Liputan6.com, Jakarta - Korban dugaan pelecehan seksual di Jakarta International School (JIS) bertambah. Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) Arist Merdeka Sirait menyebutkan, ada 2 bocah lagi yang turut menjadi korban predator seks di sekolah bertaraf internasional itu.
"Kita sedang mengorganisir bahwa kita akan berikan rasa aman kepada pihak korban saat mengatakan peristiwa pelecehan seksual itu," ujar Arist di depan kantor sentra pelayanan kepolisian terpadu (SPKT), Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (2/5/2014).
Saat ini, 2 korban yang turut mengalami pelecehan seksual di lingkungan sekolah yang berada di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan itu berjenis kelamin laki-laki dan perempuan. Keduanya berasal dari tingkat TK dan SD. "TK dan SD, laki-laki dan perempuan," tegasnya.
Berdasarkan laporan LP/1546/V/2014/PMJ/Ditrekrimum, tanggal 2 Mei 2014, Komnas PA dibawah pimpinan Arist Merdeka Sirait melaporkan kepala sekolah JIS ke Polda Metro Jaya. Karena dinilai sebagai yang bertanggung jawab terhadap pelecehan seksual terhadap bocah berusia 6 tahun berinisial A.
"Ada 2 yang kita laporkan. Kepala sekolah dan juga pengelola JIS itu sendiri. Apakah bentuknya kepala yayasan atau apa. Saya berjanji untuk melengkapi laporan," tegas Arist.
Hingga saat ini polisi menetapkan 6 tersangka dalam kasus pelecehan seksual tersebut. Mereka adalah petugas kebersihan alih daya di sekolah tersebut. Mereka adalah Virgiawan (20 tahun), Agun (25), Afrisca (24), Zaenal (28), Syahrial (20), dan Azwar. Namun, Azwar ditemukan tewas di toilet Polda Metro Jaya pada Sabtu pukul 11.00 WIB karena menenggak cairan pembersih lantai. (Mut)