Liputan6.com, Jakarta - Video Deddy Corbuzier marah-marah mendapati anak sekolah mengeluhkan menu Makan Bergizi Gratis (MGB) menuai reaksi keras warganet. Salah satu konter komentar pria berusia 48 tahun itu adalah adab putranya, Azka Corbuzier, saat mengaku tidak suka makan tahu gejrot.
"Ded, nih si Azka aja makan tahu gejrot bilang nggak suka 😂," cuit salah satu pengguna X, Sabtu, 18 Januari 2025. Di potongan video berdurasi 27 detik tersebut, Azka disebut mencicip tahu gejrot untuk pertama kali. Setelah suapan pertama, ia langsung mencari air minum dan menggelengkan kepala, menyebut tidak menyukai jajanan tersebut.
Advertisement
Menurut warganet, ini kontras dengan didikan Deddy, merujuk video barunya yang ramai dikritik, yang mengaku bakal menabok putranya bila menolak maupun mengeluhkan makanan. "Tabok ga tuuh?" ledek salah satunya.
Advertisement
Di unggahan video TikTok, Jumat, 17 Januari 2025, Deddy berkata, "Ini video sebenernya ditujukan buat subscriber only, tapi gue nggak kuat pengin marah-marah." Dengan nada tinggi, mantan pesulap itu membahas siswa SD yang menyebut rasa ayam MGB kurang enak. "Kurang enak, kurang enak, pala lo PEA kurang enak," ia mericau.
Deddy kemudian membandingkannya dengan makanan yang diterima anaknya, Azka, saat dulu sering ikut ke lokasi syuting. "Yang gua kasih adalah makanan boks yang ada di sana, yang buat semua orang," sambung suami Sabrina Chairunnisa itu menyebut jika anaknya sampai ogah menyantapnya, ia tidak akan segan memukulnya.
"Gua tabok, gua tabok. Tanya anaknya, gua tabok," seru Deddy. "'Makan kamu! Ini sehat. Semua orang makan seperti ini,' Komplain-komplain nggak enak, itu anak gua tabok."
Â
Istrinya Ikut Berkomentar
Deddy meminta pengikutnya bertanya ke orang-orang yang mengenal Azka tentang didikannya terkait makanan. Ia menyebut, karena sudah dibiasakan makan nasi boks, putranya itu akan mencari makanan tersebut selama di lokasi syuting.
"Enak, nggak enak, dimakan sama dia. Nah ente komplain, sekaya apa ente," celoteh Deddy.
Setelah mengungkap kekesalannya, ia mengajak istrinya ikut berkomentar. "Buat aku, yang bilang makan siang gratis itu nggak penting tuh karena kalian nggak relate," kata Sabrina.
Perempuan berusia 32 tahun itu menambahkan, "Aku dulu jajan cuma seribu, sedangkan beli makan siang tuh (Rp)2.500 sampai (Rp)3.000. Jadi yang aku beli cuma jelly drink, karena cuma (Rp)750 perak harganya. Buat apa? Nunda lapar, pasti tahu kan kalau relate."
Puteri Indonesia Sumatra Utara 2011 itu mengatakan, bagi mereka yang tidak pernah mengalami kejadian seperti itu, sebaiknya diam. "Yang nggak enak itu bukan ayam, masuk sekolah pagi-pagi itu nggak enak," tutup Deddy.
Advertisement
Komentar Warganet
Ungkapan suami istri itu mendapat kritik keras dari warganet. "Bubar aja ga sih ni negara? Anak SD ngeluh aja sampe dimarahin infulencer besar macam dia. Kenapa suaranya dibungkam? Wajar dong berkomentar biar ada perbaikan, makan bergizi GRATIS itu nggak GRATIS karena dibiayain pajak rakyat," kata salah satunya.
"Nasi boks di lokasi syuting emang budgetnya (Rp)10 ribu?" sahut yang lain, sementara pengguna berbeda menyambung, "Ini Sabrina kelahiran 92, berarti sekolah 2000an awal tuh di mana? Nasi uduk masih (Rp)500 atau (Rp)750 di kantin sekolah negeri mah."
"Coba itu tahu gejrot ditaruh box, pasti dia mau," sindir seorang warganet. "Anak SD harus banget head-to-head sama influencer rezim???" sebut pengguna berbeda.
Ada juga yang menyoroti komentar Deddy membalas tanggapan warganet yang menanyakan kasus keracunan di sekolah penerima MBG. Di sana, Deddy menjawab bahwa ia pernah keracunan saat makan steak seharga Rp6 juta. "Kalo gue sih bakal complain ya makan steak jutaan terus keracunan," kata salah satunya.
Tidak Memangkas Anggaran Lain
Terpisah, Juru Bicara (Jubir) Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Dedek Prayudi menegaskan bahwa program MBG tidak akan memangkas anggaran lain. "Nggak ada sih, sebenarnya bukan seperti itu. Jadi jangan di-frame bahwa seolah-olah MBG ini mengorbankan yang lain," ujar Dedek di Bandung, Jawa Barat, Sabtu, 18 Januari 2025, seperti dilansir kanal News Liputan6.com dari Antara.
Ia menyebut, pemerintahan Presiden Prabowo Subianto melakukan fokus ulang terhadap program-program kerja. Berbeda dengan era Jokowi, yang anggaran dikerahkan untuk pembangunan infrastruktur secara masif, fokusnya kini berganti pada pembangunan sumber daya manusia (SDM).
Ini dimulai dengan program MBG yang memakan dana sebesar Rp71 triliun dan pemeriksaan kesehatan gratis dengan anggaran Rp4,7 triliun. Selain itu, pemerintah berencana memberikan pemeriksaan TBC secara gratis, di luar pemeriksaan kesehatan bagi yang berulang tahun, dengan anggaran Rp8 triliun.
Peningkatan kualitas infrastruktur kesehatan, seperti rumah sakit dan puskesmas, juga bermaksud ditingkatkan dengan anggaran Rp15 triliun. Dedek menyebut bahwa salah satu anggaran yang porsinya turun adalah pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur.
Advertisement