Liputan6.com, Jakarta - Lampu sorot atensi publik masih enggan bergeser dari sederet kontroversi Miftah Maulana Habiburrahman usai ucapan dianggap menghina seorang penjual es teh viral di dunia maya. Di antaranya, ada video saat mantan Utusan Khusus Presiden RI itu ditanya seorang siswi SMA tentang alasannya berbicara kasar saat ceramah.
Di potongan video daring, gadis berhijab itu terdengar bertanya, "Gus Miftah ini kan seorang kyai. Nah, prinsip Gus Miftah ini kok masih ngomong kasar itu bagaimana?" Miftah menjawab dengan "bercanda," "Hmm, soale sing tak hadapi rupa-rupa koyo awakmu (Soalnya orang yang aku hadapi itu wajah-wajah sepertimu)."
Advertisement
Baca Juga
Dalam pernyataan lebih serius, ia mengaku sengaja berbicara kurang formal saat ceramah demi bisa dekat dengan kaum marjinal. "Jadi begini nduk, tempat itu ada omongannya, pendapat itu ada wadahnya, kira-kira begitu," ucap Miftah.
Advertisement
Ia melanjutkan, "Saya bilang begini, kebiasaan saya ngomong agak enggak enak itu sengaja untuk membuat saya dekat dengan kawan-kawan saya, kaum marjinal." Sebagai konteks, Miftah menceritakan pengalaman yang membuatnya berceramah dengan bahasa kasar.
"Jadi dulu itu saya pernah ngaji, yang dibaca ayat itu hadits. Mereka langsung bilang sama saya, 'Gus, besok enggak usah ngaji aja ya. Pusing saya dengar kayak gitu.' Itu satu. Yang kedua, saya pernah digituin sama orang gara-gara salaman sama mbak-mbak PSK (Pekerja Seks Komersial). Salaman, sungkem sama saya selesai ngaji. (Dibilang) bukan muhrim kok salaman," celoteh dia.
Pembelaan Miftah Maulana
Miftah berkata, "Dulu gara-gara saya enggak mau salaman, mereka memutuskan tidak mau ngaji. 'Enggak usah ngaji, kyainya sok suci.' Saya mendingan salaman, nerima salaman mereka, tapi mereka mau ngaji daripada saya tidak salaman dan mereka tidak mau ngaji."
"Nah, bahasa-bahasa saya, nduk, itu terbiasa dengan ketemu mereka. Tapi demi Allah, demi Rasullah, saya ngaji selama 23 tahun bersama mbak-mbak di sana, enggak sekali pun saya di hadapan mereka memanggil l*nt*, enggak akan mungkin," pungkasnya.
Kontras dengan pengakuannya, video lawas memperlihatkan Miftah diduga melecehkan seorang perempuan secara verbal di sebuah acara kajian telah jadi sorotan. Di rekaman yang dibagikan sejumlah akun media sosial, tampak salah satu peserta perempuan diberi kesempatan berbicara mengomentari selawatan Miftah, yang saat itu tampil bersama Zaidan Yahya.
Awalnya, perempuan berhijab yang bercita-cita ingin jadi penyiar itu menirukan gaya seorang penyiar. "Baik pemirsa masih bersama saya Nisrina Nifah (sambil menirukan gaya bicara penyiar), cocok jadi penyiar bib (jadi penyiar)?" tanya dia. Miftah menanggapinya dengan ucapan yang dianggap mengarah ke tindak pelecehan.
Â
Advertisement
Video Viral Lainnya
"Entar dulu aku kasih tahu, suaranya aja enak kayak gitu, apalagi desahannya," kata Miftah sambil tertawa diikuti Zaidan. Mendengar pernyataan tersebut, peserta perempuan itu mengatakan bahwa dirinya polos. "Saya polos lho, gus," kata dia. Namun lagi-lagi, Miftah menghina jemaahnya tersebut.
"Dia memang polos, cowok itu memang suka dengan cewek yang polos, baik polos pikirannya maupun polos busananya, salahmu ngomong polos," timpal Miftah sambil kembali tertawa terbahak-bahak. Terakhir, perempuan muda itu diminta memberi testimoni atas acara kajian tersebut.
Perempuan ini masih menyampaikan kesan positif. Menurutnya, acara kajian berjalan baik dan sejuk. Namun, Miftah lagi-lagi memberi komentar tidak senonoh melalui pantun yang diucapkan. Hal itu membuat sang perempuan sampai "nyebut."
"Tak kasih tahu ya, kalau panas minum es, kalau penasaran ya dites," kata Miftah. "Astagfirullah," ujar wanita tersebut. Candaan mantan Utusan Khusus Presiden di sebuah acara keagamaan ke arah pelecehan seksual secara verbal itu membuat banyak warganet geram dan kesal.
Â
Dianggap Bentuk Pelecehan Verbal
"Nilai keislaman apa yang diajarkan dalam kajian ini? yang ada pelecehan. astagfirullah," komentar seorang warganet. "Sadar mbak, lu sedang dilecehkan malah cengengesan," sahut yang lain. "Ini bukan pengajian, tapi dagelan. Dagelan pun gak lucu, tapi sangat memalukan," menurut pengguna berbeda.
"Pelecehan ini laporkan aja ke pihak berwajib," ujar warganet yang lain. "Dia ngeliat semua cewek serendah itu kah? Bahkan cewek yg islami berhijab dan sopan kyk mbaknya aja dia pemikirannya gitu," kritik seorang warganet.
Di sisi lain, Ustaz Adi Hidayat tegas membantah bahwa dirinya menggantikan Miftah sebagai Utusan Khusus Presiden. "Saya berkeyakinan bahwa banyak orang-orang lebih baik, banyak orang-orang yang lebih pantas, lebih berwawasan dengan posisi dimaksud, dan tentu Bapak Presiden dengan kepemilikan hak prerogatif yang penuh wawasan sangat mendalam," ucap Ustaz Adi di kanal YouTube-nya, dirangkum merdeka.com, Kamis, 12 Desember 2024.
Ia menyambung, "Beliau akan lebih dapat menentukan stafsus terkait yang lebih baik dan yang lebih berkualitas, dibandingkan dengan yang pertama (Miftah)."
Â
Advertisement