Semasa Hidup, Gayatri Wailissa Anak Ceria dan Penolong

Ayah angkatnya, Hugo, mengungkapkan, Gayatri senang memotivasi orang-orang terdekatnya dan cinta damai.

oleh Luqman Rimadi diperbarui 24 Okt 2014, 16:24 WIB
Diterbitkan 24 Okt 2014, 16:24 WIB
Gayatri Wailissa
Gayatri Wailissa (@MissGayatriWLSS)

Liputan6.com, Jakarta - Mening‎galnya Gayatri Wailissa, gadis jenius yang menguasai 14 bahasa, membuat orang-orang terdekatnya merasakan kehilangan mendalam. Di mata orang terdekatnya, perempuan 19 tahun itu dikenal sebagai sosok ceria dan senang memberikan motovasi kepada orang-orang terdekatnya.

"Dia itu orangnya ceria sekali. Suka membantu orang. Malah dia yang menawarkan diri, bisa bantu apa saya untuk kamu," ucap Hugo menirukan omongan Gayatri semasa hidupnya, Jumat (24/10/2014), di rumah duka RSPAD, Jakarta Pusat.

Hugo yang merupakan ayah angkat Gayatri mengungkapkan, anak angkatnya itu tidak hanya mempunyai kemampuan intelektual yang sangat tinggi. Duta ASEAN yang dijuluki doktor cilik itu juga aktif dalam berbagai kegiatan sosial. Selama ini, Gayatri sangat sibuk dalam berbagai kegiatan khususnya di bidang pariwisata dan duta perdamaian.

"Dia orangnya cinta damai, tau sendiri dulu Ambon seperti apa. Dia mau menyebarkan perdamaian. Kalau sudah ketemu, dia ceria sekali, guyon dan bercanda terus," kata Hugo.

Tidak hanya keluarga dan kerabat dekatnya, Hugo mengungkapkan, kepergian Gayatri juga membuat seluruh warga Ambon merasakan kehilangan puteri daerah terbaiknya. "Saya sangat kehilangan, Ambon juga pasti kehilangan sosok Gayatri," kata dia.

Gayatri menghembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Abdi Waluyo, Menteng, Jakarta Pusat pada Kamis 23 Oktober 2014, sekitar pukul 19.15 WIB.

Ia meninggal setelah menjalani perawatan intensif sejak Senin 20 Oktober lalu, tepat pada hari pelantikan Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Dokter mendiagnosa Gayatri mengalami  pendarahan di otak. (Mut)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya