Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno, mengelaborasi rencana pemerintah menggelar event kelas dunia sebagai tandingan konser Taylor Swift di Singapura. Ini merupakan pembaruan dari pernyataan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Marves) Luhut Binsar Pandjaitan yang sebelumnya menggagas penyelenggaraan konser musik eksklusif.
Berdasarkan laporan Antara, Menko Luhut mengaku sudah mengadakan rapat terkait rencana itu dan memutuskan dalam enam bulan, salah satu pelaku usaha bidang hiburan yang mendatangkan artis luar negeri sudah mendapat izin kegiatan. "Tapi, siapa nama-namanya (artis yang akan menggelar konser) belum bisa kami ungkap, karena masih dalam tahap finalisasi," kata Menparekraf saat weekly press briefing secara hybrid, Rabu, 13 Maret 2024.
Ia juga mengatakan bahwa potensi penyelenggaraan event internasional di Indonesia tidak hanya pertunjukan musik, tapi juga acara olahraga dan seni budaya. Sandi menyebut ada upaya dan pekerjaan rumah untuk pemerintah terkait ini.
Advertisement
"Pertama, ada peran kementerian dan lembaga berkaitan dengan visa music performer," ujar dia. "Ini merupakan terbosan Ditjen Imigrasi yang harus diapresiasi, karena memudahkan perizinan musisi internasional menggelar konser di Indonesia."
"Kita juga harus punya dana pendampingan. Kami sedang mengedepankan Indonesia Tourism Fund (yang) diharapkan jadi dana pendampingan yang mampu memfasilitasi dan memberi insentif kunjungan musisi-musisi maupun pelaku ekonomi kreatif kelas dunia, termasuk event olahraga," beber Sandi.
Kemudian, pihaknya juga mendorong perizinan satu pintu dengan konsep digitalisasi. "Kita juga harus mampu menghadirkan kolaborasi multi-pihak dan lintas sektor, termasuk (melibatkan) pemerintah daerah dan pihak-pihak pengamanan," ia menambahkan.
Siap Gelar Event Kelas Dunia
Poin selanjutnya yang disebut Menparekraf adalah infrastruktur yang memadai. "Kita sudah punya infrastuktur kelas dunia, seperti GBK dan beberapa venue lain. Tapi, pastikan ada ruang untuk perbaikan, sehingga tidak macet ke sananya, keluarnya juga cepat, dan semua mengacu pada best practice, dengan transportasi umum sebagai tulang punggung," bebernya.
Ia juga menggarisbawahi lokasi acara yang aman dengan menjamin ekosistem yang sehat dan peningkatan kualitas SDM, sehingga "capaian kita sudah bisa menarik Coldplay, Jonad Brothers, dan Ed Sheeran." "Sebentar lagi juga ada Hammersonic, dan ini akan terus berlanjut," imbuhnya.
Terkait pernyataan Menko Luhut ingin menggelar konser-konser berskala internasional dalam enam bulan ke depan, Sandi berkata, "Ada tim khusus yang diterjunkan untuk mendata siapa saja yang bersiap-siap melakukan konser dan kita belum men-sort list promotor, tapi karena ini bentuknya kemitraan dengan event organizer, kami sedang menggelar koordinasi dan sinkronisasi agar konser-konser ini bisa dibawa ke Indonesia."
"Tidak hanya konser," ia melanjutkan. "Saya baru bicara dengan Pak Presiden (Jokowi) bahwa event olahraga, seni budaya, dan MICE juga harus mampu menarik kunjungan (wisatawan) ke Indonesia."
Â
Advertisement
Sulit Menandingi Taylor Swift
Sandi mengakui memang susah mencari artis internasional sekelas Taylor Swift. "Tapi saya yakin kita bisa menghadirkan konser-konser yang juga punya magnet besar seperti yang dilakukan Taylor Swift di Singapura, Tokyo, Melbourne, dan Sydney," katanya masih enggan membocorkan nama-nama artis internasional yang bakal konser di Indonesia pada 2024.
"Kenapa ditargetkan selesai dalam enam bulan ke depan?" ia menambahkan. "Karena pemerintahan ini akan selesai bulan Oktober (2024). Keinginannya ada satu, dua pekerjaan besar yang bisa dilakukan sebelum pergantian."
"Yang kedua, bagaimana kami menyiapkan transisi yang lancar dengan penyusunan kebijakan-kebijakan dan percepatan-percepatan dari segi persiapan untuk pemerintahan selanjutnya, pemerintahan terpilih yang (diharapkan) bisa mengundang sejumlah event besar, mulai dari acara musik, olahraga, seni budaya, dan MICE ke Indonesia dalam lima tahun ke depan," jelas Menparekraf.
Sandi optimis karena Indonesia telah menggelar konser Coldplay dengan "lancar" menurutnya. "Kami percaya dengan kemampuan transportasi publik dan parkir-parkir yang tersedia untuk menunjang GBK sebagai lokasi utama," ia menambahkan.
Berbenah Lokasi Acara
Untuk festival, Menparekraf menambahkan, ada Jakarta International Expo (JIExpo) dan ICE BSD yang siap jadi lokasi acara. "Untuk konser lain seperti di Jakarta International Stadium, kami perlu memperbaiki dengan lebih banyak jalan masuk dan keluar, serta (menambah akses) transportasi publik."
"Tanpa infrastruktur tambahan (di JIS), kami percaya akan sangat sukar untuk mengembangkan lebih banyak event internasional," imbuhnya. Sebagai konteks, JIS telah dipakai jadi lokasi acara olahraga dan sederet konser musik musisi internasional, seperti Ed Sheeran dan TWICE.
Di sisi lain, sebut Menparekraf, Bali sangat siap jadi lokasi acara MICE. "Kami percaya, Bali akan juga dilengkapi venue yang dapat menghadirkan banyak orang," kata dia.
"Setting luar ruangan, kita punya Lido dan PIK yang dapat digunakan untuk festival dan musik. Kami berharap dapat menarik kunjungan turis dari ASEAN, Australia, dan India. Karena beberapa festival kita dalam riwayatnya dapat mendatangkan 15--20 persen penonton dari wilayah-wilayah ini," tandasnya.
Advertisement