Libur Natal, Lalu Lintas Bogor Macet Parah

Antrean panjang kendaraan sudah mulai terlihat sejak keluar pintu tol Jagorawi hingga jauh ke kawasan Bundaran Ekalokasari.

oleh Bima Firmansyah diperbarui 24 Des 2014, 14:26 WIB
Diterbitkan 24 Des 2014, 14:26 WIB
Kendaraan terjebak macet di jalan layang Cileungsi menuju Jonggol, Bogor, Jabar. Kemacetan tersebut akibat padatnya arus kendaraan dan rusaknya sejumlah ruas jalan. (ANTARA)

Liputan6.com, Bogor - Satu hari menjelang Hari Raya Natal, banyak dimanfaatkan warga masyarakat untuk berlibur. Apalagi momen ini juga bertepatan dengan masa libur sekolah. Akibatnya, ruas jalan utama Kota Bogor mengalami kepadatan dan bahkan menyebabkan kemacetan parah.

Dalam pantauan Liputan6.com, lalu lintas didominasi kendaraan pribadi dari luar kota seperti pelat B atau dari Jakarta dan sepeda motor. Seperti yang terjadi di ruas Jalan Pajajaran, Bogor Timur, yang mengarah Sukasari.

Antrean panjang kendaraan sudah mulai terlihat sejak keluar pintu tol Jagorawi hingga jauh ke kawasan Bundaran Ekalokasari. Kendaraan mengular dan hanya berjalan perlahan sekitar 10 km/jam.

Kepadatan lalu lintas seperti ini, memang sering terjadi di wilayah Kota Bogor. Biasanya peningkatan volume kendaraan terjadi saat hari libur maupun akhir pekan.

Tempat-tempat di sejumlah lokasi seperti objek wisata dan tempat-tempat kuliner serta factory outlet yang banyak tersebar, terutama di sepanjang Jalan Pajajaran menjadi sasaran wisatawan.

Tidak sedikit warga yang mengeluhkan kondisi tersebut. Yudhi, warga Ciluer, Kota Bogor contohnya. Dirinya mengaku kewalahan kita memasuki waktu weekend. Selain harus mencari jalan alternatif, perjalanan menjadi lama.

"Dari Jalan Pajajaran, saya mau pulang ke Ciluer sampai habis waktu satu jam. Padahal, biasanya waktu tempuh nggak lebih dari 20 menit,” tuturnya, saat ditemui di Jalan Pajajaran, Kota Bogor, Rabu (24/12/2014).

Hal senada juga dikatakan Ahmad, pengemudi angkot 09 jurusan Sukasari-Warung Jambu. Jika biasanya dalam satu kali perjalanan pergi pulang (satu rit) hanya sekitar 1,5 jam, saat masa liburan ini dirinya menghabiskan waktu hingga tiga jam.

"Mending narik angkot di hari biasa saja dari pada waktu akhir pekan. Rugi deh kalau sudah macet begini, waktu banyak terbuang di jalan dan otomatis pendapatan kita juga jadi berkurang. Padahal sebentar lagi sudah mau gantian dengan sopir yang bagian siang,” pungkasnya.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya