Liputan6.com, Jakarta - Delta Airlines meminta maaf pada Kamis, 11 Juli 2024, setelah salah satu karyawannya menggunakan akun media sosial perusahaan untuk membalas unggahan yang menunjukkan pramugari maskapai tersebut mengenakan pin bendera Palestina. Cuitan yang sudah dihapus itu menuai kritik karena dianggap sebagai komentar anti-Palestina.
Melansir Anadolu Agency, Jumat (12/7/2024), Delta mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa itu merupakan "komentar yang diunggah secara keliru ke X, Selasa (9 Juli 2024)." "Pada Rabu (10 Juli 2024), kami menghapus balasan yang tidak sejalan dengan nilai-nilai kami," ungkap Delta di X, Kamis. "Kami berjuang menciptakan lingkungan inklusivitas dan rasa hormat terhadap semua, di komunitas dan pesawat kami."
Unggahan asli yang dibuat seorang pengguna menyertakan dua foto yang menunjukkan pramugara Delta mengenakan pin bendera Palestina dan menyamakannya dengan Hamas. "Sekarang bayangkan menaiki penerbangan @Delta dan melihat pekerja dengan lencana Hamas di udara. Apa yang Anda lakukan?" tulis akun @iliketeslas.
Advertisement
Karyawan Delta membalas unggahan tersebut dengan menyetujui pengguna X. "Saya mendengar Anda dan secara pribadi saya juga akan ketakutan," tulis karyawan tersebut. "Karyawan kami mencerminkan budaya kami dan kami tidak menganggap enteng jika kebijakan kami tidak dipatuhi."
Pelanggan menanggapi cuitan itu dengan mengutuk balasan anti-Palestina, bahkan mengancam akan memboikot maskapai tersebut. "Ini @Delta yang mendukung kampanye kebencian wilayah yang sedang mengalami genosida ('stopantisemites') yang menargetkan karyawannya," tulis salah satu warganet.
"Kalian seharusnya malu pada diri kalian sendiri!!" sahut yang lain, sementara pelanggan berbeda mengungkap,  "Saya TIDAK AKAN PERNAH naik penerbangan Delta lagi."
Pegawai Delta Airlines Dipecat?
Menanggapi reaksi tersebut, Delta mengumumkan bahwa mereka telah mengambil tindakan terhadap pekerja yang mengunggah balasan anti-Palestina. "Pegawai yang bertanggung jawab tidak lagi mendukung akun media sosial Delta. Kami meminta maaf atas unggahan yang menyakitkan ini," sebut mereka, namun tidak merinci tindakan yang dimaksud.
Maskapai penerbangan itu mengatakan pihaknya juga sedang menyelidiki pin yang dikenakan pramugara terkait kebijakan kebebasan berekspresi. Maskapai ini menolak merinci di mana foto-foto awak kabin itu diambil, namun mengatakan, gambar-gambar yang dimaksud diambil pada penerbangan terpisah pada hari yang berbeda.
Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR), yang awalnya mengutuk unggahan rasis tersebut, menanggapi permintaan maaf yang dikeluarkan Delta. "Kami menyambut permintaan maaf ini dan berharap hal ini dapat mengirimkan pesan pada mereka yang terus melakukan dehumanisasi terhadap rakyat Palestina saat mereka menghadapi genosida, pembersihan etnis, dan kelaparan paksa yang dilakukan pemerintah sayap kanan Israel, dan dimungkinkan pemerintahan Biden," tulisnya di X.
Advertisement
Kasus Serupa Sebelumnya
Di kasus serupa, Vanity Fair Prancis dikritik tajam pada Mei 2024. Majalan bulanan yang berbasis di Amerika Serikat itu ketahuan menghilangkan pin bendera Palestina dari potret asli Guy Pearce.Â
Mengutip Middle East Eyes, 29 Mei 2024, pada 21 Mei 2024, publikasi itu memasukkan foto Pearce dalam artikel berjudul "Diary cannois du jour" saat menghadiri Festival Film Cannes 2024. Di foto, aktor asal Australia itu terlihat tersenyum ke arah kamera dengan tuksedo hitam Yves Saint Laurent.
Ada detail penting pada kerah kirinya yang hilang, yakni pin bendera Palestina. Pin tersebut merupakan wujud aksi solidaritas sang aktor terhadap warga Gaza Palestina yang dibombardir Israel tanpa henti di tengah desakan gencatan senjata permanen.
Jurnalis Mesir Ahmed Hathout menyadari perubahan signifikan tersebut, dan menyurakannya di X. Pearce, seolah mengantisipasi apa yang mungkin terjadi, menurut beberapa pengguna, mencocokkan pin tersebut dengan gelang mencolok berwarna bendera Palestina, yang tidak diedit.
"Dia jenius dalam hal ini. Dia TAHU untuk tidak mempercayai media Barat," tulis Hathat.
Vanity Fair Prancis Mengaku Keliru
Gelombang kritik tajam akhirnya direspons Vanity Fair Prancis dengan mengeluarkan pernyataan di akun X. Pada 26 Mei 2024, mereka menuliskan dalam bahasa Prancis, "Selamat malam. Kami Kami secara keliru menerbitkan versi modifikasi dari foto ini di situs. Versi aslinya diunggah di Instagram pada hari yang sama. Kami telah memperbaiki kesalahan kami dan kami mohon maaf."
Faktanya, Guy Pearce bahkan tidak ditampilkan dalam unggahan potret para pemain dan sutradara film The Shrouds di akun Instagram Vanity Fair pada 21 Mei 2024. Berdasarkan penelusuran Lifestyle Liputan6.com, dalam foto yang diambil AFP, Pearce berdiri di samping aktris Kanada Sandrine Holt, tapi Vanity Fair Prancis hanya memperlihatkan aktor Prancis Vincent Cassel, sutradara David Cronenberg, aktris Jerman Diane Kruger, dan Holt saja di potret bersama tersebut.
Sementara, potret Pearce di artikel dimaksud sudah diubah dengan catatan khusus di bawahnya. Tertulis, "Versi sebelumnya dari gambar ini telah diunggah di situs, versi aslinya adalah yang ini, diunggah secara bersamaan di Instagram. Kami dengan tulus meminta maaf."
Advertisement