Resmikan IPSC, SBY: Indonesia Kian Pelihara Perdamaian Dunia

Indonesia kini memiliki Pusat Perdamaian dan Kemanan Indonesia (Indonesia Peace and Security Centre/IPSC) terbesar di ASEAN.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 07 Apr 2014, 18:09 WIB
Diterbitkan 07 Apr 2014, 18:09 WIB
Resmikan IPSC, SBY: Indonesia Kian Pelihara Perdamaian Dunia
Pusat Perdamaian dan Keamanan Indonesia. (Ilyas Istianur/Liputan6.com)

Liputan6.com, Sentul - Indonesia kini memiliki Pusat Perdamaian dan Kemanan Indonesia (Indonesia Peace and Security Centre/IPSC) terbesar di ASEAN. Presiden SBY pun meresmikan beroperasinya IPSC di Bukit Merah Putih, Desa Tangkil, Kecamatan Citereup, Sentul, Jawa Barat.

Dalam peresmian itu SBY didampingi Ibu Negara Ani Yudhoyono, Wakil Presiden Budiono beserta istri, Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, Menteri PU Djoko Kirmanto, Menteri Bappenas Armida Alisyahbana, Kapolri Sutarman, dan beberapa menteri Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II lainnya.

SBY menjelaskan, sebagai anggota Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) pembangunan kawasan IPSC ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan kesiapan Indonesia dalam mengemban misi perdamaian dunia.

"Dengan harapan setelah ini maka Indonesia akan semakin dapat memberikan kontribusi lebih besar bagi pemeliharaan perdamaian dan keamanan internasional," ungkap Presiden di Sentul, Bogor, Senin (7/4/2014).

Ikut sertanya Indonesia dalam pemeliharaan perdamaian dunia dan terciptanya kestabilan sosial bagi seluruh rakyat di dunia untuk umumnya dan rakyat Indonesia lebih khususnya, dikatakan SBY sesuai dengan amanat UUD 1945.

Selain untuk anggota TNI, pembangunan IPSC ini dimaksudkan untuk mendidik dan mengembangkan kualitas tenaga sipil dalam memahami strategi perang, teknologi, dan cara diplomasi dengan dunia Internasional. "Dengan IPSC ini menjadikan landasan dan wujud bagi PBB tentunya menjadi kewajiban semua negara anggota PBB dalam penciptaan pemeliharaan kedamaian dan keamanan internasional itu," tegas Presiden.

Pembangunan fasilitas IPSC menggunakan anggaran sebesar Rp 1,6 triliun dari tahun 2010 sampai tahun 2014. lokasi yang memiliki luas lahan 261,7 hektar ini menjadikan pusat keamanan terbesar yang pernah dimiliki negara-negara di ASEAN.

Kawasan ini disebut kawasan 7 in 1 karena memiliki Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian (PMPP) TNI, Pusat Pasukan Siaga TNI, Pusat Pelatihan Penanggulangan Terorisme dan Deradekalisasi, Pusat Pendidikan dan Pelatihan Penanggulangan Bencana, Pusat Pengembangan Bahasa, Universitas Pertahanan dan Pusat Olahraga Militer.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya