Ahok: Kalau Benar di PAW, Karier Haji Lulung Habis

Ahok menyatakan jika PPP telah benar-benar mem-PAW-kan Haji Lulung, maka kariernya telah tamat.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 11 Nov 2014, 00:05 WIB
Diterbitkan 11 Nov 2014, 00:05 WIB
ahok dan haji lulung
Ahok dan Haji Lulung. (Muhammad Ali/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Pelaksana tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama tidak senang dengan aksi Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta M Taufik dan Abraham Lunggana atau Haji Lulung yang ikut orasi saat demo FPI. Meski mendapat banyak hujatan hingga ancaman, Ahok enggan melaporkan hal itu kepada polisi.

"Lapor polisi kalau dipanggil tanya-tanya (sama polisi) gua juga males. Mending kita pikirin juga siapa yang mau ngadu ke polisi, daripada buang waktu. Kelasnya bukan kelas saya gitu lho. Kalau kelas saya mesti satu tingkat di atas saya dong. Jadi gubernur dulu, baru ajak duel gue, 2017," tegas Ahok di Balaikota, Jakarta, Senin (10/11/2014).

Dia pun penyoroti M Taufik dan Haji Lulung yang ikut dalam aksi itu. Ahok memfokuskan perhatian pada Haji Lulung yang statusnya kini belum jelas karena dipecat PPP kubu Romahurmuziy. Saat menerima massa FPI di DPRD DKI Jakarta, Lulung juga masih hadir sebagai wakil ketua.

"Cuma seorang Taufik doang, Lulung sudah dipecat, udah mau di-PAW (pergantian antar waktu) kok," ujar Ahok.

Saat ini, PPP memang belum menemui kata islah. PPP muktamar Jakarta melahirkan Ketua Umum Djan Faridz menggantikan Suryadharma Ali. Sedangkan, PPP Muktamar Surabaya memutuskan Romahurmuziy sebagai ketua umum yang kini bergabung dalam koalisi Jokowi-JK.

Sedangkan, Menkum HAM Yasonna Laoly memutuskan, mengakui PPP versi muktamar Surabaya. Romi lalu mengeluarkan surat pemecatan untuk Haji Lulung beberapa waktu lalu.

"Kalo PAW bener-bener dilakukan PPP, berarti karier Lulung udah habis. Dia ngomong mau habisin karier gue kan, sekarang masih Plt Gubernur, dia sudah dapat PAW, berarti kariernya game (over) sama gue. Lulung game (over) dulu PAW kan," tandas Ahok.

FPI kembali menggelar aksi menolak Ahok untuk menjadi gubernur DKI Jakarta. Aspirasi mereka juga disampaikan saat bertemu dengan beberapa anggota DPRD DKI. Dalam pertemuan itu FPI meminta DPRD untuk menggulirkan hak angket guna menurunkan Ahok dari kursi kepemimpinan di Ibukota.

Terlihat hadir dalam pertemuan itu Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab dan beberapa ulama FPI seperti KH Fachrurozy. Sedangkan anggota DPRD yang hadir antara lain Wakil Ketua DPRD M Taufik (Gerindra), Abraham Lunggana atau Haji Lulung (PPP), Nasrullah (PKS), dan Belly Bilalussalam (PPP). (Ans)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya