Respons Jokowi soal Ahok Mundur Dari Gerindra

Jokowi mengaku baru mengetahui keputusan itu. Sebab Ahok sebelumnya tidak pernah membicarakan hal tersebut kepadanya.

oleh Luqman Rimadi diperbarui 10 Sep 2014, 11:56 WIB
Diterbitkan 10 Sep 2014, 11:56 WIB
Jokowi Ahok
Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama. (Liputan6.com/Faisal R Syam/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Gara-gara tak sejalan dengan partainya yang ingin mengesahkan RUU Pilkada, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok membulatkan tekadnya untuk keluar dari Partai Gerindra. Untuk menunjukkan keseriusannnya hengkang dari partai yang dipimpin Prabowo Subianto itu, hari ini Ahok akan mengajukan surat pengunduran diri ke DPP Partai Gerindra.

Terkait langkah Ahok tersebut, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo atau Jokowi enggan berkomentar banyak. Jokowi menyerahkan keputusan tersebut kepada Ahok. "Saya nggak ngerti, kok tanya saya. Tanya ke Pak Ahok sana," ujar Jokowi di Balaikota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (10/9/2014).

Jokowi mengaku baru mengetahui keputusan itu. Sebab Ahok sebelumnya tidak pernah membicarakan hal tersebut kepadanya. Jokowi pun menilai keputusan Ahok itu merupakan keputusan pribadi.

"Nggak, nggak. Itu kan urusan pribadi beliau, saya ndak tahu," ucap Jokowi.

Presiden terpilih itu mengungkapkan, meskipun dia dan Ahok cukup dekat, namun tetap dapat menjaga privasi masing-masing. Keduanya sepakat untuk memisahkan persoalan yang dapat dibicarakan dan yang tidak, seperti persoalan mengenai Pemprov DKI dan masalah politik.

"Kita ini memisahkan, kapan sebagai gubernur dan wagub, kapan kita berada di wilayah partai. Selalu kita pisahkan," ucap Jokowi.

Ahok mengatakan akan mengirim surat pengunduran diri dari Gerindra hari ini. "Hari ini saya akan siapkan suratnya kirim ke DPP, untuk nyatakan keluar dari Partai Gerindra," tegas Ahok di Balaikota Jakarta, Rabu (10/9/2014).

Menurut Ahok, Partai Gerindra sudah tidak sejalan lagi dengan dirinya. Sebab, partai berlambang kepala garuda itu mendukung kepala daerah dipilih oleh DPRD. Sementara dirinya secara pribadi menolak perubahan mekanisme itu karena menganggap akan merugikan rakyat. (Yus)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya