Salah satu produk yang menarik perhatian konsumen adalah produk perawatan kulit. Padahal, banyak produk yang menjanjikan kulit menjadi putih bersih dan sehat ini menggunakan merkuri. "Mercuri itu tidak boleh dipake untuk kosmetik terutama untuk pemutih kulit," jelas Ketua Badan POM Sampoerno. Bila merkuri digunakan terus menerus, pemakai berisiko terkena kanker kulit.
Selain merkuri, zat lain yang juga berbahaya pada kulit muka adalah cortico steroid. Kedua zat ini membuahkan hasil yang cepat tetapi membahayakan kesehatan. Penggunaan merkuri memang membuat kulit cepat menjadi putih. Namun, untuk jangka pendek penggunaan dua zat ini akan membuat kulit muka langsung terganggu. Di samping itu, penggunaan merkuri dalam jangka pendek akan menimbulkan jerawat dan bintik-bintik merah. Sedangkan untuk jangka menengah dan panjang, penggunaan dua zat bisa berdampak pada organ tubuh vital seperti ginjal dan hati.
Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Tridia mengatakan prinsip pengobatan bahan-bahan itu adalah menghilangkan pigmen kulit. "Kalau pigmen dihilangkan, kulit kita tak mempunyai tameng terutama buat sinar matahari," jelas dia. Akibatnya, "Kita yang tinggal di daerah tropis dengan sinar matahari yang mengandung ultraviolet tinggi akan membuat kulit kita tak mempunya tameng," perempuan ini menambahkan. Maka penuaan dini lebih cepat dan kerusakan kulit juga lebih cepat.
Advertisement
Sementara itu, untuk mengetahui produk yang dibeli, cara yang paling sederhana adalah dengan melihat kemasan. Sebab, produk disertai registrasi dari Badan POM dan logo dari perusahaan yang memproduksinya. Selain itu, perbedaan dapat dilihat juga dari kualitas isi produk. Leila Djafar, Manajer Komunikasi Unilever, memperingatkan konsumen berhati-hati bila mendapati sebuah merek ternama dijual lebih murah dari harga aslinya. Lain lagi komentar Bambang Sumaryanto, Manajer Komunikasi P&G. Ia mengingatkan sering kali konsumen tertipu bahwa produk kosmetik yang mereka beli adalah asli karena harga yang ditawarkan tak jauh berbeda dari yang asli.(MAK/Tim Liputan 6 SCTV)