Liputan6.com, Surabaya - Kegiatan belajar mengajar di SMA Muhammadiyah 2 Surabaya, Jawa Timur tetap berjalan seperti biasa. Meski Menteri Pendidikan Dasar, Menengah, dan Kebudayaaan Anies Baswedan telah menyatakan penghentian terhadap Kurikulum 2013.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Selasa (9/12/2014), sistem pengajaran hingga penilaian di SMA tersebut tetap menggunakan sistem Kurikulum 2013 yang sudah mereka terapkan selama hampir 3 semester.
Pihak sekolah menyatakan, Kurikulum 2013 dinilai cukup baik karena banyaknya jam pelajaran yang diterapkan. Bahkan sang guru dapat mengetahui perilaku dan sikap siswa di sekolah.
Menanggapi kenyataan yang ada di lapangan, Dinas Pendidikan Kota Surabaya berencana memanggil semua pihak sekolah untuk menentukan sikap terkait penerapan Kurikum 2013. Apakah sekolah masih terus memakai Kurikulum 2013 atau dihapus sesuai kebijakan pemerintah pusat. (Nfs/Ado)
Kurikulum 2013 Disetop, Disdik Surabaya Belum Tentukan Sikap
Dinas Pendidikan Kota Surabaya berencana memanggil semua pihak sekolah untuk menentukan sikap terkait penerapan Kurikulum 2013.
diperbarui 09 Des 2014, 07:11 WIBDiterbitkan 09 Des 2014, 07:11 WIB
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Rahasia Mengolah Kikil Agar Tetap Lezat dan Tidak Lengket
Buah Favorit untuk Diet yang Efektif dan Menyenangkan
Ais PKB Sebut OTT Instrumen yang Masih Diperlukan untuk Pemberantasan Korupsi
Profil Paslon Cagub dan Cawagub Sulawesi Barat 2024, Berikut Partai Pengusungnya
Ide Menu Ayam Diet Rumahan yang Mudah dan Menggugah Selera
Trauma Tragedi Banjir Lumpuhkan Pantura, PUPR Bangun Kolam Retensi di Kudus Rp370 Miliar
Sudah Taubat tapi Maksiat Lagi, Apa Allah Bakal Mengampuni? Ini Kata Habib Novel dan UAS
Pihak Tom Lembong Yakin Menang Praperadilan Lawan Kejagung
Profil Paslon Pilgub Sulawesi Tengah 2024, Berikut Riwayat Pendidikannya
Para Astronom Temukan Terowongan Antar Bintang di Konstelasi Centaurus
4 Golongan Orang yang Dirindukan Surga, Bagaimana dengan Anda?
Inovasi Kejati NTT Lindungi Guru dari Kriminalisasi melalui Program Jaga Guru