6 Fakta Menarik Gunung Tangkit Tebak yang Dijuluki Gunung Raung-nya Lampung

Puncak Gunung Tangkit Tebak merupakan puncak tertinggi kedua di Lampung. Pegunungan ini lebih sering disebut warga lokal sebagai Gunung Abung.

oleh Dyah Ayu Pamela diperbarui 15 Jul 2024, 08:30 WIB
Diterbitkan 15 Jul 2024, 08:30 WIB
Gunung Tangkit Tebak
Gunung Tebak di Bengkulu. (Dok: Gunung Bagging https://www.gunungbagging.com/tebak/)

Liputan6.com, Jakarta - Gunung Tangkit Tebak dengan ketinggian 2.115 mdpl dulunya merupakan salah satu gunung paling misterius di Sumatra. Hanya sedikit laporan perjalanan dan informasi yang dapat ditemukan secara online maupun dari penduduk lokal mengenai adanya jalur pendakian menuju puncak Gunung Tangkit Tebak.

Mengutip dari laman Gunung Bagging, Sabtu, 13 Juli 2024, puncak Gunung Tangkit Tebak merupakan puncak tertinggi kedua di Lampung. Gunung ini sebenarnya merupakan puncak tertinggi di antara pegunungan dengan banyak puncak berbeda, pegunungan itu sendiri lebih sering disebut secara lokal sebagai Gunung Abung.

Masih banyak hal mengenai Gunung Tangkit Tebak selain lokasi maupun ketinggiannya. Berikut enam fakta menarik Gunung Tangkit Tebak yang dirangkum Tim Lifestyle Liputan6.com dari berbagai sumber.

1. Titik Awal Pendakian

Terdapat dua tempat utama yang memungkinkan untuk memulai pendakian ke kawasan hutan lebat. Di sebelah timur laut, kurang dari satu jam dari Kotabumi, terdapat Tanjung Raja.

Dari pusat Tanjung Raja pada ketinggian 200 mdpl, terdapat jalan kecil yang membentang lebih tinggi ke lereng gunung hingga sekitar 600m di atas permukaan laut. Sebuah puncak kecil yang tajam dan tampak menyenangkan di kaki bukit diberi label Bukit Batududuk di ketinggian 723,6 mdpl.

Salah satu kelompok pelajar mencoba mendaki Gunung Tangkit Tebak dari sini pada tahun 2014. Namun sebagai orang lokal, mereka pun merasa sangat sulit mencapai puncak gunung tersebut.

 

2. Dikenal Warga Lokal Sebagai Gunung Abung

Gunung Tangkit Tebak dikenal juga sebagai Gunung Abung
Gunung Tangkit Tebak dikenal juga sebagai Gunung Abung oleh penduduk lokal di Lampung Utara. (Dok: Gunung Bagging/ https://www.gunungbagging.com/tebak/)

Untuk mencapai puncak sebenarnya dari pegunungan tersebut dari sisi Tanjung Raja diperlukan waktu lebih dari lima jam. Bukan hanya karena jalur mana pun sangat jarang digunakan.

Selain itu titik tertingginya adalah beberapa kilometer lebih jauh ke barat daya, melampaui puncak-puncak lain dan banyak jurang. Oleh karena itu kemungkinan besar penduduk setempat membicarakan tentang puncak setinggi 1.700 mdpl lebih di ujung timur laut pegunungan.

Titik itu pada beberapa peta dikenal sebagai Gunung Ulusabuk, tingginya 1.712 mdpl dan diberi label Puncak Satu 7 di Google Maps. Puncak yang lebih rendah ini sekarang lebih umum didaki pada 2021 dan dikenal sebagai Gunung Abung, sebuah nama yang seperti disebutkan di atas terkadang digunakan untuk kawasan tersebut secara keseluruhan.

3. Waktu Pendakian ke Gunung Tangkit Tebak

Pada 2018, dipastikan bahwa sekelompok pendaki lokal mencapai puncak sebenarnya dari Desa atau Kebun Tebu dekat Tribudisyukur di sisi barat daya. Setidaknya mereka membutuhkan waktu 11 hari yang luar biasa untuk menemukan jalan menuju puncak.

Sekarang setelah dibuat jalur, dimungkinkan untuk naik turun dalam dua hari penuh yaitu satu hari naik dan satu hari turun lagi. Sejauh ini masih terbilang jarang yang mendaki gunung ini.

4. Jalur Menantang dan Ada Lintah

Pemandangan dari atas Gunung Tangkit Tebak
Pemandangan dari atas Gunung Tangkit Tebak. (Dok: Gunung Bagging https://www.gunungbagging.com/tebak/nggallery/page/2)

Tidak hanya aksesnya yang sulit, jalurnya sendiri juga sangat menantang, dengan lintah, tanaman runcing, punggung bukit yang sangat sempit. Bahkan pendaki memerlukan penggunaan tali, dan jembatan berlumut yang terkadang tidak stabil. Singkatnya, Anda memerlukan pemandu lokal yang berpengalaman dan mengetahui jalannya.

5. Dijuluki Raung Lampung

Banyak pendaki Indonesia yang menggambarkan gunung ini sebagai Raung Lampung. Ini mengacu pada Gunung Raung yang sulit di Jawa Timur.

Meskipun jalur di Raung berupa bebatuan gundul di dekat puncak, jalur Tangkit Tebak memiliki medan yang rapuh dan sulit untuk dinilai. Oleh karena itu perlu didekati dengan sangat hati-hati.

Tali yang dipasang secara permanen adalah satu-satunya pendekatan yang benar-benar aman untuk mendaki gunung ini, jika jalur tersebut menjadi populer dan resmi di masa depan. Tapi sisi positif dari punggung bukit yang sangat sempit ini adalah pemandangan yang indah dapat dilihat pendaki. 

6. Terdapat Situs Megalitikum Batu Berak

Batu Berak sebuat situs yang dekat dari Gunung Tangkit Tebak
Batu Berak sebuat situs yang dekat dari Gunung Tangkit Tebak. (Dok: Gunung Bagging https://www.gunungbagging.com/tebak/)

Dari Desa Tebu (828 mdpl) sebagai titik awal pendakian terdapat ojek perkebunan untuk melalui jalur pertanian yang curam dan berlumpur hingga Pintu Rimba (1,277 mdpl). Ini mungkin menghemat satu jam pendakian dan pemandangan kembali ke lembah di bawahnya sangat menyenangkan.

Setibanya di dalam hutan, terdapat beberapa jalan kecil yang saling bersilangan, termasuk persimpangan (1.459 mdpl) yang jika dibelokkan ke kiri akan menuju ke satu-satunya sumber air yang layak.

Pemandangan spektakuler bisa Anda nikmati di atas puncak Gunung Tangkit Tebak. Anda akan disuguhkan panorama Gunung Tenggamus dengan bentuk piramida sempurnanya.

Namun yang juga mengagumkan adalah di dekat Desa Tebu sebenarnya terdapat situs megalitik yang sangat menarik bernama Batu Berak. Situs ini terdiri dari puluhan batu berdiri dan kumpulan batuan seremonial lainnya yang tampaknya berusia ratusan tahun.

Ada juga pohon ara tua yang menangis 'beringin' yang sangat indah. Tempat ini sangat layak untuk dikunjungi, namun belum begitu dikenal di luar Lampung. 

 

Infografis Petaka Para Pendaki Saat Erupsi Gunung Marapi. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Petaka Para Pendaki Saat Erupsi Gunung Marapi. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya