OC Kaligis: Kalau Nama Guru JIS Disebut, Nanti Kabur

OC Kaligis, pengacara korban kejahatan seksual di Jakarta International School mendatangi Bareskrim Mabes Polri.

oleh Edward Panggabean diperbarui 26 Mei 2014, 14:06 WIB
Diterbitkan 26 Mei 2014, 14:06 WIB
TK JIS Ditutup Sementara
Senin siang pertemuan tertutup digelar Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini bersama KPAI dan utusan Jakarta International School di kantor Kemendikbud Jakarta.

Liputan6.com, Jakarta - OC Kaligis, pengacara korban kejahatan seksual di Jakarta International School (JIS) mendatangi Bareskrim Mabes Polri. Kedatangannya terkait dengan adanya korban dan pelaku baru pelecehan seksual di Jakarta Internasional School (JIS). Pelaku baru itu kata dia, warga negara asing yang bekerja di sekolah elite tersebut.

"Kan ada nama-nama baru yang disebut, cuma saya tidak bisa sebut, nanti gurunya lari kalau disebut," kata OC Kaligis di Gedung Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, Senin (26/5/2014).

OC mengatakan, laporan yang dilayangkannya pekan lalu ke Bareskrim Mabes Polri karena keinginan orangtua korban. Apalagi, pihak terlapor yang merupakan pelaku baru itu merupakan oknum guru warga asing yang mempunyai kedudukan di JIS.

"Bukan, mereka (orangtua korban) kan merasa itu subjektifitas, kalau mereka merasa lebih senang di sini ya saya sampaikan di sini (Mabes Polri) kerjasamanya bagus. Kabareskrim bilang kalau memang begitu faktanya tapi saya tidak bisa sebut nama. Karena orangtua minta dirahasiakan anaknya dan nama gurunya kan, kalau nggak nanti gurunya lari," ujar dia.

OC Kaligis menegaskan, pada prinsipnya, penyidik berjanji tetap bekerja sama untuk membongkar kasus ini sampai tuntas, termasuk orangtua atau korban lain itu harus diperiksa di Mabes Polri untuk memberikan keterangan.

"Pokoknya semua polisi Indonesia mau bekerja sama untuk membongkar lebih lanjut supaya yang dikorbankan tidak cuma ini (petugas kebersihan). Dan mereka mau sekali bekerja sama, jadi di manapun mau diperiksa (korban), di mana orangtua merasa comfortable dilayani dengan baik," katanya.

OC menepis kedatangannya ke Bareskrim Mabes Polri itu, untuk meminta Bareskrim mengambil alih proses penyidikan yang saat ini tengah ditangani Polda Metro Jaya.

"Bukan (dilimpahkan atau diambil alih), kerja sama dong. Jadi kalau lebih percaya diri orang asing itu diperiksa di sini, ya diterima," ucap dia.

Saat ditanya apakah pelaku baru merupakan Kepala Sekolah JIS, atau pihak Yayasan atau guru JIS. Ia pun menolak menjelaskannya. "Pokoknya di atas pegawai outsourcing. Ambil saja kesimpulan sendiri, saya tidak bisa sampaikan, nanti saja kalau ketangkap saya sampaikan," kata dia.

Dia berharap polisi akan mampu membongkar kejahatan seksual di JIS. Dengan pelaku yang tak hanya petugas kebersihan alih daya di JIS. "Ada bukan orang Indonesia juga yang terlibat," tandas OC Kaligis.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya