Api Kebakaran Pasar Klewer Masih Dipadamkan Hingga Siang Ini

Hal itu dikarenakan angin kencang yang terus berhembus serta sulitnya akses menuju titik api yang ada di dalam Pasar Klewer.

oleh Liputan6 diperbarui 28 Des 2014, 13:16 WIB
Diterbitkan 28 Des 2014, 13:16 WIB
Kebakaran-Klewer
(Liputan 6 TV)

Liputan6.com, Solo - Hingga siang ini, asap hitam pekat serta kobaran api masih terlihat di sejumlah titik bangunan Pasar Klewer di Solo, Jawa Tengah.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Minggu (28/12/2014), petugas pemadam kebakaran (damkar) masih mengalami kesulitan melakukan pemadaman.

Hal itu dikarenakan angin kencang yang terus berhembus serta sulitnya akses menuju titik api yang ada di dalam gedung. Upaya pemadaman api yang masih berlangsung membuat petugas terpaksa menutup seluruh akses dari dan menuju Pasar Klewer.

Petugas kepolisian memberlakukan sistem buka tutup guna memberikan keleluasaan bagi mobil damkar untuk mengakses jalan menuju pasar. Upaya pemadaman api selain menyemprotkan air ke titik api, petugas terpaksa menjebol pintu teralis besi pertokoan guna mempermudah pemadaman api.

Upaya pemadaman sampai dengan meminta bantuan pengerahan mobil damkar dari Kabupaten Boyolali, Klaten, Karanganyar, dan Sragen untuk pemadaman api yang terus membesar.

Penyelamatan aset milik pedagang juga dilakukan oleh para pemilik toko. Secara gotong royong, para warga membantu mengevakusai barang dagangan yang masih bisa diselamatkan.

Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Nur Ali menyatakan, belum dapat memastikan penyebab kebakaran, pihaknya akan menerjunkan tim Crime Scene Investigation (CSI) guna memastikan penyebab kebakaran.

Ribuan warga yang penasaran dengan kebakaran dan datang langsung ke kawasan sekitar Pasar Klewer, mempersempit ruang gerak petugas damkar.

Pasar Klewer, pasar tradisional batik yang merupakan ikon Kota Solo itu Sabtu malam 27 Desember 2014, sekitar pukul 19.45 WIB terbakar hebat. Api yang muncul dari lantai 2 bangunan pasar terus membesar dan membakar isi bangunan yang dipenuhi kain batik mudah terbakar. Tak banyak aset pedagang yang dapat diselamatkan. (Vra)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya