dari lokasi terbaliknya kapal ini.

Infografis Hilangnya Kapal Selam KRI Nanggala 402. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Hilangnya Kapal Selam KRI Nanggala 402. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya