Liputan6.com, Laut Jawa - Pencarian korban dan bangkai Pesawat AirAsia QZ8501 yang diduga berlokasi di perairan Laut Jawa oleh tim penyelam gabungan TNI AL, lagi-lagi dihentikan sementara akibat cuaca buruk.
Pantuan Liputan6.com, penyelaman yang dimulai sekitar pukul 06.00 WIB itu dihentikan sekitar pukul 09.00 WIB. Sebab, kondisi cuaca di lokasi saat ini hujan deras diselimuti awan tebal serta petir.
"Ya istirahat dulu sementara. Cuaca juga begini, makin siang tambah begini (buruk) cuaca," ujar Wakil Kapten KRI Banda Aceh Mayor Laut (P) Priyo Dwi Saputro, di atas KRI Banda Aceh, perairan Laut Jawa, Minggu (4/1/2015).
Selain faktor cuaca, proses penyelaman sendiri tidak dapat dilakukan sekaligus. Untuk penyelaman dengan kedalam 10 meter, tabung oksigen yang digunakan mampu bertahan di dalam air selama 30 menit. Semakin dalam penyelaman, semakin singkat waktu penyelaman.
Pencarian korban dan bangkai pesawat AirAsia oleh penyelam dibagi menjadi beberapa tahap. Tahap pertama yang terdiri dari 15 penyelam, diangkut menggunakan 3 perahu karet. Tim pertama menyelam untuk menyisir lokasi. Jika menemukan bangkai pesawat, tim akan menandai.
Tim kedua kemudian menyusul menggantikan tim pertama dan memulai evakuasi jenazah di dalam bangkai pesawat. Jika memungkinkan, tim ini pula yang akan mengangkat puing atau benda ke permukaan laut.
Floating Bag
Dengan peralatan yang ada, yakni floating bag atau pelampung, benda atau barang yang bisa diangkat dari dasar laut maksimal seberat 1 ton. Floating bag di tim Paska saat ini hanya tersedia 3.
Komandan SAR Laut Laksamana Pertama TNI Abdul Rasyid K sebelumnya mengingatkan kepada tim penyelam, agar tidak memaksakan diri dalam pencarian AirAsia. Selain kondisi cuaca yang tidak menentu, kesalamatan tim evakuasi juga harus diperhatikan guna mengantisipasi kemungkinan terburuk.
"Pagi ini kita akan melaksanakan tugas mulia, kita harus kerja profesional," ujar Rasyid saat apel pagi di atas KRI Banda Aceh. "Sekali lagi jangan memaksakan diri. Kalau tidak mampu segera naik. Dicoba tapi tidak memaksakan diri. Kalau nggak bisa hari ini, kita ada hari esok, tapi tidak memaksakan diri, ini arahan Basarnas. Jangan kecil hati, yang penting safety," tegas Rasyid.
Penyelaman gabungan yang terdiri dari Denjaka, Kopaska, dan Dislambair ini dibantu kapal Geo Survei yang diduga telah menemukan titik koordinat jatuhnya AirAsia di Laut Jawa. Tepatnya di titik koordinat 03" 55.27,5 LS dan 110" 31.31. BT.
Kapal Geo Survei sebelumnya telah menemukan benda yang diduga bangkai pesawat AirAsia dengan panjang 16 meter, lebar 3,2 meter dan tinggi 3,5 meter. Benda yang diduga bangkai AirAsia itu berada di kedalaman antara 30-40 meter di bawah permukaan laut.
Namun pencarian pesawat AirAsia QZ8501 hari ini, masih terhalang kemampuan jarak pandang di air saat ini yang berada di kisaran 1-2 meter. Sedangkan kekuatan arus di kedalaman laut saat ini sekitar 2-3 knot, dengan kondisi dasar berlumpur atau pasir dan tinggi gelombang antara 2-3 meter. (Sun/Yus)