Jebol, Tanggul Lapindo Titik 73 B Belum Diperbaiki

Luberan lumpur mulai menggenangi permukiman di Desa Kedungbendo. Meski demikian, aktivitas di balai desa tetap berjalan.

oleh Liputan6 diperbarui 01 Des 2014, 13:54 WIB
Diterbitkan 01 Des 2014, 13:54 WIB
Update-Lapindo
(Liputan 6 TV)

Liputan6.com, Sidoarjo - Warga Desa Kalitengah dan Gempolsari, Sidoarjo, Jawa Timur, khawatir nasib mereka akan seperti warga Kedungbendo. Hal ini karena perbaikan tanggul lumpur Lapindo di titik 73 B usai jebol pada Minggu 30 November siang belum juga dilakukan.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Senin (1/12/2014), kekhawatiran juga muncul karena kini mulai memasuki musim hujan. Jika tanggul tak segera diperbaiki, lumpur akan dengan mudah mengalir ke permukiman warga.

Sementara itu, luberan lumpur mulai menggenangi permukiman di Desa Kedungbendo, Kecamatan Tanggulangin, Kabupaten Sidoarjo, yang sudah tak berpenghuni.

Aliran lumpur yang cukup deras ini mengalir melalui rumah-rumah kosong menuju ke Sungai Ketapang. Akibatnya terjadi pendangkalan di sungai-sungai di sepanjang desa karena tidak ada aktivitas pengerukan.

Meski demikian, pelayanan di Balai Desa Kedungbendo tetap berjalan untuk melayani pengurusan surat-surat warga terkait ganti rugi Lapindo.

Pihak Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS) berdalih belum dapat melakukan perbaikan tanggul lantaran mendapat larangan dari korban lumpur yang berada dalam peta area terdampak. Korban lumpur meminta ganti rugi dilunasi terlebih dulu baru memperbaiki tanggul.

Tanggul lumpur Lapindo di titik 73 B jebol selebar 5 meter. Material air bercampur lumpur panas meluncur dari pusat semburan. Jebolnya tanggul ini disebabkan volume lumpur yang keluar dari pusat semburan semakin meningkat. (Nfs/Yus)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya