Pesawat Boeing Rute Jakarta-Taipei Alami Turbulensi, 6 Pramugari Cedera karena Sedang Sajikan Makanan

Maskapai EVA Air membenarkan bahwa penerbangan pesawat Boeing rute Jakarta-Taipei mengalami turbulensi parah sekitar dua jam setelah lepas landas dari Jakarta pada Minggu sore, 11 Agustus 2024.

oleh Henry diperbarui 14 Agu 2024, 07:15 WIB
Diterbitkan 13 Agu 2024, 16:00 WIB
Pesawat Boeing Rute Jakarta-Taipei Alami Turbulensi, 6 Pramugari Cedera karena Sedang Sajikan Makanan
Pesawat Boeing Rute Jakarta-Taipei Alami Turbulensi, 6 Pramugari Cedera karena Sedang Sajikan Makanan.  foto: Instagram @evaairways

Liputan6.com, Jakarta - Pesawat Boeing 777-300ER milik maskapai EVA Air dengan nomor penerbangan BR238 rute Jakarta-Taipei mengalami turbulensi hebat. Akibatnya, enam pramugari mengalami cedera ringan dalam peristiwa ini. Namun tidak ada penumpang yang mengalami luka-luka.

Pesawat EVA Air rute Jakarta-Taipei mengalami turbulensi parah selama dua jam pada Minggu, 11 Agustus 2024 waktu setempat. Sedikitnya enam awak pesawat mengalami luka-luka dalam insiden ini.

Dilansir dari Dimsum Daily Hong Kong, Senin, 12 Agustus 2024, maskapai EVA Air membenarkan bahwa penerbangan rute Jakarta-Taipei mengalami turbulensi parah sekitar dua jam setelah lepas landas dari Jakarta pada Minggu sore, 11 Agustus 2024.

Turbulensi disebut terjadi saat pesawat mengudara pada ketinggian 37.000 kaki atau sekitar 11.277 meter. Momen itu terjadi ketika para pramugari sedang menyajikan makanan, sehingga menyebabkan kekacauan di dalam kabin.

Penerbangan berhasil mendarat dengan selamat di Bandara Internasional Taoyuan, Taiwan pada pukul 21.16 waktu setempat. Maskapai penerbangan Taiwan Eva Air menyampaikan, para pramugari yang terluka telah mendapatkan perawatan medis dan telah dipulangkan untuk beristirahat dan memulihkan diri di rumah.

Beberapa barang seperti piring, gelas kertas dan makanan berserakan, bahkan ada cipratan air di bagian penutup bagasi kabin. Salah seornag penumpang menuturkan dirinya selamat dari menghantam langit-langit kabin berkat seorang penumpang lainnya yang memegangi lengannya.

Beberapa penumpang lainnya dilaporkan basah karena terkena cipratan minuman yang tumpah saat turbulensi terjadi. Maskapai EVA Air mengatakan bahwa para pramugari yang luka-luka telah mendapatkan perawatan medis dan kini dalam masa pemulihan di rumah masing-masing.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Turbulensi Pesawat Air Europa

Ilustrasi Pesawat Terbang
Ilustrasi pesawat terbang. (Pixabay/qimono)

Kasus turbulensi yang menimpa pesawat boeing juga terjadi pada bulan lalu. Kali ini berdampak pada penerbangan maskapai Spanyol, Air Europa. Dilaporkan 40 penumpang terluka di tengah penerbangan dari Madrid menuju Uruguay pada Senin, 1 Juli 2024.

"Penerbangan kami UX405 menuju Montevideo telah dialihkan ke Bandara Natal (di Brasil) karena turbulensi hebat," demikian pernyataan Air Europa dalam unggahan di X, dikutip dari CNN, Selasa, 2 Juli 2024." "Pesawat kami telah mendarat dengan normal dan mereka yang mengalami beragam tipe luka telah dirawat," sambung pernyataan itu.

Pesawat yang diterjang turbulensi parah itu berjenis Boeing 787-9 Dreamliner, menurut laman pelacakan penerbangan FlightAware. Menurut laman Air Europa, pesawat itu bisa mengangkut hingga 339 penumpang.

Mengutip laman The Guardian, laman berita G1 melaporkan sejumlah penumpang mengalami patah tulang dan lainnya terbentur kepalanya saat turbulensi terjadi. Departemen Kesehatan Masyarakat Brasil mengatakan ke-40 penumpang yang terluka, di antaranya berasal dari Spanyol, Uruguay, Israel, Jerman, dan Bolivia, dirawat di rumah sakit pemerintah.

Mayoritas dari mereka saat itu sudah keluar dari rumah sakit setelah mendapat perawatan medis. Empat di antaranya dalam kondisi 'stabil' di Rumah Sakit Monsenhor Walfredo Gurgel, tempat mereka menunggu hasil tes sebelum diizinkan keluar. Lima lainnya dilarikan ke rumah sakit swasta.

 


Masalah Keselamatan

40 Penumpang Pesawat Air Europa Terluka Akibat Turbulensi Hebat, Beberapa Alami Patah Tulang
Kondisi bagian dalam pesawat Air Europa yang mengalami turbulensi hebat. (dok. X @pichipastoso)

Berita itu muncul di tengah serangkaian publisitas buruk terkait produsen pesawat Boeing. Meski tidak ada bukti sejauh ini bahwa insiden yang dialami Air Europa berkaitan dengan kegagalan keselamatan, Boeing baru-baru ini menghadapi serangkaian pelapor yang menuduh adanya masalah keselamatan di perusahaan tersebut.

Pada Juni lalu, seorang pengungkap fakta menyatakan bahwa bagian-bagian pesawat Boeing 787 Dreamliner dibuat dengan cara yang tidak aman – yang berpotensi menimbulkan 'konsekuensi yang menghancurkan'. Pelapor sebelumnya, Sam Salehpour, seorang insinyur Boeing, mengatakan dia menemukan dan melaporkan celah serupa pada pesawat 787 dan 777.

Pada Mei 2024, insiden turbulensi juga pesawat Boeing milik maskapai Singapore Airlines yang terbang dari London menuju Singapura. Akibat turbulensi parah, seorang penumpang pesawat tersebut meninggal dunia. Menurut laporan media Thailand, 30 penumpang pesawat bernomor SQ321 juga terluka dalam insiden tersebut. Pihak maskapai mengonfirmasi kejadian tersebut lewat unggahan di Facebook resmi mereka.

Pihak maskapai menyatakan pesawat yang terbang dari London pada 20 Mei 2024 itu akhirnya mendarat darurat di Bangkok pada hari ini, Selasa, 21 Mei 2024, pukul 15.45 waktu setempat. Dalam pesawat Boeing 777-300ER itu terdapat 211 penumpang dan 18 awak kabin.


Tidak Memakai Sabuk Pengaman

Kronologi Singapore Airlines Mendarat Darurat di Bangkok karena Turbulensi Parah yang Tewaskan Seorang Penumpang.  foto: Twitter @adarwis
Kronologi Singapore Airlines Mendarat Darurat di Bangkok karena Turbulensi Parah yang Tewaskan Seorang Penumpang. foto: Twitter @adarwis

Dalam unggahan Facebook, Menteri Transportasi Singapura Chee Hong Tat mengatakan 'sangat sedih' mendengar kabar tersebut. Ia menambahkan bahwa Kementerian Perhubungan, Kementerian Luar Negeri, Otoritas Penerbangan Sipil Singapura, serta pejabat Bandara Changi dan staf SIA memberikan dukungan kepada penumpang yang terkena dampak dan keluarga mereka.

Seorang penumpang berusia 73 tahun meninggal karena dugaan serangan jantung dan puluhan orang terluka setelah penerbangan SQ321 dari London ke Singapura mengalami turbulensi ekstrem, dikutip dari laman Japan Today, Selasa, 11 Juni 2024.

Penumpang mengatakan, awak pesawat dan mereka yang tidak mengenakan sabuk pengaman mengalami efek serius lantaran tubuhnya terlempar ke lantai dan menghantam langit-langit kabin.

Sebuah rumah sakit di Bangkok yang merawat penumpang mengatakan, ada yang mengalam cedera sumsum tulang belakang, otak, dan tengkorak.Hingga 4 Juni 2024, lebih dari dua minggu setelah penerbangan 20 Mei, 20 penumpang masih menerima perawatan medis di rumah sakit di Bangkok, menurut maskapai tersebut.

 

 

Infografis 7 Insiden Fatal Pesawat Boeing
Infografis 7 Insiden Fatal Pesawat Boeing. (Liputan6.com/Putri Astrian Surahman)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya