Aksi Pramugari Suapi Penumpang Anak-anak di Pesawat Tuai Pro Kontra Warganet

Dalam sebuah video, seorang pramugari Singapore Airlines terlihat berjongkok di samping seorang bocah dan menyuapinya makan dengan sendok. Namun, aksi itu menuai pro kontra warganet.

oleh Henry diperbarui 15 Des 2023, 09:01 WIB
Diterbitkan 15 Des 2023, 09:01 WIB
Aksi Pramugari Suapi Penumpang Anak-anak di Pesawat Tuai Pro Kontra Warganet
Aksi Pramugari Suapi Penumpang Anak-anak di Pesawat Tuai Pro Kontra Warganet.  foto: Instagram @michaelrutherfordonline

Liputan6.com, Jakarta - Seorang pramugari belum lama ini banyak jadi pembahasan warganet di media sosial. Hal itu terjadi karena aksi sang pramugari menyuapkan makanan ke seorang anak berusia lima tahun di pesawat Singapore Airlines (SIA). Kejadian itu viral setelah ayah anak laki-laki itu merekam videonya lalu dibagikan ke media sosial.

Dikutip dari Asia One, Kamis, 14 Desember 2023, pria bernama Michael Rutherford yang duduk di kelas bisnis kagum dengan sikap pramugari SIA dalam penerbangan dari Los Angeles, Amerika Serikat, menuju Tokyo, Jepang. Dia membagikan momen tersebut ke akun Instagramnya @michaelrutherfordonline pada 5 Desember 2023.

Video itu sudah disukai lebih dari 552 ribu kali dan mendapatkan lebih dari 9.240 komentar sampai berita ini ditulis. Dalam video tersebut, seorang pramugari Singapore Airlines terlihat berjongkok di samping seorang bocah dan menyuapinya makan dengan sendok.

Anak laki-laki yang memakai headphone itu terlihat asyik dengan gawainya. "Apa yang akan Anda lakukan jika ini terjadi pada Anda? Kami sedang melakukan penerbangan terhebat dan ini membuatnya semakin sempurna," tulis Michael dalam keterangan unggahannya.

"Kursi kelas bisnis di Singapore Airlines benar-benar menakjubkan dan jadi pengalaman terbang terbaik dalam hidup kami," tambahnya. Video itu mengundang pendapat pro maupun kontra dari warganet.

Beberapa orang memuji sang pramugari karena memberikan layanan yang baik kepada penumpang pesawat tetapi mengkritik Rutherford karena mengizinkan putranya disuapi tanpa alasan yang jelas. "Layanan luar biasa tapi sama sekali tidak perlu," komentar seorang warganet.

"Pramugari bukan babysitter. Mereka ada demi keselamatan penumpang," sahut warganet yang lain. Di sisi lain, sebagian warganet memuji pramugari tersebut dan menyatakan bahwa dia yang ingin memberi makan anak tersebut.

 

Berhak Menikmati Penerbangan

makanan di pesawat
Ilustrasi makanan di pesawat (Photo by Free To Use Sounds on Unsplash)

"Saya, yang sebelumnya bekerja sebagai pramugari dan sekarang seorang ibu, melakukan hal itu karena saya sangat mencintai bayi dan anak-anak di pesawat," ungkap seorang warganet.

Yang lain bertanya "apakah mungkin terlintas dalam pikiran Anda bahwa dia punya waktu dan ingin melakukannya?". Ada juga yang membela Rutherford dan mengatakan putranya berhak menikmati penerbangan tersebut.

Aksi seorang pramugari lainnya juga menuai pro dan kontra setelah ia menegur seorang penumpang pesawat. Insidennya terjadi pada 31 Oktober 2023 ketika pesawat sedang bergerak di landasan pacu, menurut informasi dalam video TikTok yang dibagikan pemilik akun @Little_jap pada Rabu, 1 November 2023.

Video itu merekam aksi pramugari maskapai Scoot menegur seorang ibu yang anak lelakinya berdiri di kursi pesawat. Awak kabin itu berbicara dalam bahasa Mandarin, "Tidakkah Anda tahu itu sangat berbahaya? Aku harus menuliskan laporan bila sesuatu terjadi padanya. Dan itu akan sangat panjang."

Tegurannya masih berlanjut. Ia menuntut penumpang itu bertanggung jawab dengan menghentikan perilaku anak lelakinya. "Aku sangat ketakutan ketika melihat apa yang terjadi dari sana," ia menambahkan sembari berlalu.

Pramugari Dinilai Tidak Profesional

Ilustrasi meminta bantuan pramugari.
Ilustrasi meminta bantuan pramugari. (dok. lukasbieri/Pixabay/Tri Ayu Lutfiani)

Penumpang yang ditegur belakangan meminta maaf pada pramugari. Tidak disebutkan dalam video rute pesawat yang ditumpangi maupun kapan insiden itu terjadi. Namun, video yang ditonton lebih dari 50.000 kali menuai perbincangan di media sosial.

Banyak warganet yang menilai respons pramugari itu tidak profesional. "Dia lebih mengkhawatirkan tentang menulis laporan, bukan anaknya," komentar seorang warganet.  Lainnya menanggapinya dengan menyebut awak kabin bersangkutan bersikap tidak sopan.

Namun, sebagian warganet membela si awak kabin dengan mengatakan bahwa tindakannya adalah reaksi yang wajar. "Semua orang semestinya memahami kesulitan yang dihadapi oleh para pramugari. Ini bukan pekerjaan mudah untuk berhadapan dengan semua jenis orang," kata warganet yang lain.

"Keselamatan yang utama. Jangan menunggu sesuatu terjadi kemudian menyesalinya," kata yang lain. Berdasarkan aturan Otoritas Penerbangan Sipil Singapura, para penumpang harus tetap duduk di kursi mereka dengan sabuk dikencangkan selama pesawat di runway, lepas landas, dan mendarat.  Mereka juga dapat meminimalkan risiko keselamatan selama penerbangan dengan mengamati prosedur keselamatan kabin dan memerhatikan instruksi para pramugari.

Keamanan Penerbangan

[Fimela] Tiket Pesawat
Ilustrasi Tiket Pesawat | unsplash.com/@choisyeon

Berbicara soal keselamatan, kasus berbeda terjadi di maskapai Korea Selatan, Asiana. Dilansir dari Yonhap, Senin, 29 Mei 2023, seorang penumpang spontan membuka pintu darurat pesawat A321-200 saat pesawat terbang menuju Daegu, sekitar 237 kilometer sebelah tenggara Seoul.

Penumpang pria yang duduk di kursi darurat membuka pintu darurat di sebelahnya ketika pesawat itu masih berada di ketinggian 213 meter di atas tanah sebelum mendarat di Bandara Internasional Daegu pada Jumat, 26 Mei 2023. Sebanyak 194 orang yang berada di dalam pesawat tidak terluka sedikit pun, namun 12 penumpang di antaranya menunjukkan gejala kesulitan bernapas sehingga beberapa dari mereka harus dibawa ke rumah sakit.

Polisi dengan segera mengeluarkan perintah penangkapan untuk tersangka bermarga Lee dengan tuduhan melanggar hukum keamanan penerbangan mempertimbangkan betapa serius kasusnya dan risiko penerbangan yang diakibatkan tindakannya. Berdasarkan undang-undang tersebut, seorang penumpang yang mengoperasikan pintu, pintu keluar darurat, atau perangkat pesawat terbang dapat menghadapi hukuman penjara hingga 10 tahun.

 

Infografis Pemicu Tiket Pesawat Mahal & Taktik Turunkan Harga
Infografis Pemicu Tiket Pesawat Mahal & Taktik Turunkan Harga (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya