Mal Pelayanan Publik Medan Sediakan Fasilitas Nikah Gratis Termasuk Baju Pengantin, Apa Saja Persyaratannya?

Program nikah gratis di Medan ini bisa jadi solusi bagi pasangan yang ingin mengikat janji suci pernikahan tanpa harus terbebani oleh biaya.

oleh Henry diperbarui 26 Jan 2025, 20:30 WIB
Diterbitkan 26 Jan 2025, 20:30 WIB
Married
Ilustrasi Pernikahan Adat Jawa Credit: pexels.com/Deden... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Menikah merupakan momen bahagia yang diimpikan oleh banyak pasangan. Namun, biaya pernikahan karena tuntutan untuk menggelar resepsi yang bisa dihadiri banyak orang kerap menjadi kendala. Namun ada kabar baik, setidaknya untuk masyarakat Medan dan sekitarnya.

Pemerintah Kota (Pemkot) Medan punya program nikah gratis. Program ini bisa jadi solusi bagi pasangan yang ingin mengikat janji suci pernikahan tanpa harus terbebani oleh biaya.

Melansir dari akun Instagram Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Medan, @diskominfomedan, Jumat, 24 Januari 2025, kamu tidak perlu mengeluarkan biaya untuk menikah. "Ini adalah kesempatan luar biasa bagi pasangan yang ingin mewujudkan impian pernikahan tanpa ribet dan tanpa biaya! Dengan fasilitas nyaman dan proses yang praktis, nikah jadi lebih mudah," tulis keterangan unggahan akun tersebut.

Meski begitu, ada sejumlah syarat yang harus dipenuhi. Apa saja?

Persyaratan yang harus dilengkapi:

- KTP kedua mempelai

- Surat dari Kantor Urusan Agama (KUA)

- Kartu keluarga kedua mempelai

- Dokumen nikah sesuai aturan KUA

- Wajib punya pasangan.

 

Fasilitas gratis yang didapatkan:

- Baju pengantin adat Mandailing, Minang, dan Melayu

- Photobooth

- Fotografer khusus dari Diskominfo Medan

- Ruang nikah full AC dan nyaman

- Pelaminan yang megah.

Bagi kamu yang ingin memanfaatkan program ini bisa langsung datang ke Mal Pelayanan Publik (MPP) di eks Ramayana Pringgan, Jalan Iskandar Muda Medan. Adapun jam operasional mulai dari Senin sampai Jumat pukul 08.00-16.30 WIB.

 

Mewujudkan Impian Pernikahan

Mal Pelayanan Publik Medan Sediakan Fasilitas Nikah Gratis Termasuk Baju Pengantin, Apa Saja Persyaratannya?
Mal Pelayanan Publik Medan Sediakan Fasilitas Nikah Gratis Termasuk Baju Pengantin, Apa Saja Persyaratannya?  foto: (dok.Instagram @diskominfomedan/https://www.instagram.com/p/DFMhLqWycOy/Henry)... Selengkapnya

"Segera daftarkan diri Anda dan pasangan, siapkan dokumen yang diperlukan, dan jadilah bagian dari momen spesial ini. Yuk, wujudkan akad impian kalian bersama Mall Pelayanan Publik Kota Medan. 💞," lanjut unggahan Diskominfo Medan.

Program nikah gratis bukan hanya di Medan, tapi juga ada di Yogyakarta. Bahkan kalau di Medan harus punya pasangan lebih dulu, di Yogyakarta justru dicarikan pasangan.

Bekerja sama dengan Forum Ta'aruf Indonesia (Fortais) DIY, Kantor Urusan Agama (KUA) Sewon, Bantul, Yogyakarta, menggelar program nikah massal gratis pada 2--10 Januari 2025.  Penyelenggara menawarkan berbagai fasilitas tanpa biaya, seperti mahar, cincin kawin, busana dan riasan pengantin, serta dekorasi pelaminan.

Kasubdit Bina Kepenghuluan Direktorat Bina KUA dan Keluarga Sakinah Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama (Kemenag), M. Afief Mundzir menyambut baik inisiatif ini. "Program ini diharapkan dapat membantu pasangan yang kurang mampu untuk melangsungkan pernikahan yang layak, serta mendorong terciptanya keluarga yang harmonis," ujar Afief, melansir laman Kemenag, Sabtu, 28 Desember 2024.

 Menurut dia, acara nikah gratis ini juga mencerminkan semangat gotong royong dan kepedulian sosial dalam memperkuat keluarga di tengah masyarakat. "Tapi harus mematuhi aturan dan regulasi yang berlaku. Kepatuhan terhadap ketentuan dan pemenuhan syarat jadi kunci utama keberhasilannya," ujarnya.

Nikah Gratis di Yogyakarta

Cincin Pernikahan
Ilustrasi cincin pernikahan (Pixabay.com).... Selengkapnya

Ia mengatakan bahwa pencatatan perkawinan untuk legalitas dan perlindungan hukum bagi pasangan suami istri perlu disosialisasikan. Afief berharap, program ini bisa berlanjut dan jadi contoh untuk KUA lain, serta tidak hanya berdampak pada peningkatan kesadaran hukum, tapi juga membantu membangun masyarakat yang lebih tertib administrasi.

Terpisah, Kepala KUA Sewon, Mustafied Amna, menyebut bahwa kegiatan ini merupakan rangkaian peringatan Hari Amal Bakti (HAB) Kemenag ke-79, sekaligus menyambut Tahun Baru 2025.

"Mengusung tema 'Sinergi dan Kolaborasi 18 Ribu Pengantin Menuju Indonesia Emas,' program ini bertujuan membantu pasangan merayakan momen sakral pernikahan tanpa beban biaya besar," terangnya. Program nikah massal gratis ini terbuka untuk umum dan dapat dilakukan di KUA se-Kabupaten Bantul dengan kata sandi "Nikah Bareng."

Sementara itu, Ketua Fortais Ryan Budi Nuryanto mengatakan, bagi peserta yang belum memiliki pasangan, acara ini juga menyediakan program bertajuk "Golek Garwo" alias cari jodoh. Golek Garwo akan digelar di Aula Kapanewon Sewon, Minggu, 5 Januari 2025 pukul 09.30--12.00 WIB.

Bagi yang ingin ambil bagian sebagai peserta, Ryan saat itu meminta mereka datang langsung atau menghubungi narahubung di nomor 08157908232. "Saat ini," kata dia. "Sudah ada ratusan (orang) yang mendaftar untuk ajang cari jodoh dari berbagai kota."

"Soal nanti mereka yang berjodoh ingin dinikahkan gratis di acara kami di KUA Sewon, kami persilakan. Jika mau nikah sendiri juga enggak apa-apa," tambahnya.

Angka Pernikahan di Indonesia Terus Menurun

Ilustrasi resepsi pernikahan, Jawa
Ilustrasi resepsi pernikahan, Jawa. (Photo by Panatagama on Unsplash)... Selengkapnya

 

Sebelumnya dilaporkan bahwa angka pernikahan terus mengalami penurunan dari tahun ke tahun. Menurut Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), dr. Hasto Wardoyo, hal ini dipicu perubahan persepsi tentang menikah.

"Dulu pernikahan setahun 2 juta lebih, sekarang meski jumlah usia nikahnya masih cukup besar, hanya sekitar 1,5 sampai 1,7 juta," kata dr. Hasto saat menyambangi Universitas Negeri Semarang (UNNES) pada Rabu, 26 Juni 2024, melansir kanal Health Liputan6.com.

Dia memaparkan, tujuan pernikahan di Indonesia, mayoritas untuk prokreasi, yang artinya mendapat keturunan. "Ada juga yang rekreasi, supaya hubungan suami-istri sah, ada yang 'security,' yaitu supaya bisa mendapat perlindungan," menurut dia.

Sementara, saat ini terdapat perubahan persepsi tentang pernikahan. Kini, sebut dr. Hasto, pernikahan dianggap sebagai tradisi yang tidak harus dilakukan. Ada beberapa penelitian menemukan bahwa keinginan menikah mengalami penurunan, sehingga Total Fertility Rate (TFR) ada di angka 2,18.

"Di Jawa Tengah, Angka Kelahiran Total sebanyak 2,04. Secara nasional, saya memiliki tanggung jawab agar penduduk tumbuh seimbang. Saya berharap adik-adik perempuan nanti punya anak rata-rata satu perempuan," ujar dia.

 

Infografis Data Pernikahan Provinsi
10 Provinsi di Indonesia dengan Angka Pernikahan Terbanyak 2023. (Triyasni/Liputan6.com)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya