Awas, Produk Fesyen Shein Diklaim Mengandung Bahan Kimia Beracun Tingkat Tinggi

Bahan kimia beracun tingkat tinggi bahkan ditemukan dalam produk anak-anak rilisan Shein. Apa itu?

oleh Asnida Riani diperbarui 31 Mei 2024, 04:00 WIB
Diterbitkan 31 Mei 2024, 04:00 WIB
Shein
Logo merek fesyen asal China, Shein. (dok. Instagram @sheinofficial/https://www.instagram.com/p/C6EPtMovgrC/)

Liputan6.com, Jakarta - Produk anak-anak yang dijual raksasa toko online Shein termasuk dalam barang fesyen mengandung bahan kimia beracun dalam jumlah ratusan kali lipat di atas tingkat rekomendasi, kata Pemerintah Kota Seoul, Selasa, 28 Mei 2024. Popularitas jenama asal China yang berkantor pusat di Singapura ini meroket di seluruh dunia dalam beberapa tahun terakhir.

Mereka menawarkan banyak pilihan pakaian dan aksesori trendi dengan "harga sangat murah," menurut AFP, dikutip dari CNA, Rabu, 29 Mei 2024. Pertumbuhan eksplosif ini menyebabkan peningkatan pengawasan terhadap praktik bisnis dan standar keselamatannya, termasuk di Uni Eropa dan Korea Selatan.

Otoritas Seoul melakukan inspeksi mingguan terhadap barang-barang yang dijual platform, termasuk Shein, Temu, dan AliExpress. Mereka kemudian menetapkan delapan produk yang dijual Shein, termasuk sepatu anak-anak, tas kulit, dan ikat pinggang, mengandung ftalat (phthalates) dalam jumlah tinggi.

Sepasang sepatu mengandung 428 kali lipat kadar ftalat yang diizinkan, tertinggi yang diamati sejauh ini selama inspeksi di Seoul. Sementara itu, tiga tas mengandung 153 kali lipat dari batas tersebut.

Phthalates banyak digunakan untuk melunakkan plastik dan ditemukan di ribuan produk, termasuk wadah, produk kecantikan, dan mainan. Namun, bahan-bahan tersebut telah diketahui selama beberapa dekade menyebabkan gangguan hormon dan dikaitkan dengan obesitas, penyakit jantung, beberapa jenis kanker, serta masalah kesuburan.

Pejabat kota Seoul Park Sang Jin mengatakan pada AFP bahwa mereka telah meminta penarikan produk-produk ini dari penjualan. Ia mengatakan, sejak kota tersebut memulai inspeksi pada April 2024, sebagian besar platform telah memenuhi permintaan tersebut.

Tanggapan Shein

Ikat Pinggang - Vania
Ilustrasi Ikat Pinggang dari Shein/https://unsplash.com/Negar Nikkh

Sejauh ini, pihak berwenang Seoul mengatakan telah memeriksa 93 produk dan menemukan bahwa hampir setengahnya mengandung zat kimia beracun. Barang-barang tersebut antara lain jam tangan anak dan pensil warna.

Menanggapi pertanyaan CNA, Shein menyebut, pihaknya sangat memperhatikan keamanan produk. "Pemasok kami diwajibkan mematuhi kontrol dan standar yang telah kami terapkan," kata juru bicara jenama fesyen itu.

"Kami bekerja sama dengan lembaga pengujian pihak ketiga internasional untuk melakukan pengujian secara rutin guna memastikan kepatuhan pemasok terhadap standar keamanan produk kami," imbuhnya. Ia menyebut, perusahaan telah melakukan lebih dari 400 ribu uji keamanan bahan kimia dengan lembaga-lembaga ini selama setahun terakhir.

"Setelah mengetahui adanya klaim terhadap produk kami, kami segera menghapus produk tersebut dari situs kami sebagai tindakan pencegahan sambil melakukan penyelidikan," kata juru bicara tersebut. "Jika ketidakpatuhan terverifikasi, kami tidak akan ragu mengambil tindakan lebih lanjut terhadap pemasok produk tersebut."

Hadapi Tuntutan Plagiat

uniqlo
Produk tas kuning UNICLO:C. (Foto: Dokumen/UNIQLO)

Bulan lalu, Uni Eropa menambahkan Shein ke dalam daftar perusahaan digital yang cukup besar untuk menerapkan peraturan keselamatan yang lebih ketat. Ini termasuk langkah-langkah untuk melindungi pelanggan dari produk yang tidak aman, terutama produk yang dapat membahayakan anak di bawah umur.

Awal tahun ini, UNIQLO menggugat Shein di Jepang, menuduh pengecer China tersebut meniru desain tas Round Mini Shoulder mereka yang populer. Merek itu dituntut untuk segera menghentikan penjualan "produk imitasi" dan memberi kompensasi atas kerugian yang ditimbulkan, kata Fast Retailing, perusahaan yang menaungi UNIQLO.

Melansir TIME, 17 Januari 2024, tas bahu yang dijual seharga 1,5 ribu yen (sekitar Rp159 ribu) di Jepang ini jadi hit global. Karena itu, UNIQLO telah memperingatkan konsumen tentang produk palsu dan item serupa yang dijual secara online.

Fast Retailing bergabung dengan saingannya, Hennes & Mauritz AB, dalam menuntut Shein atas pelanggaran hak cipta di Hong Kong. Litigasi yang bertujuan mengurangi "ancaman yang ditimbulkan" retailer China ini telah berlangsung sejak 2021.

Kasus Serupa

Baju bekas thrifting termasuk dari slow fashion
Ilustrasi busana mengandung bahan kimia berbahaya. (unsplash.com/@waldemarbrandt67w)

Perwakilan Shein tidak segera menanggapi permintaan komentar TIME. UNIQLO mengajukan gugatan terhadap Roadget Business Pte, Fashion Choice Pte., dan Shein Japan Co. pada 28 Desember 2023 di Pengadilan Distrik Tokyo.

"Perusahaan mengajukan pengaduan ini karena menilai bentuk produk tiruan yang dijual Shein sangat mirip dengan produknya sendiri," kata Fast Retailing dalam keterangannya. "Penjualan produk tiruan oleh Shein secara signifikan melemahkan tingkat kepercayaan pelanggan yang tinggi terhadap kualitas merek UNIQLO dan produknya."

Sementara itu, kasus merek-merek besar menarik kembali pakaian mereka karena mengandung bahan kimia dalam tingkat berbahaya sudah beberapa kali tercatat, rangkum Vogue. Pada 2018, River Island harus menarik kembali beberapa koleksi mereka karena kadar timbal dan kadmium yang tidak aman.

Kemudian pada 2020, Primark menarik kembali sepasang sepatu hak kucing karena kromium yang berlebihan. Eropa memiliki peraturan lebih ketat dalam hal produk konsumen beracun. Anda dapat menelusuri situs web Komisi Eropa untuk mengetahui produk fesyen dengan kandungan bahan berbahaya tingkat tinggi yang telah ditarik kembali, diblokir di perbatasan, atau dimusnahkan.

Infografis Ragam Material Fesyen Berkelanjutan
Macam-macam material fesyen berkelanjutan. (dok. Liputan6.com/Trie Yasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya