Lumpur Panas Lapindo Kembali Meluap ke Arah Tanggul 68

Namun hingga saat ini, petugas dari BPLS masih belum bisa menangani luapan lumpur lapindo karena tak diperbolehkan warga.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 10 Sep 2014, 12:37 WIB
Diterbitkan 10 Sep 2014, 12:37 WIB
Lumpur Lapindo Sidoarjo
Lumpur Lapindo Sidoarjo

Liputan6.com, Jakarta - Lumpur panas kembali keluar dari pusat semburan di bekas area sumur Banjar Panji l milik Lapindo Brantas Inc. Lumpur panas tersebut meluap ke tanggul 68 sisi utara semburan, yang berada di wilayah perbatasan Desa Gempolsari-Kalitengah, Kecamatan Tanggulangin, Sidoarjo Jawa Timur.

Syaiful (28) warga Kalitengah khawatir, sesudah lumpur panas mengalir ke area persawahan hingga akhirnya ke sungai. Dia khawatir sungai menjadi meluap ke Desa Ketapang.

"Volume air sungai sudah tinggi. Jika kena luberan lumpur panas, takutnya sungai tidak bisa menampung dan akhirnya meluap membanjiri rumah warga," kata Syaiful Rabu (10/9/2014).  

Dari pantauan di lapangan, lumpur panas tersebut meluap dan mengalir melalui celah-celah endapan lumpur yang mengering. Lumpur panas juga mengalir ke area persawahan kosong yang sebagian ditempati pemukiman yang sudah dikosongkan.

Melubernya lumpur ini juga dikhawatirkan semakin meluas dan menggenangi rumah yang berbatasan dengan sisi utara sungai Desa Ketapang, yang selama ini dijadikan tempat pengaliran lumpur panas dari sisi utara tanggul.

Namun hingga saat ini, petugas dari BPLS masih belum bisa menangani dengan baik. Hal ini karena tidak diperbolehkan warga melakukan perbaikan.

"Kami saat ini, tidak bisa berbuat banyak dalam mengalirkan lumpur, karena warga tidak mengizinkan," tutur Humas BPLS Dwinanto Prasetyo.

Dia menambahkan, tanggul kolam penampungan lumpur titik 68 itu, sudah lama jebol, sekitar 2011. Penanganan maksimal, tidak bisa dilakukan karena mendapat tentangan dari warga yang ganti ruginya belum dilunasi Lapindo.

"Lumpur yang berada di kolam penampungan, sudah penuh, terutama di sebelah barat dan selatan. Kini sebagian lumpur mengarah ke arah utara, dan meluber melalui celah retakan endapan lumpur yang sudah mengering," tandas Dwinanto.

Lumpur panas Lapindo yang masih berasap itu, masih mengalir deras melalui rekahan endapan lumpur kering yang retak melebar sekitar 1,5 meter, ke arah area kosong di Desa Gempolsari. (Mut)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya