Liputan6.com, Jakarta - Rapimnas di Yogyakarta telah memutuskan Munas Golkar akan digelar pada 30 November 2014. Padahal sebelumnya Ketum Golkar Aburizal Bakrie atau Ical menyatakan Munas akan digelar Januari 2015.
Menanggai hal ini, Ketua DPP Partai Golkar Melchias Marcus Makeng menilai ada manipulasi demokrasi internal Golkar. Seolah-olah ada demokrasi, tetapi sesungguhnya demokrasi yang dipaksa, dimanipulasi dan diskenario.
"Sungguh keterlaluan apa yang terjadi saat ini. Demokrasi dipaksakan untuk kepentingan sejumlah kelompok," kata Mekeng di Jakarta, Jumat (21/11/2014).
Mekeng menjelaskan rapat Pleno DPP Partai Golkar yang ditetapkan Aburizal Bakrie bahwa Munas digelar Januari 2015 tiba-tiba berubah pada Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) yaitu Munas dipercepat.
Yang mengherankan, kata dia, percepatan Munas Golkar itu secara serempak disampaikan para Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) tingkat I (provinsi). Padahal sebelumnya, mereka pula yang mati-matian menolak Munas dipercepat.
"Ini patut dipertanyakan, ada apa? Apa karena sudah menerima sesuatu. Demokrasi sepertinya sudah diskenario," ujar anggota Komisi XI DPR ini.
Dia mengecam cara Ical memimpin partai. Seolah-olah Partai Golkar adalah milik pribadi dan keluarganya yang diperlakukan layaknya sebuah CV.
"PT (perseroan terbatas) masih lebih baik karena ada komisaris, dewan komisaris, pengawas dan sebagainya. Ini seperti CV, yang kepemilikannya adalah Aburizal," tutur Mekeng.
Menurut dia jika ingin memimpin lagi, Ical harus melakukannya dengan cara-cara yang sehat, jujur, dan demokratis. "Jangan ada intimidasi, pemakasaan kehendak dan menghalalkan segala cara," tukas Mekeng. (Ali)
Mekeng Nilai Ada Manipulasi Demokrasi di Golkar
Mekeng menilai cara Ical memimpin Partai Golkar layaknya mengelola sebuah perusahaan.
diperbarui 21 Nov 2014, 23:08 WIBDiterbitkan 21 Nov 2014, 23:08 WIB
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 Energi & TambangHarga Emas Antam Turun Lagi, Simak Rincian di 16 November 2024
7 8 9 10
Berita Terbaru
Cara Urus SIM Hilang, Ketahui Syarat dan Prosedurnya
Cara Wawancara yang Efektif, Begini Persiapan dan Teknik-tekniknya
Profil Hardimen Koto, Perjalanan Karier Sang Analis Sepak Bola Indonesia yang Kini Tutup Usia
Kisah Karomah Abah Guru Sekumpul dan Habib Habib Abdullah Barabah, Mimpi yang Jadi Kenyataan 10 Tahun Setelahnya
Jelang Pencoblosan, KPU Daerah dan BPBD Diminta Aktif Koordinasi soal Mitigasi Bencana Alam
13 Ribu Lebih Pemilih Pilkada 2024 Terdampak Erupsi Lewotobi, KPU Siapkan Langkah Mitigasi
Para Ahli Desak Produksi Plastik Global Segera Dikurangi, Ini Alasannya
Waspada DBD di Musim Hujan, Gerakan Satu Rumah Satu Jumantik Jadi Kunci Lawan Dengue
MAB Distributor Indonesia Gandeng Yutong, Perluas Pasar Truk Berat Listrik di Indonesia
Fakta Unik Danau Cinta di Papua, Wisata Alam Berbentuk Seperti Hati
Melimpah di Indonesia, Sawit Digadang jadi Sumber Energi dan Pangan Masa Depan
Angger Dimas Ayah Dante Minta Tolong Prabowo dan Admin Gerindra Usai Yudha Arfandi Ajukan Banding