Janji BNP2TKI kepada Keluarga Korban Tenggelam Kapal Oryong

Kepala BNP2TKI Nusron Wahid menyambangi keluarga korban Kapal Oryong yang tenggelam di Rusia.

oleh Taufiqurrohman diperbarui 04 Des 2014, 00:52 WIB
Diterbitkan 04 Des 2014, 00:52 WIB
Kepala BNP2TKI Nusron Wahid
(Foto: Antara)

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Nusron Wahid menemui keluarga korban TKI yang menjadi anak buah kapal Oryong 501 di wilayah Jakarta Utara (Jakut). Nusron berdialog langsung dengan istri TKI asal Bangkalan Muhamad Hasan, Nur Hamilah, dan istri TKI asal Jakarta Utara Abdul Manaf, Nadhifah.

Dalam percakapannya, Nusron janji akan terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait dan berharap para korban bisa ditemukan dalam keadaan selamat. Adapun Nadhifah dan Nur Hamilah berharap pemerintah terus memperbarui informasi agar pihak keluarga punya kepastian bagaimana nasib suami mereka.

"Kami minta kalau ada informasi agar segera disampaikan ke pihak keluarga, karena memang kami sangat menunggu kepastiannya," kata istri Muhamad Hasan, Nur Hamilah, kepada Nusron di Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (3/12/2014) malam.

Dalam pertemuan itu, Nusron didampingi Gatot Hermawan Kepala Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan TKI DKI Jakarta (BP3TKI‎) serta Kepala Seksi Perlindungan dan Pemberdayaan TKI Jakarta Utara Yull Evira Yulinda.

"Kita mengharapnya masih hidup, entah ketolong sama kapal lain, atau sama ikan. Mudah-mudahan dapat barokah dari doa orang semuanya," tambah istri Abdul Manaf, Nadhifah pasrah.

Kepada keduanya, Nusron meminta agar terus berdoa, sabar, dan tidak panik. Dia juga meminta pihak keluarga melaporkan ke pihak BNP2TKI jika sampai dari pihak PT yang memberangkatkan kedua ABK tersebut tidak bertanggungjawab.

"Kalau ada apa-apa tanya ke pemerintah ke BNP2TKI, tanya ke PT yang memberangkatkan. Kalau dari PT nggak mau tanggung jawab, lapor ke kami yah," ungkap Nusron.

Sebelum meninggalkan mereka, Nusron memberikan santunan sekadar untuk memudahkan koordinasi. Pihak keluarga korban berulang kali menyampaikan terimakasih atas perhatian serta meng-update informasi.

Sementara itu, ‎Yulinda menyebutkan PJTKI yang memberangkatkan kedua ABK itu telah menelpon pihak keluarga dan ‎memberikan jaminan akan memberikan asuransi.

Kapal Oryong 501 yang berbendera Korea Selatan tenggelam di perairan Bering Lepas Pantai Timur Jauh Rusia, Senin 1 Desember 2014 kemarin. Sebanyak 35 ABK asal Indonesia berada di kapal yang naas tersebut. (Ali)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya