Liputan6.com, Malang - Korban kecelakaan pesawat AirAsia QZ8501 I Gusti Ayu Putriana Permatasari Sidharta (16), warga Kota Malang, Jawa Timur, dikremasi di Tempat Perabuan Jenazah, Desa Sambirejo, Kecamatan Jiwan, Kabupaten Madiun, Minggu (1/2/2015).
Korban dikremasi dengan diiringi kerabat serta teman-teman sekolah korban. Sejak proses kedatangan jenazah hingga proses kremasi diwarnai isak tangis keluarga, kerabat, dan teman korban.
Siswi kelas 2 SMAN I Kota Malang tersebut, dikremasi tanpa kedua orangtuanya, Bobi Sidharta dan Donna Indah Nurwati, yang juga menjadi korban kecelakaan pesawat nahas itu. Jasad kedua ayah ibunya hingga kini belum diketahui nasibnya.
Selain Gusti Ayu Putriana Permatasari, adik korban, Gusti Ayu Made Keisha Putri (10) juga sudah ditemukan dan telah dimakamkan di TPU Samaan Malang. Sesuai permintaan keluarga, kakak-beradik tersebut memang dimakamkan terpisah.
Kakek korban, I Gusti Nyoman Kertiyasa, mengatakan, atas permintaannya, jenazah Gusti Ayu Putriana Permatasari dikremasi di Madiun setelah ditemukan.
"Keluarga memang meminta jenazah Sari dikremasi di Madiun. Namun, nantinya abu Sari tidak langsung dimakamkan karena masih menunggu jenazah ayahnya, Bobi Sidharta, yang belum ditemukan," ujar Nyoman Kertiyasa.
Pihaknya berharap, jenazah anaknya Bobi Sidharta dan istrinya segera ditemukan oleh tim SAR. Ia nantinya juga akan meminta jasad anaknya tersebut untuk dikremasi di Madiun.
"Kalau jenazah Bobi ditemukan, saya minta juga dibawa ke Kota Madiun untuk diperabukan di sini. Saya dan keluarga besar menyampaikan ucapan terima kasih atas segala bantuan semua pihak dalam prosesi kali ini," kata dia.
Sementara dalam proses kremasi tersebut, sejumlah teman sekelas Sari dari SMAN I Kota Malang datang untuk mengantarkan jenazah hingga tempat perabuan. Teman-teman sekolah korban merasa kehilangan, karena korban dikenal sebagai sosok yang pandai bergaul, pintar, dan memiliki banyak teman.
"Ayu Permatasari itu pintar di kelas. Dia juga tidak sombong dan selalu membantu teman-teman saat mengalami kesulitan pelajaran," kata seorang teman korban, Shasha Putri.
Ayu Permatasari merupakan putri dari pasangan Donna Indah Nurwati dan Bobby Sidharta. Seluruh anggota keluarga Ayu Permatasari menjadi korban. Kedua orang tuanya belum ditemukan hingga kini, hanya Ayu Putriana Permatasari dan adiknya Keisha yang telah teridentifikasi.
Saat ini, ada 76 korban AirAsia yang telah ditemukan dan sudah diterima RS Bhayangkara Surabaya. Sedangkan yang telah berhasil teridentifikasi berjumlah 64 korban. Dengan rincian 29 perempuan dan 35 laki-laki. (Ant/Riz)
Tanpa Orangtua, Jasad Gadis SMA Korban AirAsia Dikremasi
Sang adik yang masih duduk di bangku SD sebelumnya telah dimakamkan setelah ditemukan tim pencari AirAsia QZ8501.
diperbarui 02 Feb 2015, 01:40 WIBDiterbitkan 02 Feb 2015, 01:40 WIB
Keluarga dan kerabat memberikan penghormatan terakhir di depan peti jenazah korban pesawat AirAsia QZ8501, Gusti Ayu Putriana Permata Sari (16) sebelum dikremasi di Kota Madiun, Jatim, Minggu (1/2). (Antara/Fikri Yusuf)
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Saat KH Mahrus Ali Lirboyo Pasang Badan karena NU Dituduh Ingin Bentuk Negara Islam Indonesia
Klaim Terbesar di Jawa Tengah, UMKU Bangun Gedung Kampus Ikonik Berbahan Kontainer Bekas
Menteri PPPA Temui Anak Bunuh Ayah dan Nenek di Cilandak Jaksel, Pastikan Haknya Tercukupi
Rektor Undip Soroti Daya Serap Perusahaan terhadap Alumni Sekolah Vokasi
Kolaborasi LDII dengan Imigrasi melalui Pembuatan Paspor Simpatik di Batam
4 Hal yang Dianjurkan Syaikh Abdul Qadir Al-Jilani saat Berdoa, Apa Saja?
Hasil LaLiga Real Madrid vs Getafe: Lupakan Nestapa di Eropa, Los Blancos Pepet Barcelona
Reuni PA 212 Digelar di Monas Besok, Prabowo Bakal Hadir?
3 Pemain Andalan Timnas Indonesia demi Juara Piala AFF 2024: Sudah Kenyang Pengalaman
Awal 2025, RSUD Blambangan Banyuwangi Dilengkapi Layanan Kemoterapi
Kronologi Mobil Rombongan Warga Tambora Jakbar Kecelakaan Maut di Jalur Puncak Bogor
Hari Pencegahan Polusi Sedunia, Begini Cara Mengurangi Polusi Udara