Panglima TNI Sebut 22 Juli Sebagai Situasi Kritis

Panglima TNI Jenderal Moeldoko meminta prajurit siap menghadapi kondisi kritis saat pengumuman hasil Pilpres 2014 pada 22 Juli mendatang.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 16 Jul 2014, 10:57 WIB
Diterbitkan 16 Jul 2014, 10:57 WIB
Panglima TNI: Kita Terus Mengejar Pembocor Dokumen DKP
Panglima TNI Jenderal Moeldoko.

Liputan6.com, Jakarta - Panglima TNI Jenderal Moeldoko melanjutkan Inspeksi ke Wing I Komando Pasukan Khas (Kopaskhas) TNI AU, Halim PK, Jakarta. Dalam pengarahannya, Moeldoko meminta prajurit siap menghadapi kondisi kritis saat pengumuman hasil Pilpres 2014 pada 22 Juli mendatang.

"Kita akan menghadapi situasi kritis 22 Juli, jika ada perkembangan politik lebih dinamis lagi kita minta kesiapan kalian lagi," kata Moeldoko di hadapan para pimpinan pasukan, Rabu (16/7/2014).

Moeldoko mengatakan, setiap prajurit harus mengetahui perkembangan situasi yang ada saat ini. Gunannya, agar setiap masalah dapat diselesaikan dengan baik.

"Yakin dengan kesiapan moril, teknikal, logistik, dalam memahami betul rute di Jakarta, objek yang muncul situasi yang tidak diinginkan. Bagaimana cara terbaik untuk menangani semua. Semua harus dipersiapkan," ungkapnya.

Prajurit TNI, lanjut Moeldoko, juga harus siap diterjunkan kapan pun. Prajurit harus dapat menyelesaikan masalah dalam setiap penugasan.

"TNI datang harus menyelesaikan masalah. TNI harus melindungi masyarakat dari setiap gangguan dan ancaman apa pun, itu tugas pokok TNI. Masyarakat sudah merasa terayomi," tandas Moeldoko.

Jenderal Moeldoko tiba di Markas Wing I Paskhas sekitar pukul 09.50 WIB. Sesampainya di markas, Moeldoko disambut Komandan Paskhas Marda TNI M Harpin Ondeh. Ratusan prajurit Paskhas juga sudah siaga di lapangan apel dengan semua persenjataan lengkap.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya