Kawasan Puncak Bakal Dibangun Taman dan Tempat Penampungan PKL Akan Dilengkapi Wifi dan Berbagai Fasilitas

Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Bogor kabarnya bakal menyediakan akses iwifi gratis di Rest Area Gunung Mas, Kawasan Wisata Puncak. Rencana itu disambut positif Kemenparekraf.

oleh Henry diperbarui 08 Jul 2024, 20:35 WIB
Diterbitkan 08 Jul 2024, 20:31 WIB
Kawasan Puncak Bakal Dibangun Taman dan Tempat Penampungan PKL Akan Dilengkapi Wifi dan Berbagai Fasilitas
Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Kemenparekraf Nia Niscaya dan Menparekraf Sandiaga Uno dalam The Weekly Brief with Sandi Uno, Senin, 8 Juli 2024. (Liputan6.com/Henry)

Liputan6.com, Jakarta - Para pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Gunung Mas Puncak, Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat sudah ditertibkan oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP). Ratusan pedagang di kawasan Puncak itu direlokasi oleh Pemerintah Kabupaten Bogor ke kawasan Rest Area Gunung Mas.

Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Bogor, Jawa Barat kabarnya bakal menyediakan sejumalh fasilitas pendukiung seperti akses internet atau wifi gratis di Rest Area Gunung Mas, Kawasan Wisata Puncak. Sementara itu kawasan yang dulu digunakan para PKL rencananya bakal dibangun taman dan kawasan pedestrian. Rencana itu disambut positif Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).

“Kita tentunya mendukung semua upaya perkembangan kawasan wisata di Puncak. Rencana pembangunan taman dan tempat pejalan kaki (pedestrian), tentu akan sangat bagus dan membuat kawasan ini semakin indah dan nyaman,” kata Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Kemenparekraf Nia Niscaya dalam The Weekly Brief with Sandi Uno yang digelar secara hybrid di Jakarta, Senin (8/7/2024).

"Pengembangan kawasan Puncak ini tentunya ranah pemerintah daerah, yang jelas kita akan selalu mendukung pengembangan kawasan wisata yang inklusif, berkualitas dan berkelanjutan," tambahnya.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menambahkan, pihaknya terus memantau perkembangan pembangunan kawasan Puncak Bogor karena termasuk destinasi wisata unggulan yang banyak diminati dan dikunjungi.

 

Pemasangan Akses Internet di Rest Area Gunung Mas

Menparekraf Sandiaga Uno dalam The Weekly Brief with Sandi Uno, Senin, 8 Juli 2024
Menparekraf Sandiaga Uno dalam The Weekly Brief with Sandi Uno, Senin, 8 Juli 2024. (Liputan6.com/Henry)

"Kita mendukung perkembangan pembangunan dj Puncak termasuk fasilitas di tempat penampungan para PKL di rest area. Tentunya penambahan fasilitas seperti wifi gratis bisa lebih menambah daya tarik kawasan ini," terang Sandiaga Uno.

Kabar terbarunya, menurut Kepala Diskominfo Kabupaten Bogor Bayu Ramawanto di Cibinong, Senin, mengungkapkan pemasangan akses internet melalui pemancar wifi dilakukan di tujuh titik untuk menjangkau seluruh areal Rest Area Gunung Mas.

Selain di tujuh titik tersebut, Diskominfo Kabupaten Bogor juga menyediakan akses internet di masjid dan bangunan Gerai Pelayanan Publik. Bayu menjelaskan, penyediaan akses internet gratis ini untuk memberi kenyamanan bagi pengunjung dan kemudahan bagi pedagang untuk bertransaksi secara digital melalui Kode QR Standar Indonesia (QRIS).

Selain itu, Diskominfo Kabupaten Bogor saat ini sedang berkolaborasi dengan PT Telkomsel untuk mengoptimalkan jaringan seluler di Rest Area Gunung Mas, agar tidak terjadi lemah sinyal. "Kita sudah rapat dengan tim optimalisaasi PT Telkomsel. Jadi mengarahkan jaringan Telkomsel ke rest area, mengantisipasi apabila pengunjungnya padat," jelas Bayu, dikutip dari Antara, Senin.

Perekonomian PKL di Tempat Penampungan

Rest Area Gunung Mas
Rest Area Gunung Mas, tenpat relokasi PKL Puncak, Bogor. (Istimewa)

Pemerintah Kabupaten Bogor sedang mengoptimalkan pemanfaatan Rest Area Gunung Mas, diawali dengan memindahkan pedagang kaki lima atau PKL di sepanjang Jalur Wisata Puncak ke dalam rest area. Penjabat Bupati Bogor Asmawa Tosepu memimpin langsung penertiban PKL di Kawasan Puncak pada Senin, 24 Juni 2024, meski mendapat penolakan dari sebagian pedagang.

Asmawa memastikan perekonomian pedagang kaki lima atau akan menjadi lebih baik setelah pindah ke Rest Area Gunung Mas. Pembangunan rest area di lahan seluas 7 hektare milik PT Perkebunan Nusantara VIII ini telah dilakukan sejak tahun 2020-2021.

Pembangunan kios tahap satu dilakukan tahun 2020, dan tahap dua dilakukan tahun 2021 berupa pemagaran kawasan rest area dan pembangunan monumen rest area.  Pemerintah Kabupaten Bogor membangun 516 kios di kawasan rest area tersebut, terdiri dari tahap satu sebanyak 448 kios dan tahap dua sebanyak 68 kios dengan dua tipe yakni tipe kios kering dan basah..

Pembangunan Rest Area Gunung Mas ini tidak dilakukan sendiri oleh Pemkab Bogor, melainkan dilakukan secara kolaborasi bersama Direktorat Jenderal Cipta Karya dan Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR).

Penertiban Warung PKL di Puncak

Massa PKL ricuh dengan Satpol PP di puncak
Penertiban yang dilakukan pada pagi hari ini melibatkan ratusan personel gabungan mulai dari Satpol PP, TNI, dan juga Polri. (merdeka.com/Arie Basuki)

Sebelumnya, umggahan tentang pembongkaran dan penggusuran warung PKL itu mendapat banyak komentar dari warganet. Sebagian besar mendukung tindakan tersebut, bahkan ada yang menyebutnya sebagai azab karena selama ini mematok harga sangat tinggi.

"Pemkab Bogor sudah menyiapkan toko di rest area Puncak bagi PKL yang dipindahkan agar kebersihan dan keindahan kawasan Puncak kembali indah, nyaman dan asri," tulis keterangan unggahan di akun Instagram @mood.jakarta, Senin, 24 Juni 2024.

Video dalam unggahan itu juga menuliskan "POV: Dilematis Selamat Tinggal” dan juga harga makanan dan minuman di berbagai warung pinggir jalan di kawasan Puncak yang sebagian besar dianggap sangat mahal. Ada Pop Mie yang dihargai Rp25 ribu, Nasi Goreng Rp55 ribu, Sop/Soto Rp70 ribu, Kopi Hitam Rp35 ribu, dan Teh Manis Rp25 ribu.

"Ngalamin bgt . Beli nasgor 5 trs minta tmbha air teh anget 400rb ngeri bgt tuh puncak," komentar seorang warganet.

"Azab jualan nyari untung berlebihan...,”sahut yang lain.

 

Infografis: 4 Unsur Wisata Ramah Lingkungan atau Berkelanjutan
Infografis: 4 Unsur Wisata Ramah Lingkungan atau Berkelanjutan
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya