IKEA Luncurkan Koleksi Tembus Pandang di Momen April Mop, Dijual Hanya Rp12 Ribuan

IKEA menawarkan rangkaian koleksi tembus pandangnya hanya seharga Rp12 ribuan saja. Warganet pun meresponsnya dengan candaan balik.

oleh Dinny Mutiah diperbarui 01 Apr 2024, 17:02 WIB
Diterbitkan 01 Apr 2024, 17:02 WIB
IKEA Luncurkan Koleksi Tembus Pandang, Warganet Langsung Yakin Hanya Candaan April Mop
Iklan IKEA Singapura. (dok. Instagram @ikeasingapore/https://www.instagram.com/p/C5LmMSaoaV5/?utm_source=ig_embed&ig_rid=03287eba-540b-4174-b56a-d4e148c66038&img_index=1/Dinny Mutiah)

Liputan6.com, Jakarta - Ada-ada saja kelakuan jenama furnitur asal Swedia untuk menarik perhatian. IKEA Singapura menyatakan telah meluncurkan Koleksi Invsbal alias koleksi tembus pandang tepat pada hari ini, Senin (1/4/2024).

Dari keranjang pakaian kotor hingga rak sepatu, semua tersedia versi tak kasat matanya. Ini tentu membuat pembelinya tak akan mudah menemukannya. 

IKEA Singapura mengklaim produk tersebut tidak perlu dirakit dan bisa menyatu dengan bentuk ruangan, seperti apapun. Harganya sangat murah, 1,04 dolar Singapura, sekitar Rp12,2 ribu, per item saja. 

Meski tidak diakui secara pasti, iklan promosi koleksi tembus pandang tersebut diyakini sebagai bagian dari prank April Mop. Hal itu mengacu pada nama koleksi, harga yang tertera, dan waktu peluncurannya.

Mengutip AsiaOne, keranjang cucian, rak sepatu, dan kotak penyimpanan koleksi itu pada dasarnya terdiri dari barang-barang yang dibuang ke sudut, dan bingkai foto 'transparan' benar-benar merupakan coretan lucu di dinding. Itu merupakan potret dari kekacauan sehari-hari yang banyak dari dilihat di banyak rumah.

Warganet yang paham menyerbu kolom komentar dengan berbagai candaan. Salah satunya mengaku sudah memiliki koleksi tersebut jauh sebelum diluncurkan.  Ada pula yang berterima kasih kepada IKEA karena membantunya "memperdebatkan kasusnya" dengan rekannya.

Ia menulis, "Saya terus memberi tahu istri saya, itu adalah tas cucian yang saya dapatkan dari Ikea." "Bagus sekali 🙌🙌 sudah kubilang kamarku sudah tertata rapi, Bu!" imbuh warganet berbeda.

Sejarah April Mop

IKEA Luncurkan Koleksi Tembus Pandang, Warganet Langsung Yakin Hanya Candaan April Mop
Iklan IKEA Singapura. (dok. Instagram @ikeasingapore/https://www.instagram.com/p/C5LmMSaoaV5/?utm_source=ig_embed&ig_rid=03287eba-540b-4174-b56a-d4e148c66038&img_index=1/Dinny Mutiah)

Mengutip Hindustan Times, April Mop dirayakan setiap 1 April sejak berabad-abad lalu. Meski ada banyak cerita terkait itu, yang paling populer berasal dari Prancis pada abad ke-16. 

Pada 1582, Prancis beralih ke kalender Gregorian dari kalender Julian yang diputuskan Konsili Trente pada 1563. Sebelum perubahan ini, Tahun Baru dirayakan sekitar waktu ekuinoks musim semi yang biasanya jatuh antara akhir Maret hingga April. Mengikuti kalender baru, awal tahun baru dipindahkan ke bulan Januari.

Seperti semua hal baru, perubahan ini membutuhkan waktu untuk diterapkan karena banyak orang yang menolak menerima tanggal baru atau tidak menyadari perubahan tersebut. Masyarakat yang terus merayakan tahun baru pada minggu terakhir bulan Maret atau 1 April saat ekuinoks musim semi jadi sasaran lelucon dan hoax oleh mereka yang mulai mengikuti kalender baru. Mereka menyebutnya April Mop, hari orang-orang jadi sasaran ejekan dan lelucon.

Referensi Lain tentang Sejarah April Mop

Ilustrasi April Mop. (Unsplash/marekuliasz)
Ilustrasi April Mop. (Unsplash/marekuliasz)

Referensi lain mengisyaratkan sejarah April Mop ditemukan dalam puisi pada 1561 karya penyair Flemish Eduard de Dene tentang seorang bangsawan yang mengirim pelayannya untuk keperluan bodoh pada 1 April. Asal-usul April Mop juga dapat ditelusuri kembali ke festival Romawi kuno seperti Hilaria, yang dirayakan pada akhir Maret, yang dirayakan pada waktu yang hampir bersamaan.

Selama Hilaria, orang-orang menyamar dan mengejek satu sama lain, seperti tradisi lelucon di zaman modern, sedangkan Holi adalah tentang percakapan ringan, lelucon, dan kegembiraan dengan warna. Hari ini didedikasikan untuk bercanda, mengerjai orang, dan tertawa, April Mop memberikan istirahat yang sangat dibutuhkan dari kehidupan rutin yang monoton dan kesempatan untuk bersenang-senang bersama teman dan orang terkasih. 

Di era digital, April Mop juga mempunyai arti penting baru karena platform daring dan jaringan media sosial berperan penting dalam menyebarkan lelucon dan hoaks. Saat melakukan lelucon dan tawa yang tidak berbahaya bersama orang lain pada hari ini, kita harus menyadari bahwa tidak semua orang suka jadi sasaran lelucon. 

Lelucon April Mop Berubah Jadi Tragedi

April Mop
Ilustrasi april mop (dok. Pixabay.com/mariananbu/Putu Elmira)

Tidak semua lelucon April Mop menghasilkan tawa. Sejumlah kejadian menunjukkan bahwa candaan yang tidak tepat justru menghasilkan bencana. Salah satunya pada April Mop tahun 1980. Seorang produser berita TV Boston bernama Homer Cilley, membuat candaan April Mop tentang siaran televisi sebuah bukit di Milton, Massachusetts yang mulai mengeluarkan lahar dan memuntahkan api.

Ia memasukkan peringatan palsu dari Presiden AS saat itu, Jimmy Carter, dan rekaman nyata dari letusan Gunung St. Helens yang menyiratkan bahwa gunung berapi Massachusetts telah meletus sepenuhnya. Di akhir segmen siaran, muncul kata-kata April Mop.

Meski mulanya hanya lelucon, ratusan warga yang panik membanjiri saluran telepon penegak hukum terkait berita itu. Cilley segera dipecat lantaran gagal melakukan "penilaian kabar baik" dan melanggar peraturan.

Kejadian lain soal April Mop yang berubah jadi bencana adalah saat April Mop 2013. Tori Wheeler yang berusia 18 tahun dari Tulsa, Oklahoma, mengerjai pacarnya, Derek Bauer, dengan berpura-pura hamil. Wheeler kesal karena Bauer tidak menganggap leluconnya lucu seperti yang dia harapkan. Ia akhirnya menikamnya dan polisi harus menyelesaikan masalah ini.

Infografis Anas Urbaningrum Bebas April 2023, Kans Kembali ke Panggung Politik? (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Anas Urbaningrum Bebas April 2023, Kans Kembali ke Panggung Politik? (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya