TNI AL Tambah 1 Kapal Cepat Rudal Buatan Dalam Negeri

KRI Tombak-629 yang diproduksi PT PAL Indonesia (Persero) ini merupakan kapal produksi kedua.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 28 Agu 2014, 04:58 WIB
Diterbitkan 28 Agu 2014, 04:58 WIB
TNI AL Tambah 1 Kapal Cepat Rudal Buatan Dalam Negeri
KRI Tombak-629 yang diproduksi PT PAL Indonesia (Persero) ini merupakan kapal produksi kedua.

Liputan6.com, Surabaya - TNI AL menerima sebuah Kapal Cepat Rudal (KCR) 60 meter buatan dalam negeri. Kapal ini diberi nama KRI Tombak-629 yang diproduksi PT PAL Indonesia (Persero) sebagai kapal Indonesia, guna mendukung upaya pengamanan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengatakan, kapal tersebut penting bagi negara ini mengingat perairan Indonesia sangat luas. Ia yakin keberadaan armada itu mampu meningkatkan rasa bangga dan kemandirian bangsa.

"Pembangunan KRI Tombak-629 tersebut juga diharapkan mampu menjadikan TNI AL sebagai World Class Navy, dan dapat memberikan solusi terkait dengan ketergantukan dengan bangsa lain," ujar Purnomo dalam acara penyerahan KCR 60 meter kedua, di Surabaya, Rabu (27/8/2014).

Pemilihan Tombak sebagai nama kapal karena tombak merupakan senjata tradisional Indonesia. Selain itu juga banyak ditemukan di seluruh peradaban dunia dan dipakai untuk berburu dan berperang. Dengan kata lain sebagai simbol keberanian dan kejujuran untuk menegakkan kedaulatan dan keutuhan NKRI.

Sedangkan mengenai dana pembangunan kapal, Purnomo mengatakan, didukung anggaran masyarakat. Pada masa mendatang pihaknya menargetkan pembangunan 16 unit KCR 60 meter, 16 unit KCR 40 meter, dan 16 unit kapal patroli cepat.

"Kami optimistis pembangunan seluruh armada ini akan memenuhi kekuatan TNI untuk melindungi dan menjalankan tugas pertahanan di Indonesia," tegas dia.

Sementara Direktur Utama PT PAL Indonesia (Persero) M Firmansyah mengatakan, proses pembangunan KCR 60 meter tersebut berawal dari pengembangan produk PAL Indonesia sebelumnya yakni Fast Patrol Boat (FPB) 57 meter.

"Bahkan, hingga kini armada tersebut masih digunakan oleh TNI AL," kata dia.

Firmansyah mengatakan, kapal kedua yang dibangun tersebut direncanakan dan didesain sesuai dengan kebutuhan masa depan armada perang. Sebab, kapal yang diproduksi BUMN galangan kapal itu karya yang ditunjang teknologi canggih.

"Sebelumnya kami juga telah merampungkan proyek KCR-60 M yang pertama dan resmi menyerahkannya pada 28 Mei 2014," kata dia.

Rimansyah menambahkan, penyerahan KCR 60 meter ketiga direncanakan terealisasi pada September mendatang. Secara keseluruhan, 3 KCR 60 M senilai Rp 375 miliar tersebut merupakan kapal perang pesanan TNI AL yang digarap sejak 2012 dan ditargetkan selesai pada semester kedua 2014.

"Kapal itu dibuat untuk memenuhi Minimum Esensitial Force (MEF) yang ada sesuai amanah Undang-Undang No16 Tahun 2012 tentang Industri Pertahanan," pungkas Firmansyah.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya