Liputan6.com, Yogyakarta - Tokoh budayawan sekaligus Guru Besar Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada Bakdi Soemanto tutup usia pada dini hari tadi.
Humas UGM Wiwit Wijayanti mengatakan, Bakdi meninggal dunia sekitar pukul 03.00 WIB di RS Panti Rapih. Saat ini jenazah budayawan kelahiran Solo 31 Oktober 1941 itu, disemayamkan di rumah duka di Jalan Podang Nomor 2 Demangan, Yogyakarta.
"RIP (Rest In Peace, istirahat dengan damai) telah meninggal dunia Prof Bakdi Soemanto Sastra Inggris, FIB UGM di RS Panti Rapih tadi pagi pukul 03.00 WIB. Sekarang disemayamkan di rumah duka," ujar Wiwit, Yogyakarta, Sabtu (11/10/2014).
Wiwit menjelaskan, jenazah Bakdi akan dimakamkan pada Senin 13 Oktober 2014 besok di pemakaman UGM di Sawitsari, Yogyakarta. Namun sebelum itu jenazah kan disemayamkan terlebih dahulu di Balairung UGM.
"Jenazah akan dimakamkan di makam Sawitsari, Senin pukul 13.00 WIB. Terlebih dahulu, almarhum akan disemayamkan di Balairung UGM mulai pukul 12.00 WIB," jelas Wiwit.
Pihak UGM mendoakan agar almarhum mendapat tempat terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Esa. "Kita doakan semoga beliau mendapatkan tempat terbaik. Aamiin," pungkas Wiwit. Â
Hingga kini belum ada penjelasan dari pihak keluarga terkait penyebab meninggalnya sastrawan UGM itu. Namun kabarnya Bakdi meninggal karena sakit.
Selain di UGM, Bakdi juga mengajar di Fakultas Sastra Universitas Negeri Semarang (UNS). Bakdi juga produktif menulis puisi, cerpen, novel dan menerjemahkan novel-novel berbahasa asing.
Almarhum menyelesaikan pendidikan di jurusan Sastra Inggris Fakultas Sastra UGM (1977), mengikuti 'American Studies Program' di Universitas Indonesia (1982), dan menyelesaikan program pasca-sarjana di UGM (1985).
Bakdi meraih gelar doktor dalam Ilmu Sastra dari UGM (2002) dengan disertasi berupa penelitian terhadap drama karya Samuel Becket, 'Waiting for Godot'.
Bakdi juga pernah menjadi redaktur majalah Basis, Ketua Dewan Kesenian Yogyakarta, dan kolumnis Kedaulatan Rakyat. Bakdi adalah satu dari sedikit kritikus teater Indonesia.
Dari tangannya, Bakdi banyak melahirkan karya seninya, di antaranya 'Jagat Teater' (2000) dan 'Kumpulan Drama Remaja' (1988), yang disunting oleh A Rumadi. Federasi Teater Indonesia memilihnya sebagai Tokoh Teater 2013 berkat sumbangannya dalam dunia teater Indonesia.
Di ranah sastra, Bakdi menghasilkan sejumlah puisi dan cerita pendek. Beberapa karya sastranya yang pernah dibukukan, seperti kumpulan cerpen 'Dari Kartu Natal ke Doktor Plimin' (1979). Kajian sastranya yang pernah dibukukan adalah 'Sapardi Djoko Damono, Karya dan Dunianya' (2006) dan 'Sri Sumarah, Pariem dan Bu Bei' (2008).
Bakdi yang tutup usia dalam umur 72 tahun itu meninggalkan istri bernama Nin Bakdi Soemanto dan 3 anak serta 3 cucu.
Advertisement